UNODC, lembaga PBB yang menangani masalah narkoba, memuji langkah Iran dalam memberantas peredaran gelap narkoba. UNODC menyebut Iran sebagai negara terdepan dalam pemberantasan narkoba.
Ketua Komisi UNODC, Hamid Ghodse, mengatakan, Iran sangat
berperan penting dan menjadi negara paling dalam memberantas narkoba. ''Iran adalah
negara terdepan di bidang ini,'' ujar Ghodse.
Iran tercatat sebagai negara yang mengungkap kasus narkoba
terbanyak di dunia. "Masyarakat internasional mengakui bahwa Iran sangat
serius dalam memberantas narkoba."
Sekjen PBB, Ban Ki-moon, dua pekan lalu menyatakan
bahwa Republik Islam Iran
memainkan peran penting dalam program pemberantasan narkoba. Hal itu
dikemukakan Ban dalam pertemuannya dengan Menteri Dalam Negeri Iran, Mostafa Mohammad Najjar, di sela-sela
Konferensi Internasional Pemberantasan Narkoba di Wina, Austria.
Konferensi itu dihadiri para pejabat tinggi 55
negara dunia dan berlangsung di istana Hofburg, Wina. Mendagri Iran menghadiri
konferensi tersebut atas undangan Wakil Sekjen dan Direktur Eksekutif Kantor
Pemberantasan Naroba dan Kejahatan Terorganisir PBB, Yuri Fedotov.
Menurut Fedotov, Republik Islam Iran adalah
mitra unggulan PBB dalam program pemberantasan narkoba. "Iran berada di
antara jajaran teratas negara-negara yang berhasil dalam membongkar perdagangan
narkoba."
Afghanistan merupakan produsen utama narkoba. Setiap tahunnya di
negara bergejolak itu diproduksi sekitar 400 ton heroin dan 115 ton di
antaranya diselundupkan ke Iran.
Namun Tehran berjuang keras memerangi fenomena
tersebut. Menyinggung bahwa Republik Islam memposisikan diri di medan perang anti-narkoba, Fedotov mengatakan, "Lebih
dari 3.000 pasukan penjaga perbatasan Iran gugur dalam kontak senjata
dengan para penyelundup narkoba."
(www.republika.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar