Indonesia mendesak AS selaku pemegang hak veto, mendorong DK PBB mengirim pasukan ke Surian untuk menghentikan konflik di Suriah. Meski bukan itu prioritas AS, tapi dua negara ada kesamaan pandangan.
"Jadi perbedaannya tidak setajam yang digambarkan. Tidak kontras begitu," jawab Menlu Marty Natalegawa ditanya tentang beda perbedaan pandangan antara AS dan RI di Kantor Presiden,
Sebaliknya bagi AS yang adalah pemegang hak veto di DK PBB, justru memprioritaskan transisi politik, yaitu siapa yang tepat menggantikan Asaad menjadi presiden baru.
"Memang yang harus diciptakan adalah pengakhiran konflik, namun ada pemahaman bersama kondisi politik itu ada prosesnya sendiri dan memerlukan tanggung jawab dari rakyat Suriah. Intinya adalah, akhiri konflik dan membuat kondisi kondusif di Suriah," jelas Marty.
Isu lain di Timur Tengah yang juga disinggung adalah pengembangan nuklir
"Kami tegaskan pengembangan nuklir untuk maksud damai, adalah sesuatu yang patut dihargai dan dihormati. Namun juga
(detik.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar