Menurut Kantor Berita ABNA, kunjungan Imam Besar Sunni Iran Maulana
Maulawi Madani ke MUI di kantor MUI Pusat Jl. Proklamasi, Jakarta, Senin(20/2)
adalah sebuah kehormatan dan sudah sepantasnya diapresiasi dimana Indonesia
sebagai negeri dengan penduduk Muslim terbesar dunia sangat startegis dan
diharapkan bisa menjadi teladan bagi sebuah toleransi dan keberagaman
masyarakatnya.
Dengan meningkatnya pemberitaan negatif tentang Iran yang semua sumbernya adalah fitnah dan dusta akan sangat membahayakan bagi keharmonisan Muslim Indonesia yang terkenal sangat santun dan toleran karena diperkirakan tidak kurang 3 juta pemeluk mazhab Syiah di Indonesia. Barat dan Zionis sangat berkepentingan dalam mengusai negeri-negeri Muslim dan mereka hanya punya satu cara untuk melemahkan Islam yaitu dengan menciptakan konflik antara mazhab. Iran sebagai negeri Muslim yang mandiri dan maju dalam segala bidang tak kan pernah tunduk dengan kekuatan asing manapun dan satu-satunya cara agar Iran diisolasi dari negara-negara Islam dengan menyudutkan Syiah.menyudutkan mazhab dan memproduksi fitnah dan adu-domba telah mereka lakukan melalui tangan-tangan sebagian kaum muslimin yang fanatik yaitu kelompok takfir lintas mazhab.
Selama ini dikatakan tak ada Mesjid Sunni di Iran, tetapi coba kita lihat faktanya, Tidak Ada Satupun Mesjid Ahlus Sunnah di Teheran, Benarkah?
Di kawasan yang mayoritas Sunni, mereka mendirikan masjid dan mendapat izin untuk melakukan ritual-ritual keagamaan mereka secara terbuka dan bebas. Bahkan, dii Teheran sendiri, terdapat 9 buah mesjid yang dikelola khusus oleh jamaah Ahlus Sunnah. Masjid-masjid tersebut menjadi sangat ramai khususnya di bulan Ramadhan, dan pengikut Ahlus Sunnah menjadikannya sebagai tempat shalat tarawih berjamaah.
Berikut daftar nama-nama mesjid yang didirikan jamaah Ahlus Sunnah di Teheran,
1. Masjid Sodiqiyah, Falake 2 Sodiqiyah.
2. Masjid Tehran Fars, jalan Delavaran
3. Masjid Syahr Quds, KM 20 jalan Qadim
4. Masjid Khalij Fars, Bozorkroh Fath
5. Masjid an-Nabi, Syahrak Donesh
6.MasjidHaftjub,jalanMullarad
7. Masjid Vahidiyeh, Syahriyar
8. Masjid Nasim Syahr, Akbarabad
9. Masjid Reza Abad, Simpang 3 jalan Syahriyar
Di
Dalam Silaturahmi Imam Besar Ahlussunnah Iran di MUI dihadiri banyak tokoh dan kalangan. Acara yang berlangsung tepat pukul 1 siang ini menghadirkan sejumlah ulama dan tokoh seperti Prof. Ahmad Satori Ismail, KH. Tengku Zulkarnaen, KH. Hamdan Rasyid, KH. Syaifuddin Amsir, Ustadz Muhammad Al Khathatath, dan lain sebagainya. Tak ketinggalan juga beberapa nama dari kelompok anti-Syiah hadir dan yang menarik perhatian adalah Farid Ahmad Okbah.
Ketika diskusi sedang berlangsung, Farid pun sempat menunjukkan data-data kepada Imam Maulawi buku seorang ulama Syiah
Di Mesir Ahlussunah pengikut mazhab Syafii hidup rukun dengan Muslim Syiah bahkan Mufti Mesir Syaikh Ali Jumah mengatakan Sejarah Mesir adalah sejarah damai antara Sunnah dan Syiah, di Iraq ratusan tahun Sunnah dan Syiah hidup damai .
Syekh Ahmad Deedat, Kristolog masyhur yang juga seorang ulama Ahlussunnah pernah menyatakan:
Saya katakan kenapa Anda tidak bisa menerima ikhwan Syiah sebagai mazhab kelima? Hal yang mengherankan adalah mereka mengatakan kepada Anda ingin bersatu. Mereka tidak mengatakan tentang menjadi Syiah. Mereka berteriak Tidak ada suni atau Syiah, hanya ada satu, Islam. Tapi kita mengatakan kepada mereka Tidak, Anda berbeda. Anda Syiah. Sikap seperti ini adalah penyakit dari setan yang ingin memecah belah. Bisakah Anda membayangkan, kita suni adalah 90% dari muslim dunia dan 10%-nya adalah Syiah yang ingin menjadi saudara seiman, tapi yang 90% ketakutan. Saya tidak mengerti mengapa Anda yang 90% menjadi ketakutan. Mereka (Syiah) yang seharusnya ketakutan.
Saudaraku semua! Musuh-musuh kita tidak membedakan Sunni dan Syiah. Mereka hanya mau menghancurkan Islam sebagai sebuah ideologi dunia. Oleh karena itu, segala kerja sama dan langkah demi menciptakan perbedaan dan pertentangan antara muslimin dengan tema Syiah dan Sunni berarti bekerja sama dengan kufr dan memusuhi Islam dan kaum muslimin. Berdasarkan hal ini, fatwa Imam Khomeini adalah Pertentangan adalah haram dan pertentangan harus dihapuskan.
Semoga Ukhuwah Islamiyah tetap dan terus terjalin
(abna.ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar