"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Jumat, 28 September 2012

Iran, Bangsa yang Gila Demo


Orang-orang Iran memang gila demonstrasi. Di panas terik atau di dinginnya salju, mereka tak segan turun ke jalan. Tiap kali ada seruan demo (disiarkan melalui televisi dan radio) mereka dengan spontan datang memenuhinya.Tentu saja tidak semua orang Iran turun ke jalan. Tapi sangat banyak yang tak segan-segan untuk itu, mungkin sekitar sepertiga warga suatu kota tempat demo berlangsung. Demo biasanya dilakukan di ibu kota provinsi di seluruh penjuru Iran.


Ada banyak jenis demo yang dilakukan orang-orang Iran.

Dua demo yang pasti digelar setiap tahun adalah demo hari berdirinya Republik Islam tanggal 22 Bahman (kalender Iran) atau bertepatan dengan tanggal 11 Februari, dan demo Yaumul Quds yang dilangsungkan setiap Jumat terakhir di bulan Ramadhan. Dalam sejarah kontemporer rakyat Iran, turun ke jalan memang selalu menjadi sarana perjuangan menumbangkan rezim yang tidak mereka sukai. Tahun 1908, melalui demo masif dengan dipimpin para ulama, rakyat Iran berhasil memaksa raja mereka untuk membentuk parlemen dan membatasi kekuasaan monarkhi. Tahun 1940-an, kembali dengan dukungan para ulama, rakyat melakukan demo menuntut nasionalisasi minyak Iran. Puncaknya, demo besar-besaran tahun 1979, yang berujung pada tumbangnya rezim Pahlevi dan terputusnya infiltrasi AS di Iran.


Uniknya, demo tanggal 22 Bahman di Iran selalu menjadi parameter dukungan kepada pemerintah Islam, dan media-media Barat selalu mengecilkan jumlah peserta demo itu. Kenyataannya, peserta demo adalah jutaan orang (di seluruh Iran), tapi media-media macam BBC, CNN, Fox News, menyebutnya ‘ratusan tibu’ atau kadang bahkan hanya ‘ribuan’ saja. Menjelang demo, pemerintah Amerika Serikat melalui channel-channel televisi satelit berbahasa Persia (dipancarkan langsung dari Amerika Serikat), memprovokasi massa agar tidak turun ke jalan. Namun sepertinya, propaganda pemerintah Iran lebih canggih lagi, dengan cara membangkitkan semangat nasionalisme dan anti Amerika. Hasilnya, tiap tanggal 22 Bahman, jutaan massa turun ke jalan. Di Teheran, mereka menempuh jarak berkilo-kilo menuju Azadi Square (Bundaran Kebebasan) yang menjadi pusat demo dan di sana presiden akan memberikan pidatonya. Seringkali, mereka juga menembus hujan salju yang lebat karena bulan Bahman datang di musim salju.

Demonstrasi biasanya dimulai dari bundaran (square) terdekat, yang sudah ditetapkan sebagai titik awal dimulainya demo. Orang-orang dari rumah masing-masing akan menaiki kendaraan umum atau mobil pribadi ke bundaran itu, lalu bergabung dengan massa berjalan kaki menuju Azadi Square. Misalnya, bundaran terdekat dari rumah kami adalah Sadeqieh Square. Dari sana, orang-orang harus berjalan kaki sejauh sekitar lima kilometer dan badan jalan yang menghubungkan Sadeqieh Square dengan Azadi Square akan penuh sesak oleh massa. Orang-orang yang tinggal di kawasan lain harus menempuh jarak yang lebih jauh lagi, misalnya di kawasan Ferdowsi Square yang berjarak delapan kilometer dari Azadi Square. Namun meski sangat jauh, jarak delapan kilometer itu tetap saja penuh sesak dan orang-orang harus berjalan pelan-pelan. Mereka membawa poster-poster bertuliskan “Marg bar Amerika” (kematian bagi Amerika), “Marg bar Israil” (kematian bagi Israel), atau “Energi Hastei Haq-e Musalam-e Mast” (energi nuklir adalah hak kami). Kakek-kakek dengan menggunakan tongkat atau kursi roda dan anak-anak kecil pun ada di tengah keramaian itu. Begitu pula kaum perempuan, mulai dari yang ber-chador (kain hitam yang ditutupkan ke seluruh badan kecuali wajah) sampai yang berdandan funky, meski tetap berjilbab.

Kehadiran jutaan orang Iran di jalan-jalan untuk berdemonstrasi mendukung pemerintah, di saat AS sudah bersusah payah menggelontorkan jutaan dollar pertahun untuk membiayai propaganda anti Rezim Mullah, membuat CNN berkomentar, “Orang-orang Iran adalah orang-orang yang keras kepala.”

(dinasulaeman.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar