Saat ini, 27 persen dari riset sains yang berkembang di dunia berasal dari Amerika Serikat. Sementara 12 persen lainnya berasal dari China .
Padahal, pada hakikatnya, pengembangan sains ialah tanggung jawab dari semua pihak, bukan hanya sebagian orang saja. Lebih dari itu sains merupakan milik masyarakat, sehingga harus disebarluaskan.
Dibubuhi pembahasan mengenai bagaimana pengembangan ilmu pengetahuan atau sains dapat makin disemarakkan di lingkungan perguruan tinggi, Prof. Ali Mosavi Movahedi dari Universitas Teheran memberi kuliah umum.
Kuliah umum Prof. Ali digelar Universitas Hasanuddin di ruang rapat B, lantai 4, Gedung Rektorat, Kampus Unhas, Tamalanrea, Makassar, Senin (8/10/2012).
Guru besar dari
“Selain menyemarakkan pengembangan sains, yang mesti dilakukan selanjutnya adalah bagaimana mempublikasikannya kepada masyarakat luas sebab dengan mempublikasikan hasil riset atau penelitian barulah sains dapat bermakna bagi kehidupan masyarakat,” tutur Prof. Ali.
Dilanjutkan, bahwa untuk dapat mencapai itu semua dibutuhkan kerjasama yang baik dari semua pihak, hal ini dapat diawali dengan membangun hubungan yang harmonis melalui upaya-upaya yang nyata, dalam hal ini adalah upaya membangun kerjasama yang baik dalam berbagai bidang yang dilakukan oleh Unhas dengan Universitas Teheran ke depan.
“Tujuan utama dari kehadiran Prof. Ali Mosavi Movahedi dari
Prof. Dadang menyebut, kuliah umum yang dilaksanakan oleh Prof. Ali Mosavi Movahedi dari Universitas Teheran sangat positif bagi Unhas karena melalui kuliah umum ini civitas akademika dapat memperoleh sumbangan pemikiran yang berarti bagi pengembangan dan publikasi dari hasil riset ataupun hasil karya yang bersifat ilmiah.
“Semoga ini dapat membawa manfaat ke depannya,” harapnya.
(okezone)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar