Badan Antariksa Iran meluncurkan satelit mini pengawas Bumi ke orbit, Jumat lalu. Proyek ini adalah pencapaian terbesar Iran di dunia antariksa.
September tahun lalu, Iran mencoba menjalankan misi
dengan mengirimkan seekor monyet di dalam pesawat ruang angkasa. Namun misi itu
gagal, sehingga peluncuran satelit ini disebut sebagai misi balas dendam atas
kegagalan sebelumnya.
Misi yang diberi nama “Janji Ilmu Pengetahuan dan
Industri” ini diluncurkan ke orbit dengan menggunakan Roket Safir B-1. Safir
berasal dari bahasa Farsi (bahasa yang digunakan di iran) yang artinya ''Duta''.
Satelit ini berbentuk kubus dengan ukuran 50
sentimeter. Benda tersebut mengelilingi Bumi dengan orbit berbentuk elips.
Orbit berkeliling sebanyak enam kali dalam sehari, termasuk mengelilingi
wilayah Iran.
Menteri Pertahanan Iran Jenderal Ahmad Vahidi
memuji proyek ilmu pengetahuan tersebut. “Ini adalah prestasi besar dan kami
berharap satelit ini dapat digunakan untuk mempelajari sistem cuaca,” katanya.
Program antariksa yang dilakukan Iran menimbulkan kecurigaan Barat yang
sebelumnya melarang Iran
mengembangkan pengayaan nuklir. Iran
membantah proyek tersebut dilakukan sebagai bagian dari rencana militer.
Pejabat Antariksa Iran,
yang tak disebutkan namanya, mengatakan Iran memiliki target mengirimkan
astronotnya ke ruang angkasa pada 2020 dan ke bulan pada 2025.
(www.tempo.co)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar