Embargo sementara
ini dimaknai sebagai sebuah pengucilan oleh satu atau sekelompok negara
terhadap sebuah negara dalam bidang perdagangan. Jika sebuah negara diembagro,
maka pasokan produk dari negara-negara yang mengembargo akan diputus oleh
sebuah kebijakan sepihak. Biasanya kebijakan ini dilakukan jika suatu Negara
dianggap melakukan kebijakan yang salah di mata Negara yang mengembargonya.
Dalam perdagangan dunia,
Namun sayangnya, pengertian embargo sudah terlalu “dinegatifkan” oleh para pemimpin bangsa ini sehingga berbagai kebijakan dalam negeripun harus dibuat dengan sangat hati-hati.
Ironinya. Pemipin bangsa ini begitu alergi dengan embargo. Di embargo terigu yang sebetulnya bukan makanan pokok saja sudah kelabakan, sementara sumberdaya untuk menghasilkan pangan sangat melimpah. Setelah sekian lama menikmati perdagangan bebas, bangsa ini menjadi semakin cengeng. Akibatnya, dari mulai barang yang modern seperti PC tablet sampai dengan garam dapur,
Sebenarnya embargo bukanlah sebuah momok yang menakutkan. Seandainya
Sesungguhnya, embargo itu sebuah pil yang meyehatkan bagi bangsa ini, yang akan memaksa kita untuk selalu berpikir dan berkreativitas. Negara-negara asing justru akan kelabakan jika barangnya tidak bias masuk
Mengapa demikian, ini terkait dengan kemandirian negeri ini.
* Taryadi Sum
(http://
Tidak ada komentar:
Posting Komentar