Nuklir, ditelinga banyak orang mungkin identik dengan benda yang mengerikan. Benar, ledakan dan radiasi yang ditimbulkan benda ini bahkan bisa memunahkan umat manusia di muka bumi.
Tercatat, bom atom yang meluluh lantahkankota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang oleh militer Amerika Serikat (AS) pada Perang Dunia II adalah salah satu dampak yang ditimbulkan dari ledakan nuklir.
Namun, siapa sangka, nuklir ternyata juga bernilai positif dan bisa bermanfaat memenuhi kebutuhan masyarakat dunia seperti di bidang pangan, kesehatan dan kelistrikan.
Tercatat, bom atom yang meluluh lantahkan
Namun, siapa sangka, nuklir ternyata juga bernilai positif dan bisa bermanfaat memenuhi kebutuhan masyarakat dunia seperti di bidang pangan, kesehatan dan kelistrikan.
"Publik kalau mendengar soal nuklir pasti selalu berpikir negatif, seperti bom atom di
"RS Hasan Sadikin adalah RS pertama yang mengembangkan teknologi nuklir kedokteran. Sejak tahun 1960an akhir, 1968 sudah ada pengobatan nuklir di
Pengembangan Iptek nuklir di bidang kesehatan yakni perangkat teknologi nuklir serta teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka untuk penanggulangan penyakit kanker dan infeksi bakteri, dan berbagai fungsi organ vital.
"Sudah banyak dilakukan tapi sedikit diketahui, oleh karenanya kita ingin sharing. Kita banyak masalah terkait pangan, energi, kelangkaan air, kesehatan dan industri, semua aspek ada pemanfaatan nuklir, cuma masyarakat banyak yang belum tahu," katanya.
Selain di bidang kesehatan, nuklir juga dapat berguna di bidang pertanian dan peternakan. Pengembangan teknologi nuklir di bidang pertanian di antaranya pengembangan varietas unggul tanaman pangan, suplemen makanan ternak, diagnosis hormonal untuk reproduksi ternak serta ketersediaan sumber energi alternatif melalui pemuliaan tanaman jarak, termasuk juga teknologi pemupukan.
"Yang semula masyarakat takut akan nuklir diharapkan kini menjadi mengerti, kemudian menerima nuklir dalam sudut pandang yang positif," sambungnya.
"BATAN sebagai lembaga non Kementerian, saya bertanggung jawab kepada presiden, bertanggungjawab terhadap penelitian Iptek nuklir untuk masyarakat
Sekadar diketahui, sejarah nuklir
Selanjutnya, pada 20 Februari 1964 reaktor nuklir pertama milik Indonesia dengan daya 250 KW diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia kala itu, Ir.Soekarno. Reaktor ini kemudian digunakan untuk keperluan pelatihan, riset, produksi radio isotop.
(blognuklir.wordpress.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar