Tehran akan meninggalkan dolar dan euro dalam transaksi perdagangan internasionalnya setelah Amerika Serikat dan Uni Eropa (UE) memberlakukan sanksi finansial yang ketat terhadap Iran.
"Pemerintah Iran
memutuskan untuk meninggalkan mata uang dolar dan euro dalam perdagangan
internasionalnya," kata Menkeu Iran, Shamseddin Hosseini.
"Pengenaan
sanksi terhadap Iran
oleh AS dan Uni Eropa, memaksa Bank Sentral Iran (CBI) mengubah cadangan
devisa dari dolar dan euro ke emas yang bermanfaat bagi negara."tegasnya.
Menkeu Iran di sela-sela pertemuan dengan
pejabat tinggi dinas perpajakan negara itu Senin (14/1) mengemukakan bahwa
perubahan dalam model perdagangan akan mengurangi kebutuhan negara terhadap
dolar dan euro.
Menurut Hosseini, mitra dagang Iran telah
menyambut baik keputusan itu.
Pada 22 November 2012 lalu,Gubernur CBI Mahmoud
Bahmani menyerukan penggunaan mata uang lokal dalam sistem perdagangan global
sebagai alternatif untuk tender besar.
"Iran mengambil langkah yang tepat
untuk menghilangkan dominasi mata uang dollar dan euro dari cadangan mata uang
asingnya serta perdagangan internasionalnya,"pungkas Hosseini.
(IRIB Indonesia/PH)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar