Pemanfaatan teknologi nuklir tidak melulu untuk PLTN dan bom. Batan Teknologi Atom Nasional (Batan) berhasil memanfaatkannya untuk keperluan pangan, yaitu mutasi benih padi varietas unggul yang diklaim lebih murah, cepat dipanen, tahan lama dan enak rasanya.
Contoh beras dari
hasil benih mutan tersebut, diserahkan Kepala Batan Hudi Hastowo kepada Menko
Kesra Agung Laksono. Penyerahan berlangsung seusai penandatanganan
nota kerjasama antara Batan dengan
Kemenko Kesra yang bertajuk pemanfaatan teknologi nuklir untuk peningkatan
kesejahteraan rakyat di Pusat Pengembangan Ilmu dan Teknologi (Puspiptek),
Serpong, Tangerang, Jumat (4/5/2012).
"Jadi nuklir bukan hanya untuk senjata atau listrik ya, tapi juga pangan dan pertanian. Salah satu produknya adalah beras dan tahu yang bisa disimpan awet dan enak," ujar Menko Kesra Agung Laksono usai menerima paket beras hasil mutasi nuklir sebesar 5 kg.
Kepala Batan Hudi Hastono menjelaskan, peran teknologi nuklir adalah dalam tahap pengembangan benih. Setelah dikenai paparan radioaktif, benih padi lantas bermutasi sehingga menghasilkan varietas baru yang lebih singkat masa panennya, tahan lama dan murah harga jual berasnya.
"Sebenarnya alam, panas matahari, juga menghasilkan mutasi. Tapi dengan rekayasa dalam teknologi mutasi radiasi, mampu menghasilkan mutasi yang baik," jelas Hudi.
Lebih lanjut dijelaskannya, fasilitas pengembangan nuklir yang
"Maka penekanannya saat ini untuk teknologi pangan serta kelestarian lingkungan," sambung Hudi.
(detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar