Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah menolak rumor penurunan ekonomi di Republik Islam, mengatakan negara itu sedang menghadapi perang ekonomi dan psikologis yang sulit yang dilancarkan oleh Barat.
"Sebuah perang klandestin, luas dan berat telah dilancarkan [terhadap Iran] pada skala global ... dan rekan-rekan kami
di Bank Sentral [Iran]
dan badan terkait lainnya bekerja keras untuk menemukan solusi ... dan ini adalah pertempuran [nyata]," kata Ahmadinejad
dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri oleh wartawan domestik dan asing di Tehran, Selasa (2/10/12).
Menunjuk ke fluktuasi di pasar mata uang di Iran,
Presiden berkata, "Fluktuasi [di pasar valuta asing Iran] belum
mulai hari ini. Pasar telah berfluktuasi untuk beberapa waktu dan fluktuasi ini
hanya mengumpulkan uap baru," katanya.
Ahmadinejad menyatakan bahwa musuh telah memberlakukan embargo pada ekspor
minyak mentah Iran
dan transaksi perbankan untuk menyusahkan Republik Islam dalam penjualan
minyak, karena yang paling penting adalah sumber pendapatan negara, atau
mentransfer hasil setelah minyak dijual.
Kepala eksekutif Iran
menekankan bahwa Iran
akan segera menebus penurunan singkat yang disebabkan oleh musuh dalam ekspor
minyaknya.
"Perlu diingat bahwa itu pertempuran. Para musuh membayangkan akan dapat
menghancurkan [kehendak] bangsa Iran
berdasarkan [penerapan] tekanan tersebut dan mereka bahkan dapat membuat
keputusan baru. "
Dia mencatat bahwa bangsa Iran
akan mengatasi tekanan meskipun musuh terus meningkatkan tekanan.
"Tekanan tidak diberikan pada pemerintah saja, tetapi [diberikan] pada
bangsa juga. Semua [tindakan] ini merupakan perang psikologis dan tentu saja
keputusan tertentu telah diambil. Tentu saja, rakyat kita yang tenang. Musuh
telah melemparkan batu pada kami, kami harus mengangkatnya dan melemparkan
kembali pada mereka. "
Ahmadinejad juga mengecilkan ancaman serangan militer terhadap Republik Islam,
menambahkan bahwa ancaman tersebut sebagian besar merupakan perang saraf
ketimbang maksud sebenarnya untuk menyerang.
"Rezim Zionis [Israel]
mengejar petualangan dalam upaya untuk memenangkan kesempatan. Dia salah
membayangkan bahwa hal itu dapat memperoleh kesempatan itu dengan mengancam Iran, tapi
mereka keliru. Waktu mereka telah habis dan mereka harus pergi, "kata
kepala eksekutif Iran.
Ahmadinejad juga menunjuk hubungan antara Iran
dan AS, mengatakan bahwa pembicaraan antara Tehran
dan Washington harus didasarkan pada istilah
yang sama dan saling menghormati dan AS harus terlebih dahulu memperbaiki
perilaku terhadap Iran.
(islamtimes)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar