"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Jumat, 20 Juli 2012

Iran Luncurkan Satelit Baru


Iran akan meluncurkan satelit produk putra bangsa "Fajar" ke orbit dalam waktu dekat. Kepala Badan Antariksa Iran (ISA) menyebut peluncuran ini menandai sebuah terobosan luar biasa di bidang teknologi ruang angkasa.


Satelit Fajar, yang saat ini mengalami fase akhir, akan diluncurkan ke ruang angkasa pada 20 Maret mendatang.

Hamid Fazeli Rabu (29/2) mengatakan, Satelit seberat 60-kilogram yang didukung oleh sel surya itu, akan mengelilingi Bumi pada ketinggian sekitar 400 kilometer dan akan tinggal di orbit selama satu setengah tahun.
 "Satelit itu akan digunakan untuk memfasilitasi kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan data pertanian, konservasi sumber daya alam dan hutan, bencana alam dan data lainnya," kata kepala ISA.

Satelit Navid atau Gospel dirancang untuk mengumpulkan data tentang kondisi cuaca dan memantau bencana alam. Satelit tersebut memiliki berat sekitar 110 pon (50 kilogram) dan akan mengorbit bumi di ketinggian hingga 234 mil (375 kilometer), mengitari planet ini 15 kali sehari. Satelit ini dari jenis yang dikenal sebagai miniatur atau mikrosatelit, yang biaya produksi dan peluncurannya jauh lebih murah.

Iran meluncurkan satelit pertama hasil produk dalam negeri, Omid (Harapan), ke orbit pada 2009. Satelit pengolahan data Omid dirancang untuk mengorbit Bumi sebanyak 15 kali setiap 24 jam dan mengirimkan data melalui dua band frekuensi dan delapan antena untuk stasiun ruang angkasa Iran.

Iran adalah salah satu dari 24 anggota pendiri Komite PBB urusan Penggunaan Antariksa secara Damai, yang didirikan pada tahun 1959. 



Iran berhasil meluncurkan satelit orbitnya bernama Navid dan Gospel untuk mengumpulkan data tentang kondisi cuaca dan memantau bencana alam. Satelit memiliki berat sekitar 110 pon (50 kilogram), mengorbit di ketinggian 234 mil (375 kilometer), dan mengelilingi bumi sebanyak 15 kali dalam sehari.

Satelit diproduksi sebuah Universitas Teknik di Iran. Satelit Navid merupakan satelit kecil ketiga yang berhasil diluncurkan Iran dalam beberapa tahun terakhir. Satelit ini diperkirakan mampu mengorbit selama dua bulan. Satelit Navid dilengkapi teknologi kontrol maju, kamera resolusi tinggi, dan photocells untuk menghasilkan tenaga. Navid diluncurkan menggunakan rudal Safir yang berarti Duta Besar Persia. Sebuah situs Iran, irannuc.ir, menyebutkan Safir merupakan rudal balistik yang dapat diubah menjadi rudal jelajah antar benua.

Amerika Serikat langsung gusar dengan kemajuan yang dicapai Iran. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat di Washington mengatakan pengembangan Roket Safir melanggar resolusi PBB 2010, yang melarang Iran meluncurkan menggunakan teknologi rudal balistik. Pelucuran Safir, menurut AS, merupakan krisis pengembangan rudal balistik jarak jauh Iran.
(http://jakartagreater.com)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar