"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Rabu, 18 Juli 2012

Perfilman Indonesia Harus Belajar Dari Iran


Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Gatot Brajamusti mengharapkan insan perfilman Indonesia dapat belajar dari perfilman Iran.
"Untuk membuat satu film saja di Iran ada yang memakan waktu 10 tahun. Saya yakin, kalau film Indonesia jika dibuat dalam jangka waktu yang panjang bisa bersaing seperti film Iran," kata Gatot Brajamusti dalam acara pembukaan Festival Film Iran di Gedung Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Jakarta, Jumat (09/03/2012).


Film Iran sejak beberapa tahun terakhir berjaya di beberapa ajang penghargaan dunia. Namun puncaknya, pada perhelatan Academy Award 2012, dimana film Iran A Separation mendapatkan Oscar untuk kategori film berbahasa asing terbaik. Setiap tahunnya Iran memproduksi sedikitnya 7.000 judul film, baik film panjang maupun pendek.
Kegiatan Festival Film Republik Islam Iran itu merupakan rangkaian kegiatan Pekan Budaya Iran yang digelar 7-13 Maret yang berlangsung di Museum Nasional. Festival film Iran sendiri dilangsungkan 9-12 Maret di gedung pusat perfilman Haji Usmar Ismail.

Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengharapkan sineas-sineas Indonesia dan Iran bisa bekerja sama untuk menciptakan film yang berkualitas.

"Pemerintah berharap insan perfilman Indonesia dan Iran bisa bekerja sama dan saling bertukar pengetahuan," ujar Sapta dalam sambutan pembukaan Festival Film Iran.

Sapta mengatakan film-film Iran terkenal dengan pesan-pesan moral dan penuh nuansa Islami. "Festival fim ini juga diharapkan mampu merekat persahabatan antara kedua negara,"tambah dia.

Di tempat yang sama, Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran Sayed Mohammad Hosaini mengatakan salah satu ciri film yang dibuat oleh Iran adalah tidak pernah menonjolkan kekerasan.

"Kami membuat film yang sarat dengan nilai budaya. Dan kini dunia Barat mengakui kualitas film Iran," kata Hosaini.

Hosaini pun mengatakan Iran tidak akan segan-segan untuk bertukar pengetahuan dengan tokoh perfilman Indonesia.

(kapanlagi.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar