"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Rabu, 06 Maret 2013

Susah-Susah Gampang Melatih Badminton di Iran


IRAN negara yang penuh gejolak,bahaya, menakutkan itu semua yang terlintas di dalam pikiran saya waktu pertama kali mendengar nama negara itu, terucap dari mulut teman saya, ketika dia menawarkan saya untuk melatih disini.


Bukannya menjawab iya atau tidak tapi kata pertama yang saya ucapkan “Disana Aman? Bukannya perang ya?takut ah kesana.” Tapi dengan sabarnya teman saya menjelaskan tentang situasi dan keadaan disini yg akhirnya membuat saya memutuskan untuk datang ke Iran.


Pengalaman Pertama di Teheran Iran


Karena Iran adalah salah satu negara islam yg mewajibkan seluruh kaum hawa harus memakai kerudung,baju panjang (menutup aurat) dan ini semua baru saya ketahui ketika saya baru sampai disini. Karena kurangnya pengetahuan akan hal ini hampir membuat saya berurusan dengan polisi setempat ketika pertama kali saya mendarat dinegara ini. Beruntung sekali waktu mau keluar dari pesawat ada seorang perempuan yang mengingatkan saya untuk memakai kerudung. Dan akhirnya pun saya lolos dari polisi pemeriksaan polisi.

Pengalaman Pertama Melatih di Pelatnas Iran


Pelatnas adalah tempat dimana seluruh pemain terbaik dan pilihan untuk berlatih bersama. Dari pengalaman saya yang sempat menghuni Pelatnas Badminton di Cipayung, biasanya kalau di Pelatnas itu banyak sekali pemain yang datang untuk berlatih. Dan saya sangat terkejut sekali ketika saya pertama datang ke tempat latihan untuk memulai latihan pertama saya, karena disitu hanya ada 2 orang yg datang untuk latihan. Saya heran sekali kenapa hanya 2 orang saja yg datang untuk latihan,jadi bertanyalah saya ke Presiden untuk tim putri disini. Kenapa hanya 2 orang saja yg datang? mana yg lainnya? Dan dengan tersenyum Dia menjawab,cuma ini saja timnas putri sekarang. Wow sangat jauh sekali dibandingkan dengan Timnas kita yg begitu banyaknya orang dan sangat ramai kalau sedang berlatih.

Dan bukan ini saja yg membuat saya heran,dimana atlit putranya?kenapa tidak ada yg latihan jg? Presiden itu pun tersenyum lagi dan menjawab Dian disini itu negara islam dan Pemerintah sini melarang kalau perempuan dan laki-laki tidak boleh latihan bersama. Saya pun menjawab terus gimana nanti kalau saya butuh sparing?Misalnya harus maen dengan atlit putra,Presiden itu pun menjawab kita akan rapatin dan kalaupun boleh atlit putrinya wajib memakai HEJAB(kerudung). Itu pun terjadi ketika tim putri harus berlaga dipertandingan luar negeri yg mewajibkan mereka bermain dengan memakai Hejab.

Melatih di Iran bukanlah hal yg mudah,karena minimnya pengalaman pelatih-pelatih sini yg membuat banyak sekali atlit diiran yg salah akan Tehnik-tehnik dalam bermain badminton. Di Iran badminton bukanlah cabang olahraga yg menonjol,beda dengan negara kita yg sangat terkenal dan popular sekali dikalangan masyarakat. Tapi justru inilah yg memotivasi saya,supaya saya bisa membuat badminton di negara ini menjadi maju dan berkembang seperti halnya di Indonesia.


Persiapan Menuju Kejuaraan Badminton Iran Challenge 2012


Kalau di seluruh dunia lagi sibuk mengecam Iran terhadap tenaga nuklirnya terutama AS dan Israel, Itu semua tak membuat Iran menjadi ciut ataupun takut bahkan malah membuat Iran menjadi unjuk gigi dengan mengeluarkan rudal-rudal terbaru mereka. Tapi lepas dari masalah itu semua kita pun lagi sibuk mempersiapkan ”Iran Fajr International Challenge 2012” yang akan diselenggarakan pada tanggal 16-19 Februari di Tehran Iran. Para pemain sini pun tidak mudah untuk ambil bagian dalam kejuaraan ini, Mereka harus melewati beberapa tahap diantaranya :

1. Seluruh pemain Iran diharuskan bermain di Pertandingan lokal. (untuk perempuan kejuaraan ini sudah digelar 2 minggu yang lalu di Arak dan Puji syukur banget anak didik saya semua menang dalam pertandingan ini, dan kalau untuk laki-laki kejuaraan ini digelar beberapa hari yg lalu di Qazvin)

2. Seluruh pemain yang mendapat hasil baik di Pertandingan lokal otomatis terpilih untuk mengikuti Seleksi yang akan diselenggarakan di Federasi Badminton Iran minggu depan (dan kita pun lagi latihan keras buat Seleksi ini, Semoga seluruh anak didik saya bisa lolos dan ambil bagian dalam Kejuaraan Iran Challenge, amin)

3. Seluruh pemain yang menang dalam Seleksi wajib ikut Test yang akan diberikan oleh pihak dari Komite tehnik atau Komite Olimpic ( berbeda dengan negara kita yang PBSI berhak penuh atau menentukan pemain-pemain yang akan dikirim, bahkan Club club yang di Indonesia pun boleh mengirim pemain terbaik mereka. Tapi kalau di Iran, Federasi tidak sepenuhnya berhak untuk menentukan pemain. Mereka hanya menyodorkan beberapa nama pemain mereka yang sudah memenuhi kriteria tetapi Komite Olimpic lah yang menentukan dan menyeleksi lagi. Dan siapapun pemain yang berhasil melewati test-test yang diberikan Komite Olimpic dengan nilai yang bagus berhak mengikuti Kejuaraan ini ataupun Kejuaraan International lainnya.)

Kalau melihat tahap-tahap itu semua seringkali membuat saya berfikir ” Ribet banget sih, bukannya sudah cukup ya dengan Seleksi saja” Tapi ya mau gimana lagi karena memang ini semua sudah menjadi Peraturan dari Organisasi Sport Iran dan seluruh Federasi harus mengikutinya. Dan ternyata banyak Negara-negara yang sudah mendaftar untuk Kejuaraan Iran Challenge ini diantaranya: Turkey, India, Norway, Syria bahkan Indonesia pun ikut ambil bagian dalam pertandingan ini meski bukan pemain terbaik kita yang mereka kirim. Pendaftaran terakhir buat Kejuaraan ini akan ditutup pada tanggal 24 Januari, tidak menutup kemungkinan masih banyak Negara yang akan mendaftar lagi. Dulu saya berfikir mungkin sedikit sekali Negara yang akan berpatisipasi dalam kejuaraan ini dikarenakan Faktor Politik Iran yang lagi menjadi Topik hangat di Seluruh Dunia tapi ternyata pikiran saya semua salah karena banyak Negara yang akan datang. Jadi mulai dari sekarang kita harus latihan lebih keras lagi supaya mendapat hasil yang terbaik, dikarenakan pemain yang datang bukanlah pemain yang enteng atau mudah dikalahkan. Secara Iran bukanlah Negara yang kuat di Badminton dan ini lah yang memotivasi saya untuk menjadikan Iran tidak dipandang sebelah mata lagi, meskipun saya menjadi Pelatih di Iran tetap hati Indonesia dan berharap pemain Indonesia akan mendapat hasil terbaik nantinya amin!!!!! Doakan supaya saya berhasil ya Kompasianer semua hehehe

Dian Ayu Mayasari 
(kompasiana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar