Ribuan orang melakukan aksi demo besar-besaran di depan bekas Kedubes AS, di Teheran, Iran. Aksi ini dilakukan untuk menandai 33 tahun penyerbuan Kedubes AS yang pernah dilakukan oleh para mahasiswa Iran pada 1979 lalu.
Dalam demonstrasi
ini, ribuan orang meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika, seperti 'Matilah
Amerika'. Massa
juga meneriakkan slogan anti-Inggris dan anti-Israel. Para demonstran juga
membakar bendera AS, Inggris dan Israel.
Pada pemilu AS tahun ini, capres dari Partai Republik, Mitt Romney menjadikan Iran sebagai
isu luar negeri utama. Terutama mengenai pengembangan program nuklir milik Iran.
"Ancaman terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah program nuklir Iran,"
ujar Romney dalam debat capres yang digelar beberapa hari lalu, seperti
dilansir oleh AFP, Jumat (2/11/2012).
Seperti diketahui pada 4 November 1979 silam, Kedubes AS di Teheran diduduki
oleh sekelompok mahasiswa Iran.
Para mahasiswa tersebut merangsek masuk ke
dalam kompleks Kedubes dan menyandera 52 diplomat AS selama 444 hari.
Penyanderaan ini terjadi hanya beberapa hari setelah meletusnya revolusi di Iran yang
menggulingkan rezim Shah, yang sangat mendukung AS. Peristiwa ini disebut-sebut
sebagai salah satu penyebab kekalahan mantan presiden AS Jimmy Carter pada
pemilu 1980.
Saat ini bekas gedung kedubes itu masih digunakan oleh pemerintah Iran sebagai
pusat pelatihan dan pendidikan. Gedung itu juga dipenuhi oleh lukisan dinding
yang menunjukkan kebencian terhadap AS, dan dijaga oleh pasukan elit Garda
Revolusi.
(detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar