Berbagai elemen aktivis yang tergabung dalam Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) mengingatkan masyarakat dan pemerintah untuk waspada atas rencana kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, pada 4 September nanti.
Menurut Repdem,
kedatangan Hillary jelas membawa agenda AS dalam rangka menjalankan dominasi
menguasai kekayaan alam Indonesia,
khususnya kekayaan tambang melalui PT Freeport. "Jadi, hari ini saatnya mulai menghentikan dominasi Freeport yang mengatur pemerintah negara berdaulat,"
ujar Ketua Repdem, Pasinton Pasaribu di Cikini, Jakarta, Ahad (2/9).
Pasinton mengatakan, perusahaan tambang AS, Newmont dan Freeport menguasai 90 persen produksi emas
nasional. Hal itu, semakin menguatkan dugaan bahwa kedatangan Hillary berniat
mengintervensi proses renegosiasi kontrak karya Freeport. Padahal, lanjut Pasinton, kehadiran
Freeport di Papua merupakan skandal nasional terbesar dalam sejarah Indonesia.
"Kegiatan pertambangan Freeport telah
menjadi isu internasional akibat maraknya pelanggaran HAM, tidak menguntungkan
sama sekali bagi Indonesia,"
jelasnya.
Sampai saat ini, imbuh Pasinton, tak ada satupun pihak yang berani menekan Freeport. Sementara
negara dan pemerintah Indonesia
menunjukkan sikap menghamba kepada kepentingan asing yang dikuasai Amerika.
(liputan6.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar