Berbekal rasa
kepedulian terhadap sesama, Tazkia Fatimah, mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK)
Unpad angkatan 2008 memberanikan diri untuk ikut dalam Global March to
Jerusalem (GMJ) di perbatasan Lebanon. Dia adalah satu-satunya mahasiswa dalam
program yang diikuti oleh berbagai lembaga internasional tersebut. Selain ikut
membantu dalam kegiatan medis dalam rombongan, perempuan yang kini tengah
mengikut co-ass di
RS Hasan Sadikin ini juga bertemu langsung dengan Presiden Iran ,
Ahmadinejad.
GMJ merupakan
aksi solidaritas yang dilakukan oleh masyarakat internasional sebagai bentuk
dukungan bagi rakyat Palestina. Aksi ini diwujudkan melalui konvoi menuju Al
Quds, Yerusalem atau wilayah terdekat yang mungkin dijangkau. Kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan perhatian terhadap permasalahan Al Quds Yerusalem
(Kota Perdamaian) sebagai kunci bagi terwujudnya perdamaian atau peperangan
baik di kawasan maupun dunia. GMJ ini mencakup perwakilan dari semua latar
belakang dan organisasi yang bekerja untuk Palestina dan Al Quds (Muslim dan
non muslim); para aktivis media, tokoh agama, tokoh publik, kaum profesional dan
aktivis hak asasi manusia.
“Rombongan dari Indonesia ada 28 orang
yang berasal dari Aqsa Working Group, Voice of Palestine, dan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C Indonesia). Saya satu-satunya
mahasiswa dalam rombongan itu,” ujarnya Tazkia saat diwawancarai di ruang Humas
Unpad, Gedung Rektorat Jatinangor, Senin (28/05)
Selama di sana, Tazkia bersama
rombongan melakukan serangkaian kampanye melalui jalur darat (land caravan) dengan mengunjungi beberapa negara
seperti Pakistan, Iran, Turki, Lebanon, hingga akhirnya berakhir di perbatasan
Yordania- Israel sejak 9 Maret sampai 9 April 2012. Tazkia juga ikut membantu
tim medis MER-C Indonesia karena berlatar belakang bidang kedokteran.
Kesempatan terjun langsung ke area rawan konflik merupakan pengalaman berharga
bagi Tazkia yang juga bercita-cita menjadi dokter lapangan.
“Karena saya dari kedokteran, saya
diminta untuk membantu tim medis MER-C. Awalnya hanya untuk rombongan Indonesia saja,
tapi kita harus back up semua
rombongan dari negara lain. Ini pengalaman luar biasa. Ini seperti cita-cita
yang jadi kenyataan,” jelasnya.
Banyak pengalaman menarik yang didapat
oleh Tazkia selama sebulan di sana , terutama
saat berada di Teheran , iran . Pasalnya, Tazkia berserta
rombongan disambut dan bertemu langsung dengan Presiden Iran ,
Ahmadinejad. Dalam sambutannya Ahmadinejad menyambut baik dan mendukung
kegiatan GMJ tersebut. Selain itu, saat di Lebanon Tazkia dan rombongan sempat
ditahan oleh tentara Lebanon .
Rombongan tertahan selama sembilan jam diatas kapal. Namun berkat bantuan
Kedubes Indonesia di Lebanon, Tazkia bisa melanjutkan perjalanan hingga
Yordania. Tazkia mengakui bahwa dukungan kedubes Indonesia di Lebanon dan
Yordania sangat membantu dirinya dan rombongan Indonesia .
“Saya bertemu langsung dengan Presiden
Iran ,
Ahmadinejad saat di Teheran. Itu adalah pengalaman yang langka. Dia memang
sosok pemimpin yang sederhana. Saya sangat senang bisa bertemunya. Beliau
secara pribadi dan atas nama Iran
juga menyampaikan dukungannya kepada kami,” kenangnya.
(http://www.unpad.ac.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar