Tenaga
SDM dikirim ke berbagai pusat penelitian untuk memperoleh ketrampilan yang
diperlukan. Iran mempunyai
tempat penyimpanan sel punca publik yang besar yang diresmikan oleh Ayatullah
Ali Khameni. Hal ini menunjukkan betapa kaum ulama mendukung program sel punca Iran .
Bahkan riset di bidang sel punca embrio juga ramai dilakukan karena riset
embrio diperkenankan jika embrio belum berumur 40 hari.
Pencapaian riset sel punca Iran dimasyarakatkan
setiap tahun melalui pertemuan ilmiah tahunan sel punca yang berskala
internasional di Iran. Dr Ismail SpOT pernah menghadiri pertemuan tersebut
tahun lalu dan peserta yang hadir datang dari berbagai negara termasuk Eropa
dan Amerika Serikat.
Pada tanggal 13 sampai 15 Oktober 2009 rombongan ristek
dari Iran berkunjung ke tempat kami (Unit Pelayanan Terpadu Sel Punca
RSCM-FKUI). Apa yang dapat kita raih jika bekerjasama dengan Iran ?
Kita dapat meniru peran agamawan di Iran dalam
mendorong riset sel punca di Indonesia .
Kita juga dapat melakukan pertukaran tenaga trampil, ilmuwan bahkan mengirim
kandidat untuk pendidikan MS dan PhD. Kita
dapat belajar bagaimana mengembangkan sel punca dalam lingkungan yang lebih
kurang sama dengan negara kita. Kita bahkan juga dapat melakukan penelitian
bersama dan mengembangkan program produksi bersama. Rombongan juga sempat
meninjau pembangunan MCU II yang direncanakan untuk unit produksi sel
punca.
Sambil menanti
kabinet baru (mudah mudahan dengan kebijakan yang lebih mendorong program riset
sel punca) kita berharap kerjasama dengan berbagai pihak dapat meningkatkan
pengembangan sel punca di Indonesia.
(www.selpunca.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar