Sejak kemenangan Revolusi Islam, sang pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini ra menegaskan bahwa Israel adalah tumor ganas di kawasan yang harus dimusnahkan. Penolakan kehadiran rezim ilegal ini sudah menjadi salah satu garis besar dalam politik Republik Islam Iran , dan dalam hal ini Tehran tidak mengenal toleransi.
Pada praktiknya, Republik Islam
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Selasa 27 November 2012, menyatakan, politik Timur Tengah Iran di kawasan lebih mendekati targetnya dibanding politik Timur Tengah Barat.
Menurut Rahbar, melihat pada kondisi regional dan dunia, tampak jelas bahwa Republik Islam
Pernyataan ini dikemukakan Rahbar setelah kawasan Timur Tengah baru saja mencatat salah satu pertempuran paling historis dalam lembaran sejarahnya, yaitu Perang Delapan Hari, atau agresi Israel ke Jalur Gaza bersandi "Pillar of Defense." Dalam perang tak imbang itu, gerakan muqawama Palestina di Jalur
Singkat kata,
Di sisi lain, Barat dalam politiknya di Timur Tengah sedang memfokuskan upayanya untuk menyingkirkan kerikil penghalang realisasi targetnya, yaitu muqawama
Di Suriah mereka menyulut fitnah dan pertumpahan darah untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang pro-muqawama, namun sampai saat ini makar mereka belum membuahkan hasil. Di Lebanon, Barat dan anasir-anasirnya kembali mengangkat cerita lama tentang perlucutan senjata Hizbullah. Sebelumnya, Barat dan
Mempertimbangkan konstelasi politik di kawasan Timur Tengah saat ini, semakin jelas apa yang dimaksud Rahbar tentang keunggulan politik Timur Tengah
Kembali pada muqawama Palestina di Gaza, banyak aspek yang perlu diperhatikan selain keberhasilan muqawama menggagalkan semua target
Namun yang terpenting adalah keberhasilan muqawama membuktikan kepada masyarakat regional dan pihak-pihak yang hingga kini meragukan muqawama, bahwa perlawanan merupakan satu-satunya logika yang dimengerti oleh rezim penjajah Zionis dan
Kepungan Iran Terhadap
Dalam membahas keberhasilan politik Timur Tengah
Kepada Newsmax pada 20 November 2012, di tengah-tengah agresi Israel ke Jalur Gaza, Bolton berpendapat bahwa pertempuran Israel dan muqawama di Gaza, merupakan dampak langsung dari uji kekuatan Israel melancarkan serangan ke Iran.
Bolton mengakui bahwa perang terbaru di
Sejatinya, menurut
Menurutnya, jika
Tanpa menyinggung fakta bahwa Israel yang memulai serangan ke Gaza, Bolton mengklaim, Iran sengaja memprovokasi Hamas untuk menunjukkan kemampuannya (Tehran) menjadi "ancaman langsung" terhadap orang-orang Zionis dengan rudal-rudal yang telah diberikan kepada Hamas dan Hizbullah. Ditambahkannya pula, jika
(IRIB Indonesia/Muiz Sulisiono/Saleh Lapadi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar