"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Jumat, 07 Desember 2012

Kedelai Kualitas Makanan Ternak


Barusan saja dengar dari ahli pertempean, Dr Jonathan Agranoff MD, bahwa sebenarnya Indonesia bisa untuk swasembada kedelai. Dalam arti tidak mengimpor lagi dari Amerika. Cuma memang tinggal kemauan pemerintah saja yang mau mengajak kerjasama para peneliti kedelai. Ternyata menurut beliau, banyak ahli kedelai tersebar di Indonesia, di antaranya di daerah Grobogan Jawa Tengah dan daerah Anjasmoro Jawa Timur.


Jangan anggap enteng para ahli kedelai tersebut, mereka saat ini sudah menciptakan kualitas bibit kedelai yang jauh lebih unggul dari kedelai Impor. Tahukah, ternyata kedelai impor dari Amerika menurut Beliau,adalah hasil dari rekayasa genetika agar kualitasnya tambah baik (tidak murni lagi).
Selain itu, kedelai impor dari Amerika adalah hasil penyimpanan berbulan-bulan di gudang. Ya sisa karena sudah tak terpakai lagi untuk makanan ternak dan produksi minyak kedelai. Sedangkan kedelai yang berhasil dibudidayakan oleh para ahli kedelai di Indonesia, merupakan kualitas yang memang sama dengan kualitas kedelai yang zaman dulu pernah diproduksi di Indonesia. Bahkan zaman dulu pernah swasembada.

Menurut Jonathan, impor kedelai dari Amerika sebenarnya hasil dari kesepakatan “tersembunyi” antara IMF dengan pemerintah Indonesia pada tahun 1998. Dalam salah-satu poinnya, IMF menyetujui untuk memberikan bantuan finansial setelah Indonesia mengalami krisis asalkan kran impor kedelai dari Amerika dibuka bebas. Sedangkan mengenai demo para pengrajin Tempe hari ini, Beliau berpendapat bahwa ada agenda tersembunyi dari pihak importir (swasta). Agenda itu adalah, kalau impor Kedelai dari Amerika macet segera buka kran impor Kedelai dari negara lain. Jangan sampai kelas menengah ke atas di Indonesia kehilangan konsumsi Tahu Tempe. Mereka (kelas menengah ke atas) sangat membutuhkan Tahu Tempe dengan harga berapa pun daripada emas. Nah agenda ini jelas-jelas merugikan masyarakat kecil, terutama para petani Kedelai di Indonesia. Mereka yang demo hari ini bukannya mengagendakan swasembada Kedelai di negeri sendiri malah menuruh impor Kedelai dari negara lain. Hal ini terlihat dari perilaku demo hari ini yang membuang Tempe ke jalan.

Doctor Tempeh


Siapa Dr Jonathan agranoff MD? Dari situs lamannya www.doctortempeh.com, Beliau adalah ahli gizi dariInggris yang kajiannya dikhususkan ke Tempe (Kedelai). Dari kajiannya tersebut, Beliau menulis buku berjudul ‘A Concise Handbook of Indonesian Tempe (Buku Pedoman Singkat Tentang Tempe Indonesia).’ Selain itu juga dari hasil kajiannya, Beliau akhirnya mempatenkan merk “Doctor Tempeh.” Doctor Tempe adalah olahan Kedelai yang sudah dikemas menjadi Tempe mentah. Nah yang mengherankan di saat pemerintah sibuk impor Kedelai dari Amerika, ‘Doctor Tempeh’ diproduksi di Jawa untuk diekspors ke luar negeri. Keheranan di sini terletak pada, ternyata ‘Doctor Tempeh’ dihasilkan dari standar tertinggi dalam produktivitas maupun kebersihannya. Dan tahukah, Kedelai ‘Doctor Tempeh’ asal produksinya dari para petani Jawa yang bersertifikat (maksudnya berstandar tinggi).

Inilah yang dimaksudkan Dr Jonathan agranoff MD dengan perkataannya di awal alinea. Dr Jonathan Agranoff MD saja bisa mencari kedelai kualitas tingkat tinggi di tanah Jawa, kenapa pemerintah Indonesia masih impor Kedelai kualitas makanan ternak dari Amerika?


Ahmed Tsar Blenzinky
(kompasiana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar