"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Kamis, 27 September 2012

Di PBB, Indonesia Konsisten Sampaikan Pandangan Mewakili Rakyat Indonesia


Sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir dalam Sidang Umum PBB lima tahun yang lalu, pemerintah Indonesia tetap konsisten menyampaikan pandangan-pandangan mewakili rakyat Indonesia.


"Pandangan kami tetap fokus, tajam, konstruktif, tetapi tentu dengan bahasa-bahasa yang terukur, dengan demikian semua pihak tentu bisa menerima dan bahkan mendengarkan dengan baik. Yang penting, kita capai sasaran 
dan tujuan," kata Presiden SBY dalam keterangan persnya di depan Markas PBB, New York, Rabu (26/9) sore waktu setempat.


Menurut Kepala Negara, isu utama dalam perdebatan di Sidang Umum PBB kali ini cukup banyak dan beragam, contohnya situasi di Timur Tengah, Suriah, dampak film yang dianggap anti Islam, kerja sama untuk mengurangi kemiskinan sedunia, persoalan-persoalan regional di banyak tempat, geopolitik, dan sebagainya. 

"Ini memang sangat dinamis. Saudara juga mendengar pandangan pemimpin dunia yang sangat beragam. Ada yang keras, setengah keras, dan soft. Tentu ini mencirikan bahwa inilah dunia, bagaimana bangsa-bangsa memandang satu masalah yang belum tentu sama dengan bangsa lain," lanjutnya.

"Seperti kita saksikan bersama, Markas Besar PBB dan juga New York hari-hari sekarang ini sangat ramai, bahkan orang bilang suasananya seperti pasar di kompleks PBB. Dan benar memang, banyak sekali acara-acara, baik yang acara resmi, sidang Majelis Umum PBB, maupun side event, ataupun pertemuan-pertemuan bilateral dan pertemuan apapun yang dilaksanakan di Markas PBB ini," ujar SBY.

Delegasi Indonesia yang dipimpin Presiden SBY selama dua hari ini saja telah melakukan belasan acara, termasuk pertemuan bilateral dengan para pemimpin dunia. "Satu hal yang pasti, ya kita bersyukur bahwa dari pertemuan yang saya hadiri bersama delegasi, mereka ingin menjalin hubungan dan kerja sama yang lebih tinggi dengan Indonesia, terutama di bidang ekonomi," SBY menjelaskan.

"Mereka tahu bahwa ekonomi kita tumbuh baik, sementara dunia masih mengalami krisis atau resesi, maka mereka ingin menjalin kerja sama dengan negara-negara yang dipandang memiliki prospek atau peluang yang baik dalam bidang ekonomi. Tentu kita sambut dengan baik karena prinsip kita kerja sama itu ya saling menguntungkan, apakah investasi, perdagangan, energi, pangan, dan sebagainya," tambannya.

Sementara dalam kapasitasnya sebagai ketua bersama Panel Tingkat Tinggi untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015 atau High Level Panel (HLP) on the Post-2015 Development Agenda, Presiden SBY banyak menerima masukan dari berbagai pihak. "Banyak sekali, baik perseorangan, organisasi, apakah itu intra-PBB atau ekstra-PBB, yang juga ingin menyampaikan pandangan, masukan, bahkan usulan-usulan kepada saya sebagai co-chairataupun kepada panel," ujar SBY.

Mendampingi Presiden SBY saat memberikan keterangan persnya antara lain, Menlu Marty Natalegawa, Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs Nila Moeloek, Mensesneg Sudi Silalahi, Dubes RI untuk AS Dino Patti Djalal, Wakil Tetap RI untuk PBB Desra Percaya, dan Jubir Presiden Julian A. Pasha. 

(presiden.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar