Obat-obatan Iran telah menyelamatkan nyawa warga Amerika, sementara sanksi ilegal negara adidaya itu terhadap Republik Islam mempengaruhi kehidupan banyak pasien Iran.
Sebuah laporan hari Ahad (2/12) di situs Wall Street Journal mengatakan, Departemen Pertahanan AS membutuhkan obat-obatan yang diteliti dan diproduksi oleh Iran untuk mengobati pasukan asing di Afghanistan, yang digigit oleh Oxus cobra, ular beludak dan jenis ular lainnya khas Barat Daya Asia.
"Petunjuk medis yang dikeluarkan oleh Komando Sentral AS mengatakan obat yang diproduksi oleh Razi Vaccine & Serum Research Institute harus menjadi pilihan pertama terapi antivenin," kata laporan itu mengutip keterangan seorang perwira Amerika.
"Antivenin
Laporan tersebut menyoroti fakta bahwa antivenin yang diproduksi di Amerika dan disetujui oleh US Food and Drug Administration (FDA) tidak akan bekerja pada gigitan ular
Sementara itu, sanksi-sanksi ilegal Amerika telah mengancam kehidupan pasien
Kemustahilan mentransfer uang melalui bank akibat sanksi AS telah mempersulit pasokan obat-obatan tertentu ke Iran, sehingga membahayakan kehidupan jutaan pasien yang menderita penyakit khusus seperti, talasemia, hemofilia, hepatitis, multiple sclerosis, diabetes dan banyak lainnya.
Pada November lalu, seorang remaja penderita hemofilia
(IRIB Indonesia/RM)
***********************************************
Sanksi Obat untuk Iran Dijatuhkan, Sekjen PBB Diam
Kepala Dewan Kedokteran Iran mengecam Sekjen PBB Ban Ki-moon karena diam saja ketika AS menjatuhkan sanksi yang melarang penjualan obat dan peralatan medis ke Iran.
Dalam sebuah
"Larangan ini menunjukkan wajah asli para tiran. Juga menegaskan poin bahwa program nuklir
"Pak Ban Ki-moon! Berikut adalah pertanyaan saya: Berdasarkan hukum dan moral mana, kreteria agama dan manusia mana hingga PBB yang Anda pimpin hanya diam ketika kekuatan jahat dan negara-negara arogan memaksakan embargo obat-obatan dan kebutuhan kesehatan primer bagi anak-anak, perempuan dan laki-laki suatu negara?" begitu pertanyaan Sadr dalam suratnya pada Sekjen PBB.
"Saya punya pertanyaan lain: Apakah PBB dengan Dewan Keamanannya, yang menurut Pemimpin Revolusi Islam (Ayatullah Sayyid Ali Khamenei) mempunyai struktur non-logis, non-demokratis dan diktator, dapat menjamin keamanan bagi negara-negara di dunia? "
Pejabat
Sanksi terbaru AS itu dijatuhkan hanya berdasar tuduhan tak berdasar bahwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar