"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Jumat, 07 September 2012

AS Sumbang Rp791 Miliar untuk Pendidikan


Pemerintah Amerika Serikat berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia dengan menyumbangkan ratusan miliar dolar sepanjang tahun ini.
Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, mengatakan, komitmen ini sejalan dengan kemitraan strategis yang dijunjung kedua negara.


Berbicara usai pertemuan bilateral dengan Menlu RI Marty Natalegawa di Kementerian Luar Negeri Jakarta, Senin 3 September 2012, Clinton mengatakan bahwa AS melal
ui lembaga bantuannya, USAid, akan menyumbangkan US$83 juta (Rp791 miliar) untuk mendukung pendidikan di Indonesia dan US$20 juta (Rp190 miliar) untuk pelatihan warga Indonesia di AS.



"Bantuan ini sejalan dengan model kemitraan yang selama ini dijunjung kedua negara, yaitu berbagi nilai yang sama dan memiliki keuntungan yang konkrit," kata Clinton.

Selain itu, Clinton juga mengatakan bahwa AS mendukung perkembangan ekonomi Indonesia melalui kerja sama dagang dan investasi lebih dari setengah triliun dolar di sektro infrastruktur. Clinton menegaskan, kedua negara akan saling membantu dalam meningkatkan lapangan pekerjaan dan ekonomi.


"Kami kira kemajuan Indonesia sangat kuat dan esensial. Tidak hanya bagi Indonesia sendiri, tapi juga bagi masyarakat global," ujarnya. 

Dalam pertemuan dengan Natalegawa, Clinton juga menggarisbawahi beberapa hal penting. Di antaranya adalah isu di Laut China Selatan, peranan Indonesia di ASEAN, dan berbagai isu internasional lainnya. 

Salah satunya yang dibahas adalah perkembangan nuklir Iran. Clinton mengatakan, Indonesia dan AS satu suara soal program nuklir di negara para Mullah tersebut. "Kami berdua percaya, Iran punya hak untuk mengembangkan program nuklir damai. Tapi, Iran harus mematuhi kewajiban internasional dengan tidak membuat senjata nuklir," kata dia.

(vivanews)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar