IRAN negara yang penuh gejolak,bahaya, menakutkan itu semua yang terlintas di dalam pikiran saya waktu pertama kali mendengar nama negara itu, terucap dari mulut teman saya, ketika dia menawarkan saya untuk melatih disini.
Bukannya menjawab iya atau tidak tapi kata pertama yang saya ucapkan “Disana Aman? Bukannya perang ya?takut ah kesana.” Tapi dengan sabarnya teman saya menjelaskan tentang situasi dan keadaan disini yg akhirnya membuat saya memutuskan untuk datang ke
Pengalaman Pertama di Teheran
Karena
Pengalaman Pertama Melatih di Pelatnas
Pelatnas adalah tempat dimana seluruh pemain terbaik dan pilihan untuk berlatih bersama. Dari pengalaman saya yang sempat menghuni Pelatnas Badminton di Cipayung, biasanya kalau di Pelatnas itu banyak sekali pemain yang datang untuk berlatih. Dan saya sangat terkejut sekali ketika saya pertama datang ke tempat latihan untuk memulai latihan pertama saya, karena disitu hanya ada 2 orang yg datang untuk latihan. Saya heran sekali kenapa hanya 2 orang saja yg datang untuk latihan,jadi bertanyalah saya ke Presiden untuk tim putri disini. Kenapa hanya 2 orang saja yg datang? mana yg lainnya? Dan dengan tersenyum Dia menjawab,cuma ini saja timnas putri sekarang. Wow sangat jauh sekali dibandingkan dengan Timnas kita yg begitu banyaknya orang dan sangat ramai kalau sedang berlatih.
Dan bukan ini saja yg membuat saya heran,dimana atlit putranya?kenapa tidak ada yg latihan jg? Presiden itu pun tersenyum lagi dan menjawab Dian disini itu negara islam dan Pemerintah sini melarang kalau perempuan dan laki-laki tidak boleh latihan bersama. Saya pun menjawab terus gimana nanti kalau saya butuh sparing?Misalnya harus maen dengan atlit putra,Presiden itu pun menjawab kita akan rapatin dan kalaupun boleh atlit putrinya wajib memakai HEJAB(kerudung). Itu pun terjadi ketika tim putri harus berlaga dipertandingan luar negeri yg mewajibkan mereka bermain dengan memakai Hejab.
Melatih di Iran bukanlah hal yg mudah,karena minimnya pengalaman pelatih-pelatih sini yg membuat banyak sekali atlit diiran yg salah akan Tehnik-tehnik dalam bermain badminton. Di Iran badminton bukanlah cabang olahraga yg menonjol,beda dengan negara kita yg sangat terkenal dan popular sekali dikalangan masyarakat. Tapi justru inilah yg memotivasi saya,supaya saya bisa membuat badminton di negara ini menjadi maju dan berkembang seperti halnya di
Persiapan Menuju Kejuaraan Badminton Iran Challenge 2012
Kalau di seluruh dunia lagi sibuk mengecam Iran terhadap tenaga nuklirnya terutama AS dan Israel, Itu semua tak membuat Iran menjadi ciut ataupun takut bahkan malah membuat Iran menjadi unjuk gigi dengan mengeluarkan rudal-rudal terbaru mereka. Tapi lepas dari masalah itu semua kita pun lagi sibuk mempersiapkan ”
1. Seluruh pemain
2. Seluruh pemain yang mendapat hasil baik di Pertandingan lokal otomatis terpilih untuk mengikuti Seleksi yang akan diselenggarakan di Federasi Badminton Iran minggu depan (dan kita pun lagi latihan keras buat Seleksi ini, Semoga seluruh anak didik saya bisa lolos dan ambil bagian dalam Kejuaraan Iran Challenge, amin)
3. Seluruh pemain yang menang dalam Seleksi wajib ikut Test yang akan diberikan oleh pihak dari Komite tehnik atau Komite Olimpic ( berbeda dengan negara kita yang PBSI berhak penuh atau menentukan pemain-pemain yang akan dikirim, bahkan Club club yang di Indonesia pun boleh mengirim pemain terbaik mereka. Tapi kalau di
Kalau melihat tahap-tahap itu semua seringkali membuat saya berfikir ” Ribet banget sih, bukannya sudah cukup ya dengan Seleksi saja” Tapi ya mau gimana lagi karena memang ini semua sudah menjadi Peraturan dari Organisasi Sport Iran dan seluruh Federasi harus mengikutinya. Dan ternyata banyak Negara-negara yang sudah mendaftar untuk Kejuaraan Iran Challenge ini diantaranya:
Dian Ayu Mayasari
(kompasiana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar