"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Senin, 25 Maret 2013

Perayaan Nowruz di Indonesia Diapresiasi Sejumlah Negara


Festival itu jadi perekat bagi sejumlah negara yang tergabung di ECO.

Festival Nowruz sebagai acara perayaan Tahun Baru Persia disambut baik oleh negara yang secara geografis berdekatan dengan Iran, seperti Afghanistan, Azerbaijan, Pakistan, Kazakhstan, dan Uzbekistan. Tadi malam, perayaan acara ini berlangsung meriah dihadiri para duta besar terkait yang bertugas di Indonesia.


Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mahmoud Farazandeh, menjelaskan bahwa festival itu menjadi perekat bagi negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Ekonomi (ECO) dalam hal budaya.


"Nowruz merupakan sebuah perayaan yang telah dirayakan selama 7.000 tahun lebih. Ini merupakan awal kehidupan, karena musim semi telah dimulai setelah musim dingin melanda. Ini telah menjadi dasar bagi pembangunan kebudayaan negara-negara ECO yang memiliki konsep sama," ujar Mahmoud kepada VIVAnews di Gedung ASEAN, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Kamis malam, 21 Maret 2013.

Festival Nowruz diperingati sebagai tahun baru dalam penghitungan kalender Persia yang jatuh setiap tanggal 21 Maret. Pada hari itu merupakan hari pertama musim semi di negara-negara Kawasan Persia. Setidaknya, 15 negara di kawasan Persia dan Asia Tengah ikut merayakan festival ini.

Nowruz sendiri telah dirayakan sejak 3.000 tahun lalu. Bahkan, badan kebudayaan dunia PBB, UNESCO, menetapkan Nowruz sebagai peninggalan budaya non benda pada 2009. 

Hubungan Iran-RI

Dalam kesempatan itu, pria yang mulai bertugas sebagai duta besar di Indonesia sejak 2010 ini, mengungkapkan hubungan Iran dengan negara-negara anggota ASEAN, khususnya Indonesia, terjalin dengan sangat baik. Bahkan, Mahmoud menyebut ingin menjalin kerja sama yang lebih dalam lagi dengan Indonesia di bidang ekonomi, walau dia tidak menyebut secara spesifik realisasi dari kerja sama tersebut.

"Hubungan bilateral di antara Iran dan Indonesia terjalin sangat baik. Kami terus berusaha untuk mempertahankan hubungan baik ini dan bahkan terus mempromosikan hubungan yang lebih mendalam di bidang kebudayaan, ekonomi, dan politik," ujar Mahmoud.

Ketika ditanya mengenai kemiripan budaya yang dimiliki oleh Iran dengan Indonesia, Mahmoud menjawab pada dasarnya kedua negara telah memiliki landasan budaya yang sama, karena masing-masing merupakan negara yang mayoritas penduduknya adalah kaum muslim. Menurut dia, kondisi itu yang mempererat jalinan hubungan di antara kedua negara.

"Karena Indonesia dan Iran sama-sama merupakan negara muslim, sehingga tercipta kesamaan perasaan, cara pandang, dan pemahaman budaya di antara warga negaranya," kata Mahmoud.

Mahmoud ternyata merupakan salah satu pencinta kuliner tradisional Indonesia, yaitu tahu campur. Hal itu diceritakannya kepada VIVAnews yang menemuinya pada perayaan festival Timur Tengah, Nowruz yang berlangsung. 

Menurut Mahmoud, alasan di balik kecintaan terhadap masakan asal Jawa Timur itu karena dia sering menyantapnya usai bermain golf bersama rekan-rekannya di Jakarta.

"Saya sering bermain golf bersama teman-teman saya di sebuah klub golf di Jakarta dan tahu campur adalah hidangan yang paling saya sukai setelah bermain golf," ujarnya.

(vivanews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar