"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Selasa, 30 Oktober 2012

Pemuda Lintas Agama Deklarasikan Perdamaian



Para pemuda lintas agama mendeklarasikan perdamaian atau peace declaration di Universitas Hindu Indonesia (UNHI), Denpasar Bali, 7/10 sebagai pamungkas acara International Interfaith Young Leaders Conference; Interfaith Summit 2012.


Para peserta yang secara aktif mengikuti conferensi membuat komitmen bersama untuk saling menguatkan, membangun kepercayaan dan toleransi. Isi dari deklarasi tersebut diantaranya: Stop konflik yang mengatasnamakan agama, menjunjung tinggi hak asasi manusia, bersama menjaga pemahaman dan harga diri, penguatan kerjasama diantara pemuda, memperkuat jaringan bersama; pertemanan, keluarga dan komunitas.


Pertemuan Pemuda Internasional berlangsung 4 hari, diikuti 200 peserta dari 22 negara. Selain dari Indonesia, diantaranya berasal dari Swedia, Jepang, Rusia, Usbekistan, Amierka Serikat, India, Bangaldes, dan pemuda dari negara-negara ASEAN seperti dilansir dari siaran pers yang diterima bimasislam.

Stop Penistaan Agama

Menteri Pemudan dan Olahraga RI (Menpora), Andi Mallarangeng berharap pertemuan para tokoh pemuda internasional lintas agama dunia ini menjadi ujung tombak dalam mencari solusi damai terhadap masalah-masalah pelecehan dan kekerasan agama.

Kita semua tau, yang sering melakukan penistaan agama lain adalah kelompok ekstrim yang tidak mau tahu kepercayaan agama orang lain, mereka pasti adalah kelompok minoritas. Karena mayoritas umat manusia di bumi ini menginginkan perdamaian dan harmonisasi, serta hidup berdampingan tanpa kekerasan ujar Menpora saat didaulat memberikan orasi perdamaian dan membuka acara secara resmi 4/10 di lambhagga Restauran Tabanan, Bali.

Acara ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, diantaranya adalah kementerian Luar Negeri yang diwakili Deputi Direktur, Azis Nurwahyudi dengan memberikan dukungan dan motivasi tehadap pemuda yang sedang menciptakan perdamaian dunia.

Selain itu, dukungan juga datang dari Wakil Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA. Melalui siaran Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 2, dia mengungkapkan saatnya pemuda berperan lebih terhadap pembangunan perdamaian dimuka bumi. ditangan merekalah kita berharap, karena mereka masih muda, belum tersentuh hal-hal negatif, tapi ingat yang lebih penting dari dialog adalah action, ujar tokoh yang dikenal sebagai salah satu penggiat interfaith.

Selain konferensi, seluruh peserta melakukan full day city tour yang difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selama sehari peserta dari manca negara ini dikenalkan objek pariwisata kelas dunia seperti ke Daerah Bedugul, Kintamani dan pantai Sanur. Sebelumnya, mereka menggelar Cultural Night, yaitu pementasan kesenian nusantara yang digelar di Halaman Universitas Hindu Indonesia.

Sementara itu, ketua panitia Dewirini Anggraeni menyampaikan bahwa acara berjalan dengan sukses dan sesuai dengan target yaitu adanya deklarasi bersama. alhamdulillah acara berjalan dengan sukses, ada deklarasi Bali yang menjadi komitmen bersama ujar Dewirini.

Ini adalah acara yang ke empat kali, lanjut Dewirini, sebelumnya diselenggarakan di Jakarta dan Jogjakarta. setiap tahun kita ada peningkatan kualitas pertemuan, meski masih ada beberapa kekurangan namun secara umum berjalan sukses, kita ingin terus mengkampanyekan nilai-nilai perdamaian di tengah kesederhanaan terangnya.

Dewirini juga menegaskan bahwa acara yang diselenggarakan Oleh Indonesia Youth Forum (IYF) bekerjasama dengan Global Peace Festifal Indonesia Foundation (GPFIF) sangatlah sederhana, meski sekala internasional, panitia menyediakan akomodasi yang jauh dari Istimewa, pihaknya ingin menunjukkan bahwa kemewahan bukanlah hal utama, yang terpenting adalah substansinya.

?Kami bersyukur acara dilaksanakan di Bali yang terkenal dengan kearifan lokalnya, kesederhanaan, tujuan wisata dunia dan kenyamanan yang sangat terasa. Meski awalnya banyak peserta yang kaget dengan kesederhanaan ini, akhirnya mereka pulang dengan tersenyum, takjub dengan Bali dan Indonesia dan kami juga tersenyum, pungkas perempuan alumni pon-pes Darunnajah Jakarta ini.

Habib Khan, Peserta asal India mengaku terinspirasi dari acara yang degagas pemuda-pemudi Indonesia ini. acara ini sangat baik, awalnya saya tidak percaya, tapi luar biasa, saya merasa sangat dihargai disini, suatu saat saya akan menggelar acara seperti ini di India, anda semua harus datang, ujar pemuda yang berprofesi sebagai pengacara dan berasal dari daerah Karrela, India.

Hal yang sama diungkapkan peserta asal Malaysia, Wan Mansier dia ingin melanjutkan interafith dialog ini melalui media sosial seperti facebook, dll. terus terang ini adalah sangat bagus, saya tidak puas kalau berhenti sampai disini, kita harus terus berdialog, baik melalui media sosial maupun media yang lain, ujar pemuda yang menjadi idola dinegaranya.

Beberapa pembicara dari dalam dan luar negeri ikut ambil bagian dalam forum ini. Mereka diantaranya, Torril Wanvik (First Secretary of Norwegian Ambassador), Chandra Setiawan, M.M.,PhD (Chairman Global Peace Festival Indonesian Foundation), Ms. Sylvie (Youth Program Director Of US Embassy), James Poon (Global Peace Festival Foundation), Azis Nurwahyudi (Dieputy Director - Direktorat Diplomasi Publik), Y. Bhg. Dato Azman (Ketua Pengarah Jabatan Perpaduan Negara dan Integrasi Nasional Malaysia), Husnan Bey Fananie dan Romy Romahurmuzy (Anggota DPR RI) dan Raja Sapta Oktohari (Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia-HIPMI).

(http://bimasislam.kemenag.go.id/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar