Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Angkatan Laut Laksamana Ali Fadavi menekankan kemampuan tinggi ahli cyberwar Iran dan mengatakan tentara cyber Iran didunia maya dengan mudah menyusup ke sistem Data musuh dan mengakses informasi rahasia.
"Hari ini kekuatan dunia maya kami dengan mudah mengakses informasi musuh data sangat rahasia" kata Fadavi pada upacara peresmian Sistem Teknologi Informasi Angkatan Laut IRGC (TI) di
Dia juga menekankan pentingnya informasi rahasia dan keamanan cyber untuk IRGC, dan berkata, "Hari ini, musuh siap membayar miliaran dolar untuk bisa mengakses yang paling signifikan dari informasi kita."
"Keamanan informasi (cyber) adalah seperti sebuah master key untuk IRGC dan itu harus menjadi prioritas utama," kata Fadavi.
Tahun lalu, para pejabat militer
Pejabat senior militer
Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Aerospace, Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengungkapkan beberapa data yang diambil dari sistem intelijen pesawat untuk dipamerkan kepada pejabat di Pentagon yang menuduh bahwa Iran tidak akan berhasil mengdecoding memori drone itu dan tak mampu membaca kecerdasan perangkat.
"Pesawat ini adalah modal berharga nasional" kata Hajizadeh FNA pada bulan April. [Islam Times/on/Fars News]
******************
Komandan: Pasukan Cyber Iran Mampu Bongkar Data Rahasia Musuh
"Hari ini pasukan dunia maya kami dengan mudah mengakses informasi 'sangat rahasia musuh, dan kode cyberwar (kami) telah sampai pada tahap yang diinginkan," kata Fadavi pada upacara untuk meresmikan Sistem Teknologi Informasi Angkatan Laut IRGC (TI) di Tehran pada hari Minggu (1/10/12) .
Dia juga menekankan pentingnya informasi penting dan keamanan cyber untuk IRGC, dan berkata, "Hari ini, musuh siap untuk membayar miliaran dolar untuk mengakses bahkan potongan informasi yang paling signifikan dari kita."
"Keamanan informasi (cyber) adalah seperti sebuah master key untuk IRGC dan itu harus menerima prioritas utama," kata Fadavi.
Tahun lalu, para pejabat militer
Pejabat senior militer
Kemudian, Komandan Pasukan Aerospace Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengungkapkan beberapa data yang diambil dari sistem intelijen pesawat untuk mencegah rekan-rekannya di Pentagon yang menuduh bahwa Iran tidak akan berhasil men- decoding memori drone mata-mata dan perangkat intelejen-nya.
"Pesawat ini dipandang sebagai modal nasional untuk kita dan kata-kata kita tidak harus mengungkapkan semua informasi yang kita sudah miliki dengan sangat mudah," kata Hajizadeh pada FNA bulan April.
Pesawat pengintai tanpa awak Amerika Serikat yang dijatuhkan
Pesawat adalah salah satu platform yang sangat sensitif dalam pengawasan armada CIA yang dibentuk dan dirancang untuk menghindari pertahanan musuh.
Drone ini sangat merugikan AS. [IT/FNA/r]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar