"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Rabu, 26 September 2012

Indonesia Hebat: Kini negara Asia harus membeli radioisotop dari Indonesia

Indonesia Hebat. Sebuah kehebatan indonesia satu lagi diakui dunia. Adalah BatanTek, satu satunya perusahaan milik negara yang bisa memproduksi radioisotop di Asia.

Radioisotop adalah bahan yang sangat penting untuk pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. Guna bahan ini adalah untuk melihat organ-organ di dalam badan bisa dilihat secara berwarna dan tiga dimensi. Digunakan untuk MRI, CT, gamma camera, serta operasi yang menggunakan pisau gamma mutlak memerlukan radioisotop.

Taukah siapa dibalik itu?

Tahun 2010 BatanTek sebenarnya sudah dicabut nyawanya. Kenapa? Ya karena adala larangan internasional yang melarang pengayaan uraniun tingkat tinggi. Takutnua digunakan untuk senjata nuklir.

Padahal selama ini BatanTek belum menguasai teknologi pengayaan uranium tingkat rendah. Sehingga produksi BatanTek otomatis berhenti. Imbasnya konsumen yang merupakan rumah sakit harus berhenti kerjasama dengan BatanTek.
Adalah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko yang merubah itu semua. Bersama Dr.Ing Kusnanto satu almamater dari Teknik Nuklir UGM kedauanya membalik nasib BatanTek.

Keberhasilan
Lewat penilitian intensif keduanya akhirnya berhasil menmukan rumusan mengayakan uranium tingkat rendah. Bukan cara yang sudah dikenal di dunia sekarang ini, tapi cara baru yang untuk mudahnya saya beri saja nama “Formula YK” (Yudiutomo Kusnanto).
Formula YK ini dengan prinsip electro plating. Cara  lama sistem foil target didanti dengan prinsip sebelum dimasukkan reaktor nuklir,  uranium harus di-plating dengan rumus tertentu. Hanya kedua ilmuawan tersebut yang tahu.

Masalah timbul
Kesuksesan menurunkan radiasi uranium ternyata dihadapkan pada permasalahan dimana reaktor yang akan digunakan. Ketemulah rekator Batan, akan tetapi beberapa peralatan harus diremajakan.
Majulah mereka kepada Meneg BUMN Dahlan Iskan. Akhirnya melihat kesungguhan dan potensi yang bisa dikembangkan, Dahlan mengucurkan dana 85 Milyar yang didapat dari suport Bank Rakyat Indonesia.

Satu satunya di Asia
Dengan penemuan tersebut, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang mampu memproduksi radioisotop. Kini seluruh negara Asia pun wajib datang ke BatanTek kalau  membeli radioisotop. Hebat ya…
Walupun negara lain seperti Amereika dan Australia mampu memproduksi radioisotop,  namun Indonesia secara geografi menang tempat. Sekedar info Umur radioisotop ini hanya 60 jam. Karena itu  mengangkutnya harus menggunakan pesawat. Setelah itu daya radiasinya habis. Contohnya kebutuhan Tiongkok 10 curie, mereka harus membeli 60 curie, karena 50 curie akan hilang diperjalanan.

BatanTek kini bersinar cemerlang: Titik balik
Kalau sebelumya perusahaan ini tewas, kini ternyata berbalik 180 derajad. Bagaimana tidak?  Dengan kejeniusan Dr Yudiutomo dan Dr.Ing Kusnanto beserta tim nya Jepang, Tiongkok, Malaysia, dan negara-negara Asia lainnya menjadi pasar yang cerah. Omsetnya sekarang melesat. Di tahun pertama sudah beromset Rp 200 miliar. Sudah pasti dalam hitungan beberapa tahun lagi tidak akan lama BatanTek akan beromzet  Rp 1 triliun.

(berita-it.com)



Dahlan Iskan: Indonesia Bisa Kuasai Produk Nuklir di AS

PT Batan Teknologi (Persero) (Batantek) saat ini terus melakukan pengembangan produk radio isotop atau kedokteran nuklir.
Produk turunan teknologi nuklir ini, oleh Batantek sudah mulai diekspor ke Cina dan Jepang bahkan akan diperluas pasarnya hingga Amerika Serikat (AS).

Menteri BUMN Dahlan Iskan optimis dengan kemajuan BUMN ini, Batantek bisa menjadi produsen radio isotop terbesar di Asia Tenggara.

"Jadi dia berpeluang menjadi perusahaan produsen radio isotop (kedokteran nuklir) terbesar di asia tenggara," kata Dahlan saat ditemui di Gedung DPR Senayan Jakarta, Selasa (25/9).

Melihat kemampuan Batantek memproduksi radio isotop, Dahlan juga mendorong Batantek memperluas pasarnya hingga ke AS.

"Saya setujui sehingga akan kuasai pasar AS, karena banyak mereka tidak mampu, karena teknologi radio isotop ini dimiliki dan diciptakan oleh Dirut Batantek," katanya.

Dahlan beralasan pendirian pabrik di AS, agar daya tahan (radiasi) dari radio isotop terjaga karena radio isotop tidak bisa dibawa dalam perjalanan terlalu jauh.

Selain itu, Ia optimis pada tahun 2013, pabrik Batantek sudah mulai beroperasi di AS.

"Saya minta Dirut batantek ke AS, sekarang lagi disana, lagi nego, masih disana, nanti minggu depan pulang," pungkasnya.

(medanbisnisdaily.com)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar