"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Kamis, 07 Februari 2013

Boikot Israel, Indonesia Harus Mandiri Alutista


Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menegaskan, sebagai bentuk dukungan seruan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Marty Natalegawa memboikot produk Israel, khususnya di bidang alutsista, Indonesia harus mampu memenuhi sendiri kebutuhan ini. 


"Latar belakan Undang-Undang Industri Pertahanan, antara lain, perlunya mandiri dalam pengadaan alutsista, sehingga dana puluhan triliun tiap tahun tidak mengalir keluar negri," kata Hasanuddin di Jakarta, Selasa malam (2/10), di Jakarta.


"TNI, Polri, dan lenbaga negara lainnya wajib menggunakan produk industri pertahanan dalam negeri. Tapi, selama belum mampu dibuat didalam negri, TNI boleh impor, tapi pabrikan harus bekerja sama dengan BUMN Pertahanan Indonesia dan TOT atau offset," tandasnya.

Namun, jika Indonesia telah berhasil memenuhi kebutuhan alutsista, produk industri pertahanan dalam negri juga bisa dijual ke luar negri, sehingga mempunyai nilai tambah bagi perekonomian Indonesia. "Kita targetkan, 5 sampai dengan 10 tahun, Indonesia insyaallah sudah mandiri dan mampu menjual produk alutsista modern dan canggih," pungkasnya.

Sebelumnya, Marty menyerukan memboikot produk Israel karena menindas bangsa Palestina.Seruan tersebut merupakan dukungan Pemerintah Indonesia agar Palestina menjadi negara merdeka dan diakui sebagai anggota penuh di Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Indonesia pun mengajak negara-negara Timur Tengah untuk mewujudkannya.

"Tidak membeli produk yang dihasilkan di wilayah pendudukan Israel," seru Marty. Secara khusus Marty pernah menyampaikan hal ini di pertemuan negara Islam di Makkah beberapa waktu lalu. Marty juga meminta negara Timur Tengah yang membuka hubungan dengan Israel mengkaji ulang.

(gatra.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar