"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Jumat, 10 Agustus 2012

Wujudkan Kepedulian terhadap Sesama, Tazkia Fatimah Terpanggil Kunjungi Area Konflik di Timur Tengah


Berbekal rasa kepedulian terhadap sesama, Tazkia Fatimah, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Unpad angkatan 2008 memberanikan diri untuk ikut dalam Global March to Jerusalem (GMJ) di perbatasan Lebanon. Dia adalah satu-satunya mahasiswa dalam program yang diikuti oleh berbagai lembaga internasional tersebut. Selain ikut membantu dalam kegiatan medis dalam rombongan, perempuan yang kini tengah mengikut co-ass di RS Hasan Sadikin ini juga bertemu langsung dengan Presiden Iran, Ahmadinejad.


GMJ merupakan aksi solidaritas yang dilakukan oleh masyarakat internasional sebagai bentuk dukungan bagi rakyat Palestina. Aksi ini diwujudkan melalui konvoi menuju Al Quds, Yerusalem atau wilayah terdekat yang mungkin dijangkau. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan perhatian terhadap permasalahan Al Quds Yerusalem (Kota Perdamaian) sebagai kunci bagi terwujudnya perdamaian atau peperangan baik di kawasan maupun dunia. GMJ ini mencakup perwakilan dari semua latar belakang dan organisasi yang bekerja untuk Palestina dan Al Quds (Muslim dan non muslim); para aktivis media, tokoh agama, tokoh publik, kaum profesional dan aktivis hak asasi manusia.

“Rombongan dari Indonesia ada 28 orang yang berasal dari Aqsa Working Group, Voice of Palestine, dan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C Indonesia). Saya satu-satunya mahasiswa dalam rombongan itu,” ujarnya Tazkia saat diwawancarai di ruang Humas Unpad, Gedung Rektorat Jatinangor, Senin (28/05)
Selama di sana, Tazkia bersama rombongan melakukan serangkaian kampanye melalui jalur darat (land caravan) dengan mengunjungi beberapa negara seperti Pakistan, Iran, Turki, Lebanon, hingga akhirnya berakhir di perbatasan Yordania- Israel sejak 9 Maret sampai 9 April 2012. Tazkia juga ikut membantu tim medis MER-C Indonesia karena berlatar belakang bidang kedokteran. Kesempatan terjun langsung ke area rawan konflik merupakan pengalaman berharga bagi Tazkia yang juga bercita-cita menjadi dokter lapangan.


“Karena saya dari kedokteran, saya diminta untuk membantu tim medis MER-C. Awalnya hanya untuk rombongan Indonesia saja, tapi kita harus back up semua rombongan dari negara lain. Ini pengalaman luar biasa. Ini seperti cita-cita yang jadi kenyataan,” jelasnya.

Banyak pengalaman menarik yang didapat oleh Tazkia selama sebulan di sana, terutama saat berada di Teheran, iran. Pasalnya, Tazkia berserta rombongan disambut dan bertemu langsung dengan Presiden Iran, Ahmadinejad. Dalam sambutannya Ahmadinejad menyambut baik dan mendukung kegiatan GMJ tersebut. Selain itu, saat di Lebanon Tazkia dan rombongan sempat ditahan oleh tentara Lebanon. Rombongan tertahan selama sembilan jam diatas kapal. Namun berkat bantuan Kedubes Indonesia di Lebanon, Tazkia bisa melanjutkan perjalanan hingga Yordania. Tazkia mengakui bahwa dukungan kedubes Indonesia di Lebanon dan Yordania sangat membantu dirinya dan rombongan Indonesia.
  
“Saya bertemu langsung dengan Presiden Iran, Ahmadinejad saat di Teheran. Itu adalah pengalaman yang langka. Dia memang sosok pemimpin yang sederhana. Saya sangat senang bisa bertemunya. Beliau secara pribadi dan atas nama Iran juga menyampaikan dukungannya kepada kami,” kenangnya. 

(http://www.unpad.ac.id)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar