"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Rabu, 18 Juli 2012

Kami Tidak Akan Terluka

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menyatakan negaranya tidak akan 'terluka' oleh perbuatan Amerika Serikat (AS), dan negara-negara barat, yang mengembargo minyak bumi Iran, sebagai sanksi atas program persenjataan nuklir.



Tampil dalam acara televisi nasional Iran, Ahmadinejad mengatakan, selama ini, negaranya tidak pernah menjual minyaknya ke AS. "Selama 30 tahun terakhir Amerika belum membeli minyak dari kita, dan bank sentral kami tidak ada hubungan dengan Anda (AS)," ujarnya seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (26/1/2012).

Kendati demikian ia mengakui, jumlah eksport minyak mereka ke Eropa turun drastis hingga 10 persen dari sebelumnya 90 persen. Tetapi hal tersebut menurutnya, tidak akan melukai pihaknya.
"Kita pernah berdagang dengan Eropa adalah sekitar 90 persen, tetapi sekarang telah mencapai 10 persen, pengalaman telah menunjukkan bahwa bangsa Iran tidak akan terluka," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ahmadinejad membantah opini yang dikembangkan oleh AS dan sekutunya, bahwa pihaknya selalu menghindar berdialog terkait program nuklir mereka.

"Mereka mengatakan bahwa Iran selalu menghindari negosiasi, tetapi bukanlah seperti itu, untuk alasan apa kita harus lari dari negosiasi?"

Perlu diketahui ketegangan diantara negara-negara Barat, dengan Pemerintah Iran, meningkat beberapa bulan terakhir, akibat program nuklir Iran, yang dituding Barat, sebagai ambisi untuk membangun persenjataan nuklir.

Namun Pemerintah Iran, membantah tudingan tersebut, mereka berkilah pengembangan nuklir yang mereka lakukan adalah untuk kebaikan.

Amerika Serikat, Prancis, dan Jepang, telah sepakat untuk menerapkan embargo ekonomi terhadap Iran, dimana Jerman dan Australia menyatakan akan melakukan hal serupa jika Iran tetap membandel.

Menjawab ancaman negara-negara dunia yang akan mengisolasi perekonomian Iran, Pemerintah rezim Mahmoud Ahmadinejad, menyatakan akan menutup jalur perdagangan minyak utama Timur Tengah, di Selat Hormuz.

(TRIBUNNEWS.COM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar