"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Jumat, 12 April 2013

Koarmatim dan AS Latihan Bersama Peperangan Ranjau


Komando Armada RI Kawasan Timur dan Angkatan Laut Amerika Serikat menggelar latihan bersama peperangan ranjau "Mine Exercise" (Minex) - "Explosive Ordonance Disposal Exercise" (EODEX) pada 18-27 Februari 2013.


Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Letnan Kolonel Laut (KH) Yayan Sugiana dalam keterangan tertulis di Surabaya, Senin, mengatakan, latihan bersama Minex-EODEX 2013 merupakan latihan bilateral TNI AL dengan AL AS (US Navy) yang dilaksanakan setiap tahun sekali.


"Rencananya gladi peperangan ranjau dilaksanakan pada 18-27 Februari 2013 di Surabaya dan Perairan Pasir Putih, Situbondo, Jawa Timur. Ada empat tahap latihan, yakni perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pengakhiran," tuturnya.

Menurut Yayan, rapat perencanaan latihan bersama mulai dilaksanakan jajaran Koarmatim dan dipimpin Komandan Satuan Kapal Ranjau Kolonel Laut (P) Benny Sukandari.

Rapat perencanaan itu dihadiri peserta latihan yang terdiri dari Satuan Komandao Pasukan Katak (Kopaska), Dinas Penyelam Bawah Air (Dislambair), Dinas Kesehatan, dan tim pendukung lainnya.

Yayan Sugiana menambahkan, kegiatan latihan bersama ini bertujuan memperkuat hubungan dan kerja sama antara TNI AL dan US Navy, khususnya mengenai peperangan ranjau serta pertukaran informasi tentang kemampuan dan perkembangan teknologi dari masing-masing negara.

"Adapun sasaran yang ingin dicapai, yakni memperkuat hubungan antarkedua AL melalui latihan bersama dan interaksi sosial, meningkatkan interoperabilitas (kemampuan dari suatu sistem), pemahaman doktrin peperangan ranjau, serta memadukan persepsi dalam pelaksanaan penyebaran, pemburuan, dan penyapuan ranjau," ujarnya.

(dephan.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar