"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Jumat, 07 September 2012

SBY-Hillary Bahas Krisis Suriah & Nuklir Iran


Indonesia mendesak AS selaku pemegang hak veto, mendorong DK PBB mengirim pasukan ke Surian untuk menghentikan konflik di Suriah. Meski bukan itu prioritas AS, tapi dua negara ada kesamaan pandangan.


"Jadi perbedaannya tidak setajam yang digambarkan. Tidak kontras begitu," jawab Menlu Marty Natalegawa ditanya tentang beda perbedaan pandangan antara AS dan RI di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (4/9/2012).


Indonesia berulang kali mendesak DK PBB menyamakan pandangan dan segera kirim pasukan untuk menghentikan perang saudara di Suriah. Masalah siapa yang harus menggantikan Asaad sebagai presiden, adalah isu yang dapat dikerjakan kemudian setelah baku tembak dihentikan.

Sebaliknya bagi AS yang adalah pemegang hak veto di DK PBB, justru memprioritaskan transisi politik, yaitu siapa yang tepat menggantikan Asaad menjadi presiden baru.

"Memang yang harus diciptakan adalah pengakhiran konflik, namun ada pemahaman bersama kondisi politik itu ada prosesnya sendiri dan memerlukan tanggung jawab dari rakyat Suriah. Intinya adalah, akhiri konflik dan membuat kondisi kondusif di Suriah," jelas Marty.

Isu lain di Timur Tengah yang juga disinggung adalah pengembangan nuklir Iran. Selama ini AS menentangnya dan menuding bila fasilitas nuklir di Iran membangun senjata yang mematikan.

"Kami tegaskan pengembangan nuklir untuk maksud damai, adalah sesuatu yang patut dihargai dan dihormati. Namun juga Iran perlu mematuhi segala kewajibannya membuktikan itu bukan untuk senjata nuklir," papar Marty.

(detik.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar