"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Kamis, 23 Agustus 2012

Idul Fitri di Jalur Gaza


Pagi hari 1 Syawwal 1433 Hijriah, gema takbir dan tahmid berkumandang sejak fajar di Jalur Gaza Palestina, seluruh sudut kota Gaza mengumandangkan dan meninggikan asma Allah. Takbir dan tahmid itu membuat hati menjadi bergetar dibuatnya. 

Pagi itu benar-benar pagi yang cukup membahagiaan, kebahagiaan dan nikmat Allah yang cukup besar kami rasakan.

Setalah shalat fajr para relawan bersiap untuk ke lapangan melaksanakan shalat Idul Fitri, kali ini kami memilih shalat bersama dengan rakyat Gaza di sebuah lapangan sepakbola di Gaza city. Berbaur dengan mereka merupakan kebahagiaan tersendiri, karena pagi itu terlihat di jalanan ribuan warga Gaza sudah berbondong-bondong menuju lapangan.


Selain kami dari Indonesia, nampak hadir juga ikhwan-ikhwan dari Malaysia yang melaksanakan shalat bersama di lapangan tersebut, mereka datang ke Gaza sejak hari ke 28 Ramadhan untuk bersilaturahmi dan menyerahkan berbagai bantuan untuk rakyat Gaza, jumlah mereka sekitar 70 orang dari beberapa organisasi yang konsen terhadap Majis Al-Aqsa dan Palestina.

Imam dan khatib khutbah kali ini adalah Ismail Haniya, yang menjabat sebagai Perdana Menteri Palestina yang menguasai jalur Gaza. Sekitar pukul 06.30 waktu Gaza, datanglah Ismail Haniya yang dikawal oleh beberapa pengawal pribadinya.


Ribuan warga Gaza yang sudah berkumpul segera berdiri ketika imam memerintahkan untuk bangun shalat, dan shalat pun dimulai. Rakaat pertama dimulai dengan takbir 7 kali dikuti dengan alfatihah dan membaca surat al-a’ala, dan rakaat kedua membaca surat al-ghasiyah.

Suasana khusuk sangat tergambar kala itu, semua jamaah shalat ied Nampak sangat mengkhidmati pelaksanaan shalat Idul Fitri kali ini.

Berikut kutipan khutbah yang disampaikan Ismail Haniya: 

Idul Fitri kali ini paling tidak bangsa Palestina terutama di Gaza memiliki dua buah kebahagiaan. Bahagia karena Allah membebaskan kita dari api neraka dan itulah kemenangan yang sesungguhnya.

Bahagia karena Allah membebaskan kita di Palestina umumnya dan Gaza khususnya dari blokade.

Kenapa saya katakan kita telah terbebas dari blokade? Karena kita semua tetap tegar dan bertahan terhadap blokade yang terjadi selama ini. Karena blockade tidak bisa mematahkan keinginan kita dan tidak pula mengurangi keimanan kita. Lebih dari itu, blokade juga tidak mampu membuat kita mengakui dan tunduk terhadap para penjajah,"  kata Ismail Haniya dalam paparan khutbah Idul Fitri tersebut.

Allah telah benar-benar membebaskan kita dari kekejian, kezaliman dan kehinaan blokade  ini. Buktinya adalah saat ini kita bisa melihat saudara-saudara kita yang datang dari negeri yang jauh baik itu jazirah arab, Eropa dan lain lain hidup bersama kita di bumi palestina ini dalam rangka mematahkan blokade yang terjadi di Palestina

Kita telah benar-benar mendobrak blokade ini karena kita telah berhasil bertahan dan tegar di hadapan wajah para musuh kita dan mereka para konspirator yang menjalankan konspirasi busuk terhadap rakyat Palestina.

Selain itu juga hari ini kita patut berbahagia karena Allah yang telah membebaskan juga rakyat di negara negara Arab dari kejahatan, kezaliman mereka para pemimpin mereka yang diktator dan zalim.

Wahai rakyat Palestina baik itu yang di dalam maupun di luar Palestina, kalau kita menapaki kembali perjalanan negara-negara Arab dalam dua tahun terakhir, maka kita melihat bebarapa pemerintahan (zalim) yang jatuh, beberapa sistem yang kolaps, dan pemimpin-pemimpin (diktator) baik itu yang dipenjara maupun yang kabur keluar negri, kalau kita renungkan beberapa kejadian tersebut yang mereka namakan dengan “Arab Spring”, atau “kebangkitan islam” atau “al quds spring” maka terang benderanglah di depan kita fakta fakta dan hakikat hakikat yang bisa kita saksikan hari ini, sebagai berkah dan kabar gembira dari Allah swt

Paling tidak ada 3 hakikat kebanaran yang ALLAH tunjukan kepada ummat muslimin saat ini, yaitu :

1. Hakikat (kebenaran) pertama adalah bahwa Allah lah sang penguasa sesungguhnya, penguasa semesta alam, dan inilah kebenaran yang sebagian mereka berusaha sembunyikan dari kita.

2. Hakikat kedua yang terpampang jelas hari ini adalah majunya ahlu istiqomah dan para pengemban tugas tugas islami serta  para ahlu haq menjadi para pemimpin, penguasa dan raja yang dipilih oleh masyarakat arab jelas menunjukan bahwa rakyat di seluruh negara arab telah memilih “Islam” sebagai jalan hidup mereka dan sebagai sistem kenegaraan mereka. Kebenaran ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh sang imam sang penegak “syeik ahmad yasin” bahwa “saat ini kita hidup di abad generasi islam”.

3. Hakikat yang ketiga adalah kita harus “Husnu dzon” (baik prasangka) terhada umat islam. Kita di sini dibumi palestina selama ini telah “tersengat” oleh siasat (politik) para sistem dan penguasa yang meninggalkan kita dan berlepas diri dari al quds dan al aqsa, mereka yang berkomplot dalam memblokade dan memerangi gaza, yang telah menutup jalur jalur perbatasan palestina padahal mereka melihat darah dan pembataian terhadap kita selama perang furqon dan mereka tidak memperkenankan salah seorang pun sampai ke palestina, maka  ini semua bukanlah kebenaran yang sesungguhnya.

Ini bukanlah peranan dan posisi masyarakat arab yang sebenaranya. Melainkan, bahwa umat islam saat ini senantiasa memperhatikan isu-isu palestina dan al aqsa dan menjadikannya sebagai poros serta isu utama.

Kejadian-kejadian besar akhir akhir ini memiliki maksud jelas, bahwa “rakyat menginginkan jatuhnya sistem diktator yang zalim” dan setelah tumbangnya kezaliman maka “rakyat menginginkan terbebasnya al quds”.

Kita bisa lihat ribuan bendera palestina dan negeri-negeri arab lainnya terpampang diberbagai revolusi dari negri arab sebelah barat sampai timur. Kita juga melihat merka mengangkat mushaf ditangan kanan mereka dan tangan kiri merka bendera palestina atau gambar gambar al aqsa”. Ini adalah bahasa dan isyarat mereka untuk rakyat Palestina. Maka dari itu, kita harus “husnu dzon” terhadap ikhwan kita di berbagai negara arab dan menunggu datangnya ke baikan, kebebasan, dan kemenangan dengan izin Allah swt.

Untuk itu, kebenaran-kebenaran ini akan membawa kita kepada masa depan yang di janjikan, yaitu terbebasnya Al aqsa. Sampai saat ini kita juga melihat puluhan bahkan ratusan ribu rakyat palestina shalat di masjid Al aqsa dari berbagai daerah di palestina. Dan ini adalah pesan bahwa sampai kapan pun, tidak akan ada satupun dari kita yang mengizinkan dan memperkenankan para penjajah untuk mengambil alih al aqsa dan membiarkan mereka di rebut dari tangan kaum muslimin. Al quds adalah milik kami dan tanah ini adalah tanah kami. 
***

Selesai khutbah, para relawan bersalaman dan saling memaafkan, rasa haru dan bahagia nampak terlihat di wajah para relawan yang beberapa diantaranya baru sekali ini merasakan jauh dari keluarga saat Idul Fitri. 

Kami seluruh relawan Indonesia di Jalur Gaza Palestina, mengucapkan Taqabbalallahu minna wa minkum kepada muslimin di Indonesia, serta mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan kami. Mohon doa dari anda semua kepada kami di Gaza


* NUR IKHWAN ABADI
relawan Mer-C, melaporkan dari Gaza
(acehtribunnwes.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar