"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Jumat, 08 Maret 2013

Selama Memimpin, Chavez Adalah Seorang Anti-Israel


Semenjak mendiang Hugo Chavez hidup dan memimpin VenezuelaVenezuela memutuskan hubungan diplomatiknya terhadap Israel karena Negeri Yahudi itu menyerang Lebanon. Namun saat ini, tokoh oposisi Venezuela Henrique Capriles Radonski bercita-cita untuk membangun kembali hubungan bilateral itu bila memenangkan pemilu.


Sejumlah pengamat dan cucu dari korban Holocaust melihat kematian Chavez sebagai hawa baru di Negara Amerika Latin itu. Hal itu disebabkan karena semasa Chavez berkuasa, Chavez kerap memberlakukan kebijakan anti-Israel dan anti-Yahudi.


Seperti diketahui, Chavez memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel tepat pada saat Israel menggelar Operasi Cast Lead ke Lebanon. Pada 2010, Chavez pun menyebut serangan Israel ke Mavi Marmara sebagai tindakan genosida yang disponsori Israel.

Tepat pada Pemilu Presiden 2012, Chavez berhadapan dengan Capriles. Cita-cita Capriles yang ingin membina hubungan bilateral dengan Israel langsung dikomentari oleh Chavez. Chavez tidak segan-segan menyebut lawan politiknya Zionis. 

Chavez juga seringkali mengkritik Gerakan Zionis di Israel dan sempat menuduh Dinas Intelijen Israel (Mossad) berniat membunuhnya pada 2010. Bersamaan dengan itu, Chavez memberikan dukungannya terhadap Hizbullah, Suriah, Iran, dan sejumlah negara-negara yang memusuhi Lebanon.

Politisi Muslim Inggris George Galloway juga sangat mendukung Chavez dalam perjuangannya. Seluruh warga Inggris pun tahu, Galloway merupakan sosok yang juga dinilai anti-Yahudi karena ucapan-ucapannya dan sikapnya. Namun Galloway hadir di Venezuela tepat pada saat Chavez berkompetisi dalam pemilu.

"Chavez adalah seorang pria yang siap berperang dan mendistribusikan kekayaannya, serta berdiri membela yang tertindas," ujar Galloway yang berkomentar atas kematian Chavez, seperti dikutip BBC, Kamis (7/3/2013).

(okezone.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar