Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Gatot Brajamusti mengharapkan insan perfilman Indonesia dapat belajar dari perfilman Iran.
"Untuk membuat satu film saja di Iran ada yang memakan waktu 10 tahun. Saya yakin, kalau film Indonesia jika dibuat dalam jangka waktu yang panjang bisa bersaing seperti film Iran," kata Gatot Brajamusti dalam acara pembukaan Festival Film Iran di Gedung Pusat Perfilman H Usmar Ismail, Jakarta, Jumat (09/03/2012).
Film Iran sejak beberapa tahun terakhir
berjaya di beberapa ajang penghargaan dunia. Namun puncaknya, pada perhelatan
Academy Award 2012, dimana film Iran A Separation mendapatkan Oscar untuk kategori
film berbahasa asing terbaik. Setiap tahunnya Iran memproduksi sedikitnya 7.000
judul film, baik film panjang maupun pendek.
Kegiatan Festival Film Republik Islam Iran itu merupakan rangkaian kegiatan Pekan
Budaya Iran
yang digelar 7-13 Maret yang berlangsung di Museum Nasional. Festival film Iran sendiri
dilangsungkan 9-12 Maret di gedung pusat perfilman Haji Usmar Ismail.
Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Sapta Nirwandar mengharapkan sineas-sineas Indonesia
dan Iran
bisa bekerja sama untuk menciptakan film yang berkualitas.
"Pemerintah berharap insan perfilman Indonesia dan Iran
bisa bekerja sama dan saling bertukar pengetahuan," ujar Sapta dalam
sambutan pembukaan Festival Film Iran.
Sapta mengatakan film-film Iran terkenal
dengan pesan-pesan moral dan penuh nuansa Islami. "Festival fim ini juga
diharapkan mampu merekat persahabatan antara kedua negara,"tambah dia.
Di tempat yang sama, Menteri Kebudayaan dan
Bimbingan Islam Iran Sayed Mohammad Hosaini mengatakan salah satu ciri film
yang dibuat oleh Iran
adalah tidak pernah menonjolkan kekerasan.
"Kami membuat film yang sarat dengan nilai
budaya. Dan kini dunia Barat mengakui kualitas film Iran," kata Hosaini.
Hosaini pun mengatakan Iran
tidak akan segan-segan untuk bertukar pengetahuan dengan tokoh perfilman Indonesia.
(kapanlagi.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar