bersifat komplementer, tidak susah untuk menggali dan memanfaatkan
potensi tersebut untuk kesejahteraan kita semua, ada persepsi yang
salah tentang situasi di Iran, sanksi akan berakhir, embargo bukan
hambatan tapi tantangan, dibalik tantangan banyak tersimpan potensi,
mari kita segera ubah mindset kita untuk segera memanfaatkan potensi
tersebut sebelum semuanya terlambat", demikian ungkap Dubes Dian
secara berapi-api dalam Indonesia-Iran Business Forum di Jakarta, 3
Juni 2013.
Ungkapan tersebut bukanlah sebuah pepesan kosong dari diplomat senior
seperti Dubes Dian, "Kalau negara-negara tetangga kita di ASEAN mampu
melakukan penetrasi dan mengais banyak keuntungan dari kondisi Iran
saat ini, bukan mustahil kita pun mampu. Apa (potensi) yang mereka
punya kita juga punya, apa yang kita punya belum tentu negara tetangga
kita itu punya" imbuh sang Dubes. Ditambahkan bahwa "Sebaliknya, Iran
memiliki sumber daya alam yang sangat kita butuhkan saat ini. Iran
juga memiliki infrastruktur dasar seperti gas, listrik dan instalasi
telekomunikasi yang sangat baik yang merata sampai ke pelosok negeri,
Indonesia dapat belajar dan memanfaatkan transfer teknologi yang
ditawarkan oleh Iran".
Kegiatan Business Forum yang diselenggarakan bekerjasama dengan KADIN
Indonesia ini merupakan kali ke-5 selama Dian Wirengjurit bertugas
hampir 17 bulan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk
Republik Islam Iran dan Turkemenistan. Forum kali ini cukup istimewa
dengan partisipasi aktif H.E. Fadel Muhammad, mantan Menteri KKP RI
yang baru saja diangkat sebagai ketua Komite Bilateral Indonesia-Iran
KADIN Indonesia sekaligus Ketua bersama Indonesia-Iran Joint Business
Council yang disepakati KADIN dan Iran Chamber of Commerce,
Industries, Mines and Agriculture (ICCIMA) pada saat kunjungan
Presiden SBY ke Tehran tahun 2008 yang lalu. Sekitar 60 pengusaha dari
36 perusahaan Indonesia dan Iran hadir dalam Forum ini. Demikian pula
dengan H.E. Mahmoud Farazandeh, Dubes Iran untuk Indonesia.
KBRI Tehran berharap kegiatan seperti ini dapat menggugah dan mengubah
mindset serta pemahaman keliru dari sebagian pejabat Pemri dan para
pengusaha Indonesia terkait embargo dan sanksi atas Iran. Media
Indonesia juga diharapkan akan mendapatkan pemberitaan yang berimbang
terkait situasi dan kondisi riil di Iran dari sumber primer. Pemahaman
keliru tentang situasi di Iran telah merugikan kepentingan nasional
yang ditunjukkan dengan penurunan nilai perdagangan bilateral.
Tercatat pada 2011 nilai tersebut mencapai USD 1,8 miliar, namun
mengalami penurunan sebesar 32% menjadi USD 1,33 miliar pada 2012,
pada saat negara-negara yang menerapkan embargo dan sanksi justru
meraih keuntungan dengan kenaikan signifikan pada nilai perdagangan
bilateral mereka dengan Iran.
Business Forum telah menghasilkan komitmen berupa rencana pelaksanaan
misi dagang KADIN ke Iran pada akhir Agustus 2013 dan keinginan para
hadirin untuk menjadi anggota Indonesia-Iran Joint-Business Council.
Business Forum dilaksanakan disela-sela kunjungan kerja Dubes Dian
yang didampingi Sekretaris III Ekonomi KBRI Tehran ke Jakarta pada 2-7
Juni 2013. Selain business forum, kunjungan ini juga telah berhasil
memfasilitasi 26 (dua puluh enam) rangkaian pertemuan antara para
pengusaha Iran dengan dunia usaha Indonesia baik di tingkat
pemerintahan maupun swasta.
(KBRI Tehran)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar