"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (QS. Al-Hujuraat [49] : ayat 13)

Sabtu, 09 Maret 2013

Presiden Palestina Sedih dengan Kematian Chavez


Warga Palestina ikut berduka mendengar kabar kematian Presiden Venezuela, Hugo Chavez. Selama ini Chavez dianggap tidak pernah lelah memberikan dukungannya kepada warga Palestina untuk melawan pendudukan Israel.


“Ini adalah kehilangan besar bagi kami,” ujar Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dalam acara duka cita di Konsulat Venezuela di wilayah Tepi Barat.


“Warga Palestina akan setia kepada Chavez, kami akan terus mengenang dukungannya terhadap kemerdekaan penuh Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukotanya,” terang Abbas, seperti dikutip AFP, Jumat (8/3/2013).

Dukungan Chavez terhadap Palestina dimulai sejak Israel menyerang Jalur Gaza pada tahun 2009 lalu. Saat itu Chavez menyebut serangan Israel sebagai aksi genosida, ia pun kemudian memutus hubungan diplomatik antara Venezuela dengan Israel.

“Saya sedih dengan kematian Chavez karena ia sangat mirip dengan Yasser Arafat, ia selalu membela rakyat yang miskin dan membutuhkan” sebut seorang warga Palestina, Murad al-Hurani.

Para warga Palestina pun menunjukkan belasungkawanya dengan memajang foto Chavez dan bendera Venezuela di sepanjang jalan di Palestina. Mereka juga mengikuti acara duka cita untuk mengenang Chavez yang digelar baik di wilayah Tepi Barat maupun Jalur Gaza.

“Saat ini tidak ada pemimpin dunia yang memberikan dukungan besar kepada Palestina seperti yang dilakukan Chavez,” sesal warga Palestina lainnya, Imad Mahmud.
(okezone.com)


Venezuela Hapus Pemberlakuan Visa Masuk Bagi Rakyat Palestina



Pemerintahan Venezuela akan menghapus pemberlakuan visa masuk bagi rakyat Palestina yang ingin berkunjung atau mencari suaka ke Venezuela. Ini merupakan bagian dari kesepakatan bersama antara pemerintahan kedua negara yang dibicarakan dalam rangkaian kunjungan diplomatik rombongan Palestina ke Venezuela yang berlangsung selama sepekan. Venezuela merupakan negara pertama di dunia yang akan menerapkan kebijakan tersebut. Tidak hanya itu, pemerintah Venezuela juga berkomitmen untuk membangun sebuah rumah sakit di Palestina dan berniat mengajukan beberapa kerja sama yang lebih jauh dalam bidang kesehatan, pendidikan dan pariwisata.

Terkait hal tersebut Menteri Luar Negeri Palestina, Riad Al-Maliki menyatakan bahwa apa yang mereka lakuan bersama antara Palestina dan Venezuela merupakan sebuah pesan penting kepada dunia sebab Palestina sekarang sedang memasuki tahap baru. Setelah mendapatkan “kenaikan” status dalam Sidang Umum PBB dari entitas peninjau yang diwakili oleh PLO menjadi negara peninjau non anggota , Venezuela menjadi negara pertama yang dikunjungi oleh otoritas Palestina. Ini dikarenakan kegigihan Venezuela dalam mendukung Palestina melawan “Tiang Awan” Israel dalam forum PBB.

Telah Lama Bersemi


Hubungan diplomatik antara kedua negara tersebut sebenarnya telah dimulai sejak April 2009 sebagai respon Venezuela atas invansi di jalur Gaza oleh militer Israel Januari 2009. Di mata rakyat Palestina, Chavez adalah pahlawan mereka oleh karena sikapnya mengusir Duta Besar Israel untuk Venezuela oleh karena serangan Israel ke Jalur Gaza pada Januari 2009. Pemerintah Bolivia pun melakukan hal yang sama yakni memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel yang mereka anggap sebagai negara teroris. Rakyat Palestina yang menggelar aksi kala itu di beberapa kota seperti Betlehem, Ramalah dan Hebron membawa bendera Venezuela serta gambar-gambar Chavez. Mahmud Zwareh, salah seorang pimpinan komunitas di dekat Betlehem, sebagaimana dikutip dari Venezuelaanalysis.com menyatakan keinginannya agar Chavez diberi status kewarganegaraan Palestina agar nantinya dapat mereka angkat menjadi Presiden Palestina.

Dukungan terhadap Palestina ini ditunjukkan pula dalam Sidang Umum PBB belum lama ini. Duta besar Venezuela untuk PBB, Jorge Valero menyatakan dengan tegas bahwa Israel telah melakukan pelanggaran kemanusiaan terhadap rakyat Palestina dan karenanya jajaran Elit Israel harus didakwa atas kejahatan-kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang telah mereka lakukan.

Chavez sendiri, pernah dalah suratnya yang dikirimkan kepada Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon tertanggal 17 September 2011 menyatakan bahwa argumentasi Zionisme yang digunakan oleh Israel merupakan sebuah pendekatan yang hanya akan menguntungkan kolonialisme Prancis dan Inggris serta imperialism Amerika Serikat yang selalu memberikan dungungan militer kepada Israel. Menurutnya Zionisme merupakan upaya imperialism untuk menguasai politik Timur Tengah. Ia mengajukan perjanjian Balfour tahun 1917 sebagai bukti bermainnya kepentingan-kepentingan imperialism dengan sengaja membesar-besarkan Zionisme. Baginya konflik yang bermula sejak 1948 tersebut bukanlah sebua konflik agama melainkan konflik politik yang bukan dimulai dari Timur Tengah melainkan dari Eropa.

Oleh : Are De Paskim Pengurus Eksekutif Nasional ( EN ) Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi ( LMND ).
(kompasiana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar