"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Rabu, 20 Maret 2013

Oscar untuk Argo; Sebuah Kejahatan Kemanusiaan


Film tentang pembebasan sandera Amerika Serikat di Iran, Argo, memperoleh penghargaan film terbaik dalam ajang Oscar tahun ini. Penghargaan itu dinilai oleh banyak pihak sebagai propaganda anti-Iran oleh Hollywood.


Argo adalah sebuah film propaganda seperti film-film Nazi karya sineas wanita Leni Riefenstahl. Sama seperti Riefenstahl, mengagungkan sebuah organisasi kriminal yang menebar kematian. Dan juga tujuan utamanya adalah untuk menciptakan kebencian dan mengubah penonton menjadi pembunuh massal.


Riefenstahl memuja Partai Nazi dan Hitler, sementara Argo mengagungkan CIA. Riefenstahl menebar kebencian lewat karya-karyanya dan memoles pandangan antisemitisme agar terlihat cantik, sementara Argo membuat provokasi Zionis melalui gerakan Islamphobia dan Iranphobia terlihat alami dan tak terelakkan.

Film-film Riefenstahl telah membantu membuka pintu untuk Perang Dunia II, yang menewaskan 70 juta orang. Argo dirancang untuk membuka peluang perang dengan Iran dan Perang Dunia III, yang bisa membunuh ratusan juta orang atau bahkan miliaran.

Sebenarnya, penghargaan yang pantas diterima oleh sutradara film Argo adalah hukuman pidana atas kejahatan terhadap kemanusiaan. Namun, Hollywood yang dikuasai Zionis telah menyerahkan mereka Oscar untuk kategori film terbaik tahun ini. Para panitia akademi juga pantas menghadapi tuduhan kejahatan perang, tepat di samping Ben Affleck.

Affleck dan insan film di Hollywood tidak hanya bersalah atas kejahatan perang. Mereka sama-sama bersalah atas pengkhianatan terhadap fakta sejarah dan Amerika Serikat.

Hollywood hampir 100 persen dikuasai oleh Zionis. Para milyarder Zionis yang memiliki dan menjalankan Hollywood, menentukan jenis film yang harus dipasarkan ke dunia. Mereka adalah pendukung fanatik dari genosida Israel di Palestina pendudukan.

Israel ingin menyeret Amerika Serikat dalam perang melawan musuh-musuh mereka. Dan Iran adalah musuh utama rezim Zionis. Seorang komedian Yahudi, Bill Maher baru-baru ini mengakui bahwa Israel mengendalikan pemerintahan AS.

Masalah utama Israel dengan Iran bukanlah isu nuklir, sebab baik CIA maupun Mossad telah meyakinkan bahwa Tehran tidak membangun senjata nuklir. Masalah Israel adalah bahwa pemerintah Iran menawarkan dukungan ideologis dan material yang kuat untuk perlawanan Palestina.

Argo merupakan sebuah upaya apik untuk mencuci otak orang Amerika dalam melihat Iran sebagai musuh. Ia berusaha menyeret kesadaran Amerika kembali ke tahun 1979, ketika rakyat revolusioner Iran menggulingkan rezim Syah yang didukung AS.

Argo berusaha menyembunyikan fakta bahwa hari ini, Amerika dan Iran bisa memiliki hubungan yang baik, dan akan memiliki hubungan yang baik, jika Israel tidak menjalankan kebijakan luar negeri AS dan tidak mengumbar perang dan permusuhan. 

(IRIB Indonesia/RM/NA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar