Tahukah
anda bahwa bisa jadi isu sampang untuk menutupi isu rebut-ribut
investasi minyak bumi di Madura?
Tahukah
anda siapa yang repot-repot membantu pemerintah membangun jembatan Madura?
Giliran mau ambil untung dibikin kisruh ada yang mengatakan kalau Madura itu
‘madunya’ Negara Indonesia..
Perlu
diketahui bahwa kontrak eksploitasi migas di Madura ada yang habis akhir
tahun kemarin, sampai sekarang belum ketahuan kontrak barunya, yang bermain
di Madura : ARCO-Kangean Block, Trend Java Sea Block, Masalembu Shell,
British Petroleum, Sakala Timur, Mobile Oil, ini juga : Amco Indonesia,
Hudbay Oil International, Anadarko, Petronas Carigali, dan Santos Oil.
Sedangkan
pemerintah lebih condong ke PT Energy Mega Persada (EMP) Kangean Limited,
total biaya pembangunan Suramadu sebesar Rp 4,5 triliun, sekitar Rp 2,1
triliun di antaranya berasal dari negeri Cina, memangnya ada yang berani
bertaruh uang sebesar itu untuk jalan tol suramadu yang tidak begitu ramai?
Pasti ada sebab lain..
Sejak
tahun 2003, pemerintah menjajaki skema imbal dagang (counter trade) dengan
Cina atas bantuan pembiayaan atas sejumlah proyek vital, ini proyeknya :
pemerintah akan memprioritaskan pada proyek pembangunan rel ganda (double
track) dan jembatan Suramadu (Surabaya-Madura), sedangkan potensi Migas di
Kabupaten Sampang, adalah sumur Migas Oyong yang berlokasi di lepas pantai
Camplong, ketika media meributkan kasus sampang, seharusnya kita bisa
mengamati bahwa ada kemiripan antara Madura dan Papua, kemiripan itu terletak
pada nasib warga Madura dan Papua yang sama-sama menderita ketika sumber daya
alam yang melimpah dikeruk swasta.
Jangan
mau terkecoh oleh konflik Sampang yang sebenarnya tidak perlu seheboh ini.
Tengoklah ketimpangan ekonomi yang ada di Madura, Blok West Madura di utara
Bangkalan, Madura, setiap harinya menghasilkan 14 ribu barel per-hari, atau
semurah-murahnya senilai US$ 1,4 juta, belum ditambah gas alam sebanyak 113
juta kaki-kubik, dengan harga US$ 2,8 per-meter/kubik.
KPK
harus menyelidiki proses pengalihan pemegang saham BWM kepada PT Sinergindo
Citra Harapan (SCH) dan Pure Link Investment (PLI) Ltd, kontrak kerjasama
eksploitasi BWM ditandatangani pada 7 Mei 1981. dimiliki oleh Pertamina (50%)
serta Kodeco dan CNOOC masing-masing 25% tahun 2004 dibuat Peraturan
Pemerintah (PP Nomor 35 tahun 2004) tentang kontrak kerjasama maupun
pengalihan Participating Interest (PI), dalam pasal 28 disebutkan, kontraktor
dapat mengajukan perpanjangan kontrak ke Menteri ESDM melalui BP MIGAS dalam
pasal 33 juga diatur, pengalihan PI diatur dalam pasal 33, dengan prosedur
yang sama sehingga dimanfaatkan kontraktor non pemerintah, 2 kontraktor
non-pemerintah (Kodeco dan CNOOC) mengalihkan PI masing-masing separuh
sahamnya (12,5%) kepada pihak lain (PT SCH dan PLI Ltd), jadi, sharing saham
BWM menjadi Pertamina (50%) Kodeco (12,5%), CNOOC (12,5%), PT SCH (12,5%),
serta PLI Ltd (12,5%) masyarakat Madura mempertanyakan mengapa
Kementerian ESDM dan BP MIGAS meluluskan kepemilikan alih saham PI kepada PT
SHC dan PLI Ltd? Padahal keduanya tidak dikenal di dunia persilatan yang
menaungi perusahaan minyak.
Kodeco
punya track-record kurang baik di Jawa Timur. antara lain pendalaman pipa gas
di dasar laut tidak sesuai dg Peraturan Dirjen Migas, seharusnya pipa ditanam
sedalam 19 meter, namun oleh Kodeco hanya dibenamkan sedalam 12 meter.
Untuk
melihat betapa kayanya Madura kita lihat apa yang diterima oleh Kabupaten
Sumenep dari bagi hasil migas untuk tahun 2011 dan 2012, masyarakat belum
tahu berapa PAD yang dihasilkan dari Migas. belum termasuk dana CSR yang
selama ini tidak jelas peruntukannya, dipublikasikan hanya sekitar Rp4 miliar
dari sumber migas. padahal, Rp4 miliar itu untuk program community
development (CD), tahun 2012 ini, Sumenep diperkirakan akan mendapatkan dana
bagi hasil minyak dan gas sebesar Rp 8,8 triliun, pajak personal pegawai
Migas belum masuk ke APBD, berapa nilai pajak galian C-nya, corporate social
responsibilty (CSR), dana bagi hasil (DBH) dari PT Santos belum masuk APBD serta
DBH PT Kangean Energy Indonesia (KEI) yang juga tidak pernah di publikasikan.
dalam lampiran peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 08/PMK.07/2012, Sumenep
akan mendapatkan dana bagi hasil dari minyak bumi dan gas bumi, di Sumenep
ada 10 kontraktor-kontrak kerja sama (K3S) migas yang melakukan
eksploitasi maupun eksplorasi Migas agar kita tahu siapa saja operator migas
di Madura berikut ini saya sertakan datanya :
Blok
Bawean Operator: Camar Resources Canada Inc Kontraktor: Kerr-McGee of
Indonesia Inc (Amerika Serikat).
Blok
Bulu Operator: Pearloil Satria Ltd (Uni Emirat Arab) Kontraktor: Sebana Ltd.
Blok
Pangkah Operator: Amerada Hess Indonesia-Pangkah Ltd (Amerika Serikat)
Kontraktor: Premier Oil Pangkah Ltd.
Blok
Onshore and Offshore Madura
Strait Area Operator:
Husky Oil (Madura) Ltd Kontraktor: Hudbay Oil International Ltd (Inggris).
Blok
Karapan Operator: Amstelco Karapan Pte Ltd (Inggris) Kontraktor: Amstelco
Karapan Pte Ltd Blok East Bawean I Operator: East Bawean.
Blok
East Bawean I Operator: East Bawean Ltd
(Kanada) Kontraktor: CJSC Sintezmorneftegaz (Rusia).
Blok
South East Madura Operator: PT Energi
Mineral Langgeng Kontraktor: PT Energi Mineral Langgeng.
Blok
East Bawean II Operator: Husky Oil Bawean
Ltd (Kanada) Kontraktor: Husky Oil Bawean Ltd.
Blok
North East Madura III Operator: Anadarko
Indonesia Company (Amerika Serikat) Kontraktor: Anadarko Indonesia Company.
Blok
Madura Offshore Operator: Santos
Madura Offshore Pty Ltd Kontraktor: Talisman Madura Ltd (Kanada).
Blok
Mandala Operator: PT Bumi Hasta Mukti-Fortune Empire Group Ltd Kontraktor:
Konsorsium PT Bumi Hasta Mukti-Fortune Empire Group Ltd.
Blok
West Madura Operator: Kodeco Korea
(6 Mei 1981-6 Mei 2011), Pertamina (7 Mei 2011-7 Mei 2031). Kontraktor:
Kodeco Energy Company Ltd (6 Mei 1981-6 Mei 2011), Pertamina (7 Mei 2011-7
Mei 2031).
Blok
North Madura Operator: Konsorsium Australian
Worldwide Exploration North Madura NZ Ltd-North Madura Energy Ltd.
Kontraktor: Konsorsium Australian Worldwide Exploration North Madura NZ
Ltd-North Madura Energy Ltd.
Blok
Ketapang Operator: Petronas Carigali Ketapang II Ltd (Malaysia)
Kontraktor: Gulf Resources Ketapang (ConocoPhillips-Amerika Serikat).
Blok
Terumbu Operator: Australian Worldwide Exploration Terumbu NZ Ltd Kontraktor:
Australian Worldwide Exploration Terumbu NZ Ltd.
Blok
South Madura Operator: South Madura Exploration Company Pte Ltd Kontraktor:
PT Eksindo South Madura.
Blok
Madura Operator: Society Petroleum Engineers Petroleum Ltd (Cina) Kontraktor:
Society Petroleum Engineers Petroleum Ltd.
Jadi
jangan kaget, pulau Madura sebenarnya kaya raya, baik kaya budaya tapi juga
kaya ekonomi. tidak hanya penghasil garam dan kyai saja, ternyata ada banyak
masalah pada pengelolaan potensi Migas Madura, seperti dalam hal bagi hasil
yang dinilai tidak transparan, akhirnya rakyat madura juga yang merana
ditengah tingkah pola kaum kaya yang menyedot kekayaan Madura bak vampir haus
darah.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar