tag:blogger.com,1999:blog-67707375847401926992024-03-13T19:15:48.249+07:00Kita Bisa"Mengagumi Bangsa Lain Bukan Berarti Tidak Mencintai Bangsa Sendiri"Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.comBlogger820125tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-40780140581879690202013-11-29T14:10:00.001+07:002013-11-29T14:12:30.734+07:00 Ketua DPR RI Gelar Pertemuan dengan Presiden Iran<p class="mobile-photo"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-LfWaCa4Z3w4/Upg968BWG6I/AAAAAAAAFxY/sZWHzBWAK7o/s1600/presiden-iran-hassan-rohani-kanan-berbincang-dengan-ketua-dpr-_131122194118-516-735482.jpg"><img src="http://4.bp.blogspot.com/-LfWaCa4Z3w4/Upg968BWG6I/AAAAAAAAFxY/sZWHzBWAK7o/s320/presiden-iran-hassan-rohani-kanan-berbincang-dengan-ketua-dpr-_131122194118-516-735482.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5951574990323588002" /></a></p><br />
<br />
Dalam rangkaian kunjungan ke Iran Rabu (20/11), Delegasi DPR yang dipimpin Ketua DPR Marzuki Alie menggelar pertemuan dengan Presiden Negara Republik Islam Iran Hassan Rouhani. Dalam kesempatan tersebut Ketua DPR mengucapkan rasa belasungkawa kepada bangsa Iran atas insiden ledakan di depan gedung Kedutaan Besar Iran di Beirut.<br />
<br />
"Mereka yang melakukan aksi-aksi ini adalah pihak-pihak yang kalah dan membuktikan ketidakberhasilan mereka diantara masyarakat Iran." ungkap dia. Ketua DPR Marzuki Alie juga berharap hubungan bilateral antara Indonesia dan Iran yang sudah terjalin selama ini dapat terus diperluas disegala bidang.<br />
<br />
Delegasi DPR juga melakukan kunjungan ke Research Institute of Petroleum Industry (RIPI). Delegasi berdiskusi mengenai kemungkinan kerjasama dalam memaksimalkan sumur- sumur tua yang banyak tersebar di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia serta berharap negara Islam Iran mau membantu serta memberikan ilmu serta pendidikan mengenai pemaksimalan eksplorasi sumur tua. Setelah berdiskusi delegasi melakukan peninjauan fasilitas yang tersedia di Research Institute of Petroleum Industry (RIPI).<br />
<br />
Selanjutnya Delegasi DPR RI juga melakukan lawatan dan melihat aktifitas di Gedung Tehran Stock Exchange. Dalam perbincangan dengan Direktur Tehran Stock Exchange diketahui bahwa hampir mayoritas penduduk negara Republik Islam Iran mempunyai saham. Di Iran ada empat pasar bursa besar, salah satunya pasar bursa energi dan dalam perdagangan negara Islam Iran juga menganut sistem perdagangan dengan system Syariah.<br />
<br />
Pada rangkaian acara terakhir, Delegasi DPR menggelar pertemuan dengan masyarakat Indonesia yang bersekolah dan bekerja di negara Republik Islam Iran- berlangsung di Wisma KBRI Teheran. Dalam kesempatan tersebut mahasiswa berkesempatan melakukan tanya jawab dengan Marzuki Alie sebagai Ketua DPR RI dan anggota Delegasi lainnya. <br />
<br />
(dpr.go.id)<br />
<br />
******************************<br />
Marzuki Alie Terkesan dengan Iran<br />
<br />
<br />
KETUA DPR Marzuki Alie tak bisa menyembunyikan ketakjubannya pada Iran saat mengunjungi negara itu, Jumat (22/11). Meski diembargo negara-negara Barat, Iran tetap maju secara luar biasa.<br />
<br />
Awal Oktober 2013, Parlemen Iran berkunjung ke Kompleks Parlemen Senayan. Kini giliran Parlemen Indonesia yang diwakili Ketua DPR RI melawat ke Iran.<br />
<br />
Banyak hal lain yang bisa dicontoh untuk membangkitkan nasionalisme, cinta terhadap negeri, menegakkan kedaulatan bangsa untuk sejajar dengan bangsa merdeka lainnya<br />
Teheran -Iran yang diembargo negara-negara Barat sejak 1979 silam ternyata mampu bertahan bahkan jadi makin kuat sekarang.<br />
<br />
Berpenduduk sekitar 75 juta jiwa, pendapatan per kapita negara itu mencapai 13.500 dollar AS per kapita atau sekitar empat kali lipat Indonesia.<br />
<br />
Selain infrastrukturnya tumbuh pesat, hampir semua rayat Iran mengenyam pendidikan tinggi. Hal inilah yang membuat takjub Ketua DPR Marzuki Alie saat mengunjungi negara para mullah itu.<br />
<br />
"Iran membangun alutsista dengan kekuatan sendiri. Banyak hal lain yang bisa dicontoh untuk membangkitkan nasionalisme, cinta terhadap negeri, menegakkan kedaulatan bangsa untuk sejajar dengan bangsa merdeka lainnya," kata Marzuki Alie melalui pesan singkat dari Teheran, Iran, Jumat (22/11).<br />
Belajar dari Iran, Marzuki berharap pemimpin Indonesia memiliki sikap yang tegas dan lugas demi kepentingan nasional.<br />
<br />
"Harus berani menegakkan kekuatan dan kedaulatan bangsa, dengan kemampuan dan kekutan sendiri. Caranya, utamakan produksi dalam negeri sendiri. Hal itu seperti dilakukan Iran, mereka mampu bertahan meski diembargo negara Barat,"ujarnya.<br />
<br />
Kunjungan Marzuki Alie ke Iran merupakan balasan atas Parlemen Iran yang telah berkunjung ke Kompleks Parlemen Senayan pada awal Oktober 2013. Lawatan ke Iran, menurut Marzuki, adalah bagian dari diplomasi sesuai konstitusi.<br />
<br />
(jurnalparlemen.com)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-72868641642358310412013-11-29T14:06:00.001+07:002013-11-29T14:08:46.275+07:00Sistem Demokrasi ala Iran: Demokrasi ‘Tangan Tuhan’<p class="mobile-photo"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-RXxJ_2IUC9w/Upg9CrNJU0I/AAAAAAAAFxI/n-yAnxU9iKw/s1600/0614-Iran-Election-Khamenei-pushes-iranians-vote_full_600-710818.jpg"><img src="http://2.bp.blogspot.com/-RXxJ_2IUC9w/Upg9CrNJU0I/AAAAAAAAFxI/n-yAnxU9iKw/s320/0614-Iran-Election-Khamenei-pushes-iranians-vote_full_600-710818.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5951574023737004866" /></a></p>Oleh: Dina Y.Sulaeman<br />
<br />
<br />
Ini tulisan lama, pernah dimuat di sebuah jurnal mahasiswa Indonesia di Iran tahun 2001. Isinya penjelasan yang cukup detil mengenai sistem pemerintahan Iran.<br />
<br />
Taghyir-e qanun-e matbu’at be amsal-e an-che dar komisiun pisy bini syudeh masyru’ va be maslahat-e nizam va kesyvar nist. (Ayatullah Khamenei)<br />
<br />
Kalimat singkat tersebut di atas adalah isi surat dari Ayatullah Khamenei, wali faqih (dalam bahasa Persia disebut rahbar) Republik Islam Iran. Artinya kurang lebih “Perubahan Undang-Undang Pers sebagaimana yang direncanakan oleh komisi (parlemen) tidak legal dan tidak layak bagi kemaslahatan sistem dan negara.”<br />
<br />
Pada pagi hari 6 Augustus 2000, surat itu dibacakan oleh Jurubicara Parlemen Iran di depan kurang lebih 270 orang anggotanya. Juru bicara Parlemen, Mehdi Karoubi menyatakan, bahwa inilah negara bersistem wilayatul faqih yang dulu dibentuk oleh rakyat Iran(tahun 1979). Artinya, ketika seorang wali faqih mengeluarkan perintah, perintah itu wajib ditaati. Artinya, sidang pagi itu yang sedianya akan membahas rancangan amandemen terhadap UU Pers Iran harus dibatalkan.<br />
<br />
Kekacauan pun segera menyusul. Para anggota parlemen saling bertengkar. Sebagian menyetujui pendapat Karoubi, sebagian memprotes. Mereka saling melemparkan kata-kata keras. Adu fisik pun sempat terjadi. Akhirnya, sebagian anggota parlemen dari kalangan reformis melakukan walk out.<br />
<br />
Kekacauan dalam sidang parlemen Iran itu disiarkan oleh televisi Iran. Rakyat Iran kemudian melakukan demonstrasi besar di berbagai kota untuk menyatakan dukungan terhadap rahbar dan mengecam anggota parlemen yang menunjukkan sikap pembangkangan terhadap rahbar.<br />
<br />
Dunia pun segera memberi tanggapan “prihatin” atas peristiwa di atas. Tak kurang Madeleine Albright, menlu AS pada Kabinet Clinton pun menyatakan penyesalannya atas “penindasan terhadap demokrasi” yang terjadi di Iran. Berita-berita yang beredar di media massa dunia umumnya bernada sama, yaitu bahwa pelarangan amandemen pers yang dilakukan Ayatullah Khamenei menggambarkan sistem pemerintah Iran yang antidemokrasi dan mengultuskan seorang manusia “biasa” (yaitu Ayatullah Khamenei).<br />
<br />
Benarkan sistem wilayatul faqih tidak demokratis? Benarkah sistem ini idem ditto dengan pengultusan pribadi seseorang?<br />
<br />
Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu kita ajukan pertanyaan lain, apakah seseungguhnya demokrasi itu? Apabila demokrasi diartikan dengan keputusan yang diambil harus berdasarkan suara terbanyak (atau bahkan, 50% +1), perlu pula kita pertanyakan, bagaimana bila suara terbanyak itu bertentangan dengan Al Quran?<br />
<br />
Bila, misalnya, 50%+1 anggota parlemen (yang mengklaim diri sebagai pembawa suara rakyat, karena dipilih oleh rakyat melalui pemilu) bersepakat untuk mencabut pasal UU Pers yang melarang pemakaian parabola oleh masyarakat umum, bisakah keputusan itu diberlakukan? Negara-negara antiIran telah menggelontorkan dana sangat besar untuk membangun stasiun-stasiun televisi berbahasa Persia yang gencar memprovokasi rakyat Iran untuk menentang rezim. Apakah negara/pemerintah tidak boleh melakukan upaya pencegahan?<br />
<br />
Atau, bila misalnya, 50%+1 anggota parlemen bersepakat mencabut pasal UU Pers yang melarang media massa Iran menerima dana dari luar negeri, bisakah keputusan itu diberlakukan? Pihak luar negeri yang bersedia memberi dana kepada media massa Iran tentu memiliki misi tertentu, yang bisa dipastikan akan merongrong pemerintahan Islam Iran. Apakah demi demokrasi, sistem pemerintahan Islam harus dibiarkan begitu saja dirongrong pihak luar?<br />
<br />
Atau, bila misalnya, 50%+1 anggota parlemen di negeri antah-berantah bersepakat untuk menaikkan gaji mereka hingga 200%, bisakah keputusan itu diberlakukan?<br />
<br />
Dalam pandangan the founding fathers-nya Iran, untuk menghadapi persoalan-persoalan di atas, harus ada sistem nilai yang lebih tinggi yang mengatur dan membatasi demokrasi itu sendiri. Mereka merumuskan, harus ada perpanjangan “tangan” Tuhan untuk menjaga agar demokrasi tidak keluar dari nilai-nilai Islam.<br />
<br />
*<br />
<br />
Republik Islam Iran dibentuk pada tahun 1979 melalui referendum. Sebelumnya, Iran selama 50 tahun berada di bawah kekuasaan rezim Pahlevi yang memerintah ala Suharto dan keluarganya. Perjuangan melawan rezim yang zalim ini dilakukan oleh ulama-ulama dengan cara mengajarkan ilmu dan hakekat Islam demi menanamkan pemahaman kepada masyarakat bahwa kezaliman harus dilawan. Satu persatu para ulama dipenjara, dibuang, bahkan dibunuh.<br />
<br />
Pada tahun 1962, Ayatullah Ruhullah Khomeini diangkat menjadi marji’ taqlid. Sebelumnya, kegiatan beliau di bidang politik dilakukan dengan cara belajar, mengajar, dan menulis buku (diantara buku karya beliau adalah Kashf al-Ashrar yang berisi ajaran Islam tentang perjuangan melawan kezaliman dan Wilayah Al-Faqih). Setelah diangkat menjadi marji’ taklid, beliau memulai perjuangan politiknya secara terbuka dan gaungnya menggema ke seluruh pelosok Iran.<br />
<br />
Dua tahun kemudian, tahun 1964, rezim Shah membuang Imam Khomeini ke Iraq (sampai tahun 1978, lalu pindah ke Paris). Namun, perjuangan tidak berhenti. Lewat surat maupun rekaman suara, beliau terus membangkitkan semangat rakyat Iran untuk menegakkan Islam dan menentang kezaliman.<br />
<br />
“Berdiam diri dan tidak melawan terhadap tiran adalah bertentangan dengan ajaran Islam dan teladan yang ditunjukkan oleh Rasulullah dan para Imam Ma’shum,” demikian kata Khomeini dalam salah satu suratnya yang ditulis pada tahun 1978.<br />
<br />
Rakyat menyambut seruan Khomeini dengan mengadakan demonstrasi besar-besaran silih berganti, menentang rezim Shah. Slogan “Esteqlal, Azadi, Jumhuriye Eslami” (merdeka, bebas, Pemerintahan Islam) selalu dikumandangkan dalam setiap demonstrasi. Tercatat lebih dari 60.000 orang meninggal selama masa perjuangan itu dan lebih dari 100.000 orang terluka atau cacat.<br />
<br />
Akhirnya, pada akhir tahun 1978, Shah Pahlevi melarikan diri ke Mesir dan Khomeini kembali ke Iran pada awal tahun 1979. Pada tanggal 29 dan 30 Maret 1979 dilakukanlah referendum, yang diawasi juga oleh pengamat internasional. Hasil referendum adalah 98,2% rakyat Iran mendukung dibentuknya negara dengan sistem pemerintahan wilayatul faqih.<br />
<br />
*<br />
<br />
Semasa hidup Imam Khomeini, yang menjadi wali faqih adalah dirinya sendiri. Presiden Iran dipilih oleh rakyat melalui pemilu. Presiden pertama Republik Islam Iran adalah Bani Sadr, seorang liberalis. Namun, setelah terbukti di pengadilan bahwa dia malah bekerja sama dengan pihak luar negeri untuk menghancurkan pemerintahan Islam Iran, dia pun dipecat oleh Khomeini.<br />
<br />
Kemudian, kembali diadakan pemilu dan terpilihlah Syahid Rajai yang kemudian terbunuh oleh teroris. Berikutnya, diadakan pemilu kembali dan terpilihlah Sayyid Ali Khamenei sebagai presiden. Setelah empat tahun masa kepresidenannya selesai, rakyat sekali lagi memilih Sayyid Ali Khamenei untuk menjadi presiden periode kedua.<br />
<br />
Pada tahun 1989, Imam Khomeini meninggal dunia. Menurut UUD RII, wali faqih sepeninggal Imam Khomeini dipilih oleh Dewan Ahli (Majlis-e Khubregan), yang terdiri dari 72 ulama-ulama yang mendapat kepercayaan rakyat (artinya, anggota Dewan Ahli ini dipilih oleh rakyat melalui pemilu). Para anggota Dewan Ahli ini memilih seorang ulama diantara mereka sendiri untuk dijadikan rahbar.<br />
<br />
Sepeninggal Imam Khomeini, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei terpilih menjadi rahbar dan selalu kembali terpilih sampai saat ini (pemilihan atau pengevaluasian atas kapabilitas rahbar dilakukan setiap enam tahun sekali).<br />
<br />
Kriteria seseorang yang berhak dipilih sebagai wali faqih adalah memiliki keilmuan agama yang dibutuhkan untuk memberi fatwa dalam urusan agama, memiliki integritas dan kesucian akhlak yang dibutuhkan untuk memimpin umat Islam, dan memiliki visi politik dan sosial, kebijaksanaan, keberanian, kemampuan adiministrasi, dan kemampuan pemimpin yang memadai. Apabila ada lebih dari satu orang yang memenuhi kriteria ini, seseorang yang lebih kuat visinya di bidang fiqih dan masalah-masalah politik harus diprioritaskan (pasal 109, Bab VIII, UUD RII).<br />
<br />
Di depan hukum, seorang rahbar memiliki persamaan hak dan kewajiban sebagaimana hak dan kewajiban sebagaimana warga negara lainnya (pasal 108, Bab VII, UUD RII). Apabila rahbar tidak mampu menjalankan tugasnya atau kehilangan salah satu atau lebih kualifikasi yang seharusnya dimilikinya sebagai seorang rahbar, atau terbukti bahwa sesungguhnya sejak awal dia tidak memenuhi syarat sebagai rahbar, dia akan diberhentikan. Yang berhak memberikan penilaian terhadap rahbar adalah Majlis-e Khubregan (pasal 111 Bab VIII UUD RII).<br />
<br />
Berdasarkan UUD RII pasal 110 Bab VII, tugas-tugas seorang rahbar adalah sebagai berikut:<br />
<br />
1. Menentukan kebijakan umum RII setelah berkonsultasi dengan Dewan Penentuan Kelayakan Nasional (Majlis-e Takhis-e Maslahat-e nizham).<br />
<br />
2. Mengawasi pelaksanaan kebijakan umum pemerintah.<br />
<br />
3. Mengeluaskan dekrit untuk pelaksanaan referendum nasional.<br />
<br />
4. Memiliki komando tertinggi dalam Angkatan Bersenjata Nasional.<br />
<br />
5. Menyatakan perang dan damai, dan memobilisasi angkatan bersenjata.<br />
<br />
6. Menunjuk, memberhentikan, dan menerima pengunduran diri dari: Anggota Dewan Penjaga (Syura-e Negahban), Ketua Mahkamah Agung (Quwe-ye Qazai-ye), Kepala Radio dan Televisi, Pemimpin Dewan Pengawal Revolusi Iran, Pemimpin Angkatan Bersenjata.<br />
<br />
7. Menyelesaikan Perselisihan di Antara Tiga Kekuasaan Negara (Legislatif, Yudikatif, dan Eksekutif)<br />
<br />
8. Menyelesaikan Masalah-masalah yang tidak terselesaikan dengan perantaraan Dewan Penentuan Kelayakan Nasional<br />
<br />
9. Menandatangani surat pengangkatan presiden setelah dipilih oleh rakyat melalui pemilu.<br />
<br />
10. Kelayakan para calon presiden, selain harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh UUD juga harus dikonfirmasi oleh Dewan Penjaga dan rahbar sebelum pemilihan.<br />
<br />
11. Memutuskan penghentian presiden atas kepentingan negara, setelah Mahkamah Agung memutuskan bahwa presiden tersebut bersalah melanggar tugas-tugas konstitusionalnya atau setelah Parlemen menyampaikan mosi tidak percaya.<br />
<br />
12. Memberikan pengampunan atau pengurangan hukuman dalam kerangka hukum Islam terhadap hukuman yang dijatuhkan oleh Ketua Mahkamah Agung.<br />
<br />
*<br />
<br />
Presiden Republik Islam Iran dipilih setiap empat tahun sekali dan berhak dipilih lagi untuk satu periode berikutnya. Calon presiden harus mendapatkan suara mayoritas mutlak agar dapat menjadi presiden. Apabila tidak ada satu calon pun yang memperoleh suara mayoritas mutlak, diadakan pemilihan kembali dengan dua kandidat yang memperoleh suara terbanyak. Pengadaan pemilihan umum dilakukan oleh Syura-e Negahban (pasal 114,117, dan 118 Bab IX UUD RII).<br />
<br />
Anggota kabinet ditunjuk oleh presiden, namum sebelum bisa diangkat, calon-calon menteri harus menyampaikan program-program mereka di depan parlemen. Seorang calon menteri baru dapat diangkat menjadi menteri baru dapat diangkat menjadi menteri bila mendapat persetujuan anggota parlemen (pasal 133, Bab IX UUD RII).<br />
<br />
Anggota Parlemen Iran (Majlis-Syura-e Islami) dipilih oleh rakyat melalui pemilu setiap empat tahun sekali. Jumlah anggota parlemen ini 270 orang dan bila diperlukan, bisa bertambah maksimal 20 orang. Kaum Zoroaster dan Yahudi berhak mengirimkan masing-masing satu wakil di parlemen. Kaum Kristen Assyrian dan Chaldean berhak memiliki satu wakli (bersama), dan kaum Kristen Armenia berhak memiliki dua wakil di parlemen (pasal 64, Bab VI UUD RII).<br />
<br />
Rancangan undang-undang dapat diajukan oleh parlemen bila disetujui oleh dua pertiga anggota parlemen. Rancangan UU itu harus diserahkan kepada Dewan Penjaga untuk diverifikasi atau dinilai, apakah sesuai dengan hukum Islam atau tidak. Bila ternyata RUU tersebut bertentangan dengan hukum Islam atau UUD RII, RUU tersebut akan dikembalikan kepada parlemen untuk diperbaiki. (pasal 72, Bab VI UUD RII).<br />
<br />
Dewan Penjaga (Syura-e Negahban) adalah dewan yang bertugas menjaga hukum-hukum Islam an UUD RII, memverifikasi rancangan undang-undang yang disampaikan oleh parlemen, dan menyelenggarakan pemilu untuk memilih Dewan Ahli, presiden, dan anggota parlemen. Anggota dewan ini adalah 12 orang yang dipilih tiap enam tahun sekali. Susunan dari Dewan Penjaga ini adalah:<br />
<br />
-Enam Fuqaha (ahli hukum Islam) yang memenuhi kriteria dari segi integritas dan kemampuan dalam memahami kepentingan dan kebutuhan masyarakat masa kini (kontemporer). Mereka ditunjuk oleh rahbar.<br />
<br />
-Enam hakim dari berbagai bidang hukum. Mereka dipilih oleh parlemen. Kandidat hakim yang akan duduk di Dewan Penjaga diajukan oleh Ketua Mahkamah Agung (pasal 91 dan 92, 99 Bab VI UUD RII).<br />
<br />
*<br />
<br />
Kesimpulannya, Wali Faqih (Rahbar) dipilih oleh Dewan Ahli yang anggotanya dipilih oleh rakyat. Rahbar (yang pada hakekatnya ditunjuk oleh rakyat) menunjuk enam orang lainnya untuk menjadi anggota Dewan Penjaga. Artinya, anggota Dewan Penjaga pada hakikatnya juga dipilih oleh rakyat. Anggota kabinet baru dapat diangkat bila mendapat persetujuan dari wakil rakyat(parlemen).<br />
<br />
Bila kita mencermati komposisi pembagian kekuasaan dalam sistem waliyatul faqih yang diaplikasikan di Republik Islam Iran, akan terlihat bahwa rakyat memiliki peran yang besar dalam negara. Artinya, kalau menggunakan kacamata Barat, sistem ini amat demokratis. Beda kedemokratisan sistem wilayatul faqih dengan demokrasi liberal ala Barat adalah bahwa dalam sistem wilayatul faqih ada “tangan” Tuhan yang membimbing jalannya demokrasi.<br />
<br />
“Tangan” Tuhan itu secara simbolis diwakili oleh Rahbar, Sang Wali Faqih, karena dia dianggap sebagai sosok yang paling menguasai hukum Islam. Dalam kasus UU Pers Iran, Wali Faqih dengan otoritas keilmuan Islam-nya, menilai bahwa UU Pers yang ada sudah benar dan tidak bertentangan dengan hukum Islam; dan rancangan amandemen yang diajukan parlemen amat menyimpang dari hukum Islam.<br />
<br />
(dinasulaeman.wordpress.com)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-5141051821975163412013-11-29T14:04:00.003+07:002013-11-29T14:04:39.718+07:00Seminar Internasional Demokrasi dan Hak Asasi Manusia Menurut Perspektif Ali bin Abi Thalib (Democracy and Human Rights from Ali Bin Abi Thalib’s Perpective)<a href="http://4.bp.blogspot.com/-09rWf6P8qvE/Upg8bBvBRLI/AAAAAAAAFw8/gcnxnZcbXWs/s1600/1394414_754642184553309_1425034126_n.png" imageanchor="1" ><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-09rWf6P8qvE/Upg8bBvBRLI/AAAAAAAAFw8/gcnxnZcbXWs/s320/1394414_754642184553309_1425034126_n.png" /></a><br />
<br />
<br />
Pada hari Senin, 28 Oktober 2013, Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga telah menyelenggarakan seminar internasional bertema “Demokrasi dan Hak Asasi Manusia Menurut Perspektif Ali bin Abi Thalib”. <br />
<br />
Kegiatan ini merupakan pelaksanaan program kerjasama antara Iranian Corner Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga dengan Kedutaan Besar Republik Islam Iran. Kegiatan berlangsung di Convention Hall lantai 2 UIN Sunan Kalijaga dari pukul 09.00 s.d 12.00 WIB.<br />
<br />
Pembicara yang hadir dalam seminar tersebut adalah: 1) Prof. Drs. Akhmad Minhaji, M.A., Ph.D. yang menyampaikan pidato kunci sekaligus membuka acara seminar internasional secara resmi mewakili Rektor UIN Sunan Kalijaga; 2) Dr. Mohammad Mehdi Mazaheri Tehrani (penasehat tinggi kementerian pada Menteri Penerangan Islam dan Kebudayaan Republik Islam Iran); 3) Dr. Mohammad Hosein Safakhah (Direktur Pusat Pengkajian pada Universitas Azad Iran); dan 4) Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A.(dosen pada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta). <br />
<br />
Berperan selaku moderator adalah Muhrison, M.A., Ph.D (dosen pada Fakultas Hukum Islam UIN Sunan Kalijaga). Selama berlangsung seminar, para narasumber dari negara Iran menggunakan Bahasa Persia dalam berkomunikasi. Untuk itu hadir Imam Ghazali, staf kedutaan Negara Islam Iran yang bertindak sebagai penerjemah dari Bahasa Persia ke dalam Bahasa Indonesia.<br />
<br />
Seminar internasional ini dihadiri oleh 700 orang peserta yang terdiri dari para mahasiswa S-1 dan program pascasarjana, para dosen dari berbagai perguruan tinggi di Yogyakarta, para pimpinan perpustakaan dan lembaga penelitian dari berbagai perguruan tinggi serta masyarakat umum di Yogyakarta. Kegiatan seminar internasional ini didukung sepenuhnya oleh Atase Kebudayaan Republik Islam Iran dan Al-Mustafa Al-Alam Foundation untuk Indonesia serta didukung oleh mitra perpustakaan yaitu Digibook Yogyakarta. Di akhir acara, sejumlah peserta yang mengajukan pertanyaan kepada para narasumber memperoleh doorprize menarik dari panitia penyelenggara.<br />
<br />
Dari pelaksanaan seminar tersebut, penyelenggara berharap bahwa kajian-kajian tentang pemikiran dan kontribusi ilmuan Muslim seyogyanya terus dilakukan untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, dan perpustakaan dapat berperan startegis dalam pengelolaan dan penyebaran pengetahuan melalui berbagai kegiatan ilmiah seperti seminar.<br />
<br />
(uin-suka.ac.id)<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-47099679297262847992013-11-29T14:02:00.002+07:002013-11-29T14:02:33.911+07:00 Iran Berbagi Pengalaman Demokrasi Dengan Indonesia <a href="http://1.bp.blogspot.com/-I8IPrGR7qTw/Upg77hwVopI/AAAAAAAAFw0/T2KLKapHPVU/s1600/dpr+iran.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-I8IPrGR7qTw/Upg77hwVopI/AAAAAAAAFw0/T2KLKapHPVU/s320/dpr+iran.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
Sistem yang diberlakukan di Indonesia dengan sistem yang berlakukan di Iran ada beberapa hal yang secara prinsipil sama, namun juga secara teknis berbeda. <br />
Perbedaan itu lebih dilatarbelakangi oleh sejarah dan budaya, adat istiadat, kebiasaan masyarakat termasuk kemungkinan aliran-aliran ideologi yang mungkin tumbuh di kedua Negara.<br />
<br />
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi II DPR RI, Agun Gunanjar Sudarsa usai menerima kunjungan Parlemen Iran bersama BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen) dan Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI, di Gedung Nusantara III DPR RI, Selasa (1/10/2013).<br />
<br />
“Misalnya seperti yang dikatakan pimpinan delegasi Parlemen Iran, Amir Khojasteh tadi bahwa penyelenggaraan pemilu disana yang menyelenggarakannya adalah pemerintah, sedang di kita pemerintah tidak boleh intervensi sama sekali,” ungkap Agun.<br />
<br />
Hal tersebut mungkin dilatar belakangi dengan kehidupan di Negara tersebut yang memang secara prinsipil dimana pemimpin itu Mulloh, dipilih berdasarkan kriteria-kriteria ajaran agama yang memberikan keteladaan dan kejujuran. Dan ketika itu terwujud maka pemimpin secara penuh bertanggung jawab atas pemerintahan yang ada termasuk, pengaturan bagaimana demokrasi itu dijalankan melalui mekanisme pemilu.<br />
<br />
Selain itu,peserta pemilu pun disana lebih berangkat pada hak individu. Peserta pemilu siapapun orangnya dari daerah mana, status sosial apa dan golongan apa bisa menjadi calon. Sementara itu pembentukan komisi itu didasarkan atas keahlian dan kompetensi setiap individu. <br />
<br />
Dengan kata lain,seseorang dipilih karena keterwakilan kepercayaan publik terhadap dirinya, sehingga basis individu itu begitu kuat dalam parlemen. Pemilihan gubernur pun bukan diserahkan kepada rakyat, melainkan kepada dewan kota.<br />
<br />
“Sementara di Indonesia, seseorang bisa terpilih lewat sebuah partai politik. Sedangkan Gubernur dipilih secara langsung oleh rakyat,” jelas Agun.<br />
<br />
Ditambahkan politisi dari Fraksi Golkar ini, semua sistem ada plus dan minus nya. Namun untuk Indonesia jika menggunakan mekanisme tersebut jelas akan sulit, namun bisa saja diadaptasi karena konstitusi pun tidak melarang hal tersebut. Tetapi kultur budaya demokratik Indonesia yang belum terbangun secara penuh, sehingga jika mengadopsi budaya pemilihan langsung yang berdasarkan pada individu akan timbul konflik dan kerusuhan dimana-mana.<br />
<br />
<br />
(dpr.go.id)<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-34019019724373442782013-11-29T13:56:00.001+07:002013-11-29T13:58:56.723+07:00Menarik! Demokrasi ala China yang Komunis dan Iran `Konservatif`<p class="mobile-photo"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-WiGm7iZSJF0/Upg6rP2pp0I/AAAAAAAAFwo/gOnZ9OGXs9E/s1600/bendera%252520iran%252520china-704103.jpg"><img src="http://4.bp.blogspot.com/-WiGm7iZSJF0/Upg6rP2pp0I/AAAAAAAAFwo/gOnZ9OGXs9E/s320/bendera%252520iran%252520china-704103.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5951571422234650434" /></a></p><br />
Untuk kali keenamnya, Bali Democracy Forum diselenggarakan di Pulau Dewata. <br />
<br />
Ini adalah forum yang inklusif, terbuka, dan konstruktif untuk berbagi pengalaman berdemokrasi. Tidak untuk menghakimi.<br />
<br />
Salah satu yang berbagi pengalaman adalah China, negara berjuluk `Tirai Bambu` -- yang selama 30 tahun terakhir telah mereformasi diri dan makin terbuka pada dunia.<br />
<br />
"China memiliki pencapaian hebat dalam bidang politik, ekonomi, kultural, dan pembangunan sosial. <br />
<br />
Menciptakan 'China Miracle' -- keajaiban China yang menjadi perhatian dunia," kata Duta Besar China, Lu Shumin di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/11/2013).<br />
<br />
Sejurus dengan reformasi dan keterbukaan, juga kemajuan ekonomi, masyarakat China beralih dari struktur yang seragam menjadi plural. "Pemerintah dan rakyat China mengintegrasikan nilai-nilai universal dan prinsip demokrasi dengan realitas China," tambah Dubes Lu.<br />
<br />
China membangun sistem demokrasi sosialisme yang sesuai dengan karakteristik negara. Apalagi, kata Lu, tak ada konsep demokrasi tunggal di dunia.<br />
<br />
Sistem demokrasi sosialisme ala China terdiri dari Kongres Rakyat Nasional (NPC), sistem multipartai yang dipimpin Partai Komunis China, sistem otonomi regional bagi etnis minoritas, dan sistem pemerintahan sendiri di level bawah. "Ini adalah sistem politik yang dirasa paling mampu menyatukan keinginan dan kekuatan 1,3 miliar penduduk China," kata Lu.<br />
<br />
China bukan lagi yang dulu, dimana rakyatnya banyak yang miskin. Kini, negara yang kuat dan masyarakat yang makmur adalah tujuan. Menurut Wamenlu, praktik membuktikan, hanya jika rakyat makmur, maka mungkin untuk meningkatkan stabilitas sosial, mendorong pembangunan ekonomi, "Dan memastikan kemajuan reformasi institusional dan politik, serta membangun politik yang demokratis,"kata Lu.<br />
<br />
China, tambah dia, secara konstan juga mengembangkan sistem hukum yang demokratis dan mengimplementasikan penegakkan hukum. "Demokrasi bukan anarkhisme, tak bisa dipisahkan dari kerangka hukum. <br />
<br />
Semua partai politik, organisasi, dan warga negara harus mematuhi konstitusi dan hukum."<br />
<br />
China juga menolak pemaksaan atas nama demokrasi oleh pihak luar. "Demokrasi di berbagai negara sejalan dengan kondisi negara tersebut, bukan pemaksaan oleh kekuatan eksternal," kata Lu.<br />
<br />
<br />
Iran Melunak?<br />
<br />
Sementara, Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Monteza Samardi menegaskan, demokrasi bukan liberalisme.<br />
<br />
"Demokrasi adalah cara memerintah di mana pemerintah merepresentasikan seluruh anggota masyarakat yang secara langsung atau tak langsung terlibat dalam isu dan keputusan yang terkait kepentingan mereka," kata dia.<br />
<br />
Wamenlu menambahkan, Iran adalah tipe pemerintahan demokratis yang berlandaskan Islam. "Dalam model seperti ini, tak ada kontradiksi antara agama dan demokrasi," kata dia.<br />
<br />
Demokrasi di Iran, kata Samardi, salah satunya diwakili dengan pemilu, baru-baru ini misalnya, di mana 73 persen dari 50 juta rakyat Iran terdaftar sebagai pemilih dalam Pilpres. "Pemilu adalah praktik demokrasi, sebuah praktik yang diadopsi rakyat Iran dalam aktivitas sosial dan politik."<br />
<br />
Pemerintahan Iran saat ini adalah yang moderat, dalam kebijakan dalam negeri maupun internasional. "Republik Islam Iran mencoba menjauhkan diri dari pendekatan yang memaksa, mendominasi, tak bertanggung jawab, dan radikal terhadap isu-isu global," kata Samardi. "Sejalan dengan apa yang disampaikan Presiden Hassan Rouhani kepada Majelis Umum PBB tahun ini."<br />
<br />
Iran bahkan mengajak masyarakat dunia bergabung dalam gerakanWorld Against Violence dan Extremism-- Dunia Melawan Kekerasan dan Ekstremisme.<br />
<br />
<br />
(liputan6.com)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-69835984533829461012013-11-29T13:55:00.003+07:002013-11-29T13:55:42.021+07:00Buka Bali Democracy Forum VI, SBY Bagikan Tips Berdemokrasi ala Indonesia<a href="http://2.bp.blogspot.com/-y166jvtZhBw/Upg6VH6hdZI/AAAAAAAAFwc/823Sz8Oma50/s1600/bdf.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-y166jvtZhBw/Upg6VH6hdZI/AAAAAAAAFwc/823Sz8Oma50/s320/bdf.jpg" /></a><br />
<br />
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmi membuka Bali Democracy Forum (BDF) VI di Nusa Dua, Bali. Orang nomor satu di Indonesia ini membagi-bagikan tips berdemokrasi kepada delegasi yang berasal dari Asia Pasifik.<br />
<br />
BDF VI bertema 'Consolidating Democracy in Pluralistic Society'. Karena itu, dalam sambutannya, SBY menjelaskan beragamnya masyarakat Indonesia. Terdiri 3 ribu suku dengan beragam bahasa dan 17 ribu pulau.<br />
<br />
"Bagaimana menyatukan itu semua? Kami berpegang pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika," kata SBY dalam bahasa Inggris di hadapan ratusan peserta BDF di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (7/11/2013).<br />
<br />
SBY yang mengenakan jas warna hitam ini menambahkan forum BDF diharapkan bisa menjadi tukar pengalaman, pandangan, dan promosi demokrasi. Di tengah perbedaan-perbedaan, ia menyebutkan Indonesia telah berhasil berdemokrasi.<br />
<br />
"Caranya adalah pertama, menjamin prinsip demokrasi dalam Undang-undang," kata SBY.<br />
<br />
Kedua, lanjut SBY, perlindungan terhadap kebutuhan dasar. Terutama dalam hal kebebasan beragama, berekspresi, dan lain-lain.<br />
<br />
Ketiga, peningkatan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan demokrasi. Ini berkaitan dengan politik dan ekonomi atau kesejahteraan. Karena terbagi dalam berbagai wilayah, maka pemerintah Indonesia melakukan desentralisasi kekuasaan.<br />
<br />
"Berbagai promosi demokrasi juga dilakukan, seperti toleransi dan sikap inklusif," katanya.<br />
<br />
SBY membuka acara didampingi Menlu Marty Natalegawa, Sultan Hassanal Bolkiah, PM Timor Leste Xanana Gusmao. Sebelum sambutan, delegasi disuguhi tarian khas Bali. Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan pertemuan dan diskusi dari berbagai level, mulai dari tingkat menteri hingga dubes.<br />
<br />
(detik.com)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-74393112291017776082013-11-29T13:39:00.003+07:002013-11-29T13:39:19.688+07:00 Pesan Rakyat Iran kepada Amerika<a href="http://4.bp.blogspot.com/-5Y9p89BUlEg/Upg2dNxrgOI/AAAAAAAAFwQ/lEoBxphLIj4/s1600/1465284_753564814661046_1000624153_n.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-5Y9p89BUlEg/Upg2dNxrgOI/AAAAAAAAFwQ/lEoBxphLIj4/s320/1465284_753564814661046_1000624153_n.jpg" /></a><br />
Rakyat Iran pada hari Senin (4/11) menggelar pawai akbar untuk memperingati pendudukan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada November 1979 lalu. Aksi ini mengisyaratkan ketidaksenangan mereka terhadap kebijakan konfrontatif AS, yang diadopsi untuk menghantam Republik Islam.<br />
<br />
Mantan Sekjen Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Saeed Jalili dalam orasinya di Tehran, mengatakan slogan "mampus Amerika" adalah simbolis dan mencerminkan semangat perlawanan rakyat Iran terhadap pasukan intimidasi global, yang dipimpin oleh AS. Secara politis, Iran selalu membedakan antara warga negara Amerika dan pemerintah AS.<br />
<br />
Sejarah mencatat daftar panjang kejahatan AS terhadap rakyat Iran antara lain, keterlibatan negara adidaya itu dalam kudeta militer 1953 di Iran, dukungan seperempat abad AS kepada rezim despotik Iran, dukungan untuk tindakan represif Shah Reza Pahlevi terhadap pengunjuk rasa, dukungan untuk Saddam Hussein dalam invasi ilegal ke Iran, penembakan pesawat sipil Iran oleh kapal perang AS, penerapan sanksi sepihak dan ancaman serangan militer terhadap Republik Islam, dan peran potensial AS dalam meneror para ilmuwan nuklir Iran.<br />
<br />
Jadi, tak heran jika aktivis perdamaian AS, Noam Chomsky menyatakan bahwa AS telah menyiksa Iran selama lebih dari 60 tahun.<br />
<br />
Kebijakan luar negeri AS memerlukan peninjauan ulang demi sebuah paradigma baru, berdasarkan penghormatan terhadap hak-hak bangsa Iran.<br />
<br />
Para pejabat Tehran menyeru pemerintahan Obama untuk membuktikan ucapannya dalam aksi nyata.<br />
<br />
Pada September 2013, Obama dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, menyatakan bahwa AS tidak mencari perubahan pemerintahan di Iran menghormati hak-hak sah Iran. Oleh karena itu, Obama sudah seharusnya menghormati kedaulatan Iran dan hak nuklir damai Tehran sebagai penandatangan Traktat Non-Profilerasi Nuklir (NPT) dan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA).<br />
<br />
Semua itu harus dibuktikan dalam bentuk tindakan, tapi negosiator AS dalam perundingan nuklir dengan Iran, Wendy Sherman, baru-baru ini menghina Iran dengan komentar kasarnya. Dia bahkan memberi jaminan ke Israel bahwa AS tidak akan menawarkan pengurangan sanksi kepada Iran.<br />
<br />
Sikap ini mengindikasikan bahwa AS tidak tertarik untuk mengakhiri kebuntuan nuklir Iran, yang digunakan sebagai alasan untuk menekan Republik Islam. Kebijakan AS terhadap Iran semakin dipertanyakan oleh sebagian besar masyarakat internasional, sebab Tehran telah menyatakan kesiapan untuk membangun interaksi konstruktif dengan dunia.<br />
<br />
Semakin lama, perilaku kontraproduktif tersebut semakin kehilangan dukungan dan kepatuhan internasional. Beberapa aspek sanksi Uni Eropa telah dibatalkan oleh pengadilan Eropa meskipun ada tekanan dari Washington.<br />
<br />
Mayoritas pakar Barat setuju bahwa kebijakan luar negeri baru yang diadopsi oleh Presiden Hassan Rohani akan menciptakan tantangan baru bagi sanksi-sanksi Barat yang dikenakan atas Iran.<br />
<br />
Pemerintah Inggris pada September lalu, meminta AS dan Uni Eropa untuk mencabut sanksi yang dikenakan terhadap ladang gas alam Inggris-Iran di Laut Utara. <br />
Belum lagi, tekad Pakistan untuk melanjutkan proyek pipa gas dengan Iran meskipun oposisi kuat dari AS.<br />
<br />
Sebenarnya, jika AS ingin memperjuangkan kepentingan nasionalnya sehubungan dengan Iran, maka ada cukup banyak kepentingan bersama dan keprihatinan umum, yang saat ini terkubur oleh tekanan lobi-lobi Zionis dan negara tertentu di Timur Tengah. <br />
<br />
(irib.ir)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-90248565826728330192013-11-10T08:55:00.001+07:002013-11-28T17:55:08.661+07:00Rahbar: Jangan Pernah Tertipu Dengan Senyum Manis Lawan<p class="mobile-photo"><a href="http://3.bp.blogspot.com/--ZHMGrR8_jU/Un7nlplkQuI/AAAAAAAAFv0/fXh1P0hPU_c/s1600/rahbar%252520pelajar-733972.jpg"><img src="http://3.bp.blogspot.com/--ZHMGrR8_jU/Un7nlplkQuI/AAAAAAAAFv0/fXh1P0hPU_c/s320/rahbar%252520pelajar-733972.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5944443192180228834" /></a></p>Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid <br />
Ali Khamenei Ahad (3/11) pagi dalam pertemuan dengan ribuan mahasiswa <br />
dan pelajar menjelaskan akar permusuhan arogansi dunia terhadap bangsa <br />
Iran dan menyatakan dukungannya yang penuh kepada para pejabat negara <br />
yang saat ini bertugas melakukan perundingan. Dalam pertemuan yang <br />
diselenggarakan menyambut Hari Nasional Anti Arogansi (13 Aban/ 4 <br />
November) beliau menegaskan, "Sepak terjang Amerika Serikat (AS) <br />
selama ini menunjukkan bahwa isu nuklir hanya alasan yang digunakan <br />
untuk melanjutkan permusuhan dengan Iran." <br />
<br />
Mengingatkan akan tiga peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah <br />
Iran pada tanggal 13 Aban, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan, <br />
"Pada tanggal ini di tahun 1343 (1964), Imam Khomeini (ra) diasingkan <br />
ke luar negeri karena pidatonya yang menentang undang-undang <br />
kapitulasi yang memberikan kekebalan hukum bagi agen-agen dan tentara <br />
AS di Iran. Tahun 1357 (1978) para pelajar Iran menjadi korban <br />
pembantaian sadis yang dilakukan tentara rezim diktator Pahlevi yang <br />
didukung AS. Pada tahun 1358 (1979), dalam sebuah tindakan balasan <br />
yang penuh keberanian, para mahasiswa menduduki Kedutaan Besar AS. <br />
<br />
Ketiga peristiwa ini berhubungan dengan pemerintah AS, dan karena <br />
itulah, hari ini diberi nama Hari Nasional Anti Arogansi." <br />
<br />
Beliau menandaskan, "Tahun 1979 dengan menduduki Kedutaan Besar AS, <br />
para mahasiswa kita membuktikan kepada dunia akan hakikat dan <br />
identitas sebenarnya dari Kedutaan Besar ini. Hari itu mereka menyebut <br />
Kedutaan Besar AS dengan nama 'sarang spionase', dan hari ini, setelah <br />
lebih dari 30 tahun berlalu, orang-orang di negara-negara Eropa baru <br />
menyebut Kedutaan Besar AS sebagai sarang spionase. Ini menunjukkan <br />
bahwa mahasiswa kita tiga puluh tahun lebih maju dari sejarah dunia." <br />
<br />
Lebih lanjut Ayatollah al-Udzma Khamenei menjelaskan makna arogansi <br />
atau istikbar seraya mengatakan, "Istikbar adalah sebutan untuk orang <br />
atau pemerintahan yang merasa berhak mencampuri urusan bangsa lain dan <br />
memaksakan kehendak atasnya tanpa merasa harus bertanggung jawab. <br />
Lawan dari istikbar adalah bangsa atau orang-orang yang pantang tunduk <br />
kepada arogansi, intervensi dan pemaksaan kehendak yang dilakukan oleh <br />
kekuatan arogansi. Bangsa Iran termasuk di antara bangsa-bangsa <br />
seperti ini." <br />
<br />
Menyebut AS sebagai negara arogan yang berasa berhak mencampuri urusan <br />
bangsa-bangsa lain, beliau menambahkan, "Dengan revolusinya, bangsa <br />
Iran praktis bangkit melawan arogansi dan hegemoni AS. Setelah <br />
kemenangan revolusi Islam bangsa Iran mencabut akar-akar hegemoni kubu <br />
arogansi di negara ini, dan berbeda dengan sejumlah negara lain, <br />
bangsa Iran tidak membiarkan pekerjaan ini tak terselesaikan dengan <br />
sempurna." <br />
<br />
Seraya mengingatkan bahwa mengikuti kemauan kubu arogansi sama sekali <br />
tidak menguntungkan negara dan bangsa manapun, Rahbar menegaskan, <br />
"Sepak terjang AS yang arogan bukan hanya melahirkan ketidakpercayaan <br />
dan kebencian, pengalaman yang ada bahkan membuktikan bahwa bangsa dan <br />
pemerintahan manapun yang percaya kepada AS akan dirugikan, walaupun <br />
mereka bersahabat dengan AS." <br />
<br />
Terkait hal ini beliau membawakan beberapa contoh diantaranya <br />
kebijakan Dr Mosaddeq yang kepercayaannya kepada AS dibalas dengan <br />
kudeta atas pemerintahannya pada peristiwa kudeta 28 Mordad yang <br />
terkenal itu. Demikian juga pengkhianatan pemerintah AS terhadap Syah <br />
Mohammad Reza Pahlevi ketika raja terguling itu melarikan diri dari <br />
Iran. "Hari ini, di mata bangsa-bangsa dunia kekuatan yang paling <br />
dibenci adalah AS," kata beliau. <br />
<br />
Menurut Rahbar, jika sekarang dilakukan jajak pendapat yang adil dan <br />
jujur di dunia maka tak ada negara yang dibenci oleh opini umum dunia <br />
lebih dari AS. <br />
<br />
Dalam menyimpulkan apa yang sudah disampaikan, Pemimpin Besar Revolusi <br />
Islam mengungkapkan bahwa masalah perlawanan terhadap istikbar dan <br />
Hari Nasional Anti Arogansi adalah masalah yang mendasar dan dilandasi <br />
oleh analisa yang benar. <br />
<br />
Untuk itu beliau mengimbau para pemuda agar menganalisa masalah <br />
perlawanan terhadap arogansi dengan benar. <br />
<br />
"Para pemuda di zaman awal revolusi tidak memerlukan analisa terkait <br />
isu melawan AS, sebab mereka menyaksikan sendiri kezaliman AS dan <br />
dukungan AS kepada rezim Thaghut yang despotik dan yang tak mengenal <br />
perikemanusiaan. Sementara, pemuda zaman ini memerlukan analisa yang <br />
benar terkait pertanyaan, mengapa bangsa Iran menentang arogansi dan <br />
sepak terjang AS dan apa penyebab kebencian bangsa Iran terhadap AS?", <br />
imbuh beliau. <br />
<br />
Lebih lanjut, Ayatollah al-Udzma Khamenei menjelaskan beberapa masalah <br />
yang berhubungan dengan AS saat ini. Seraya menyatakan dukungannya <br />
kepada para pejabat negara dan tim perunding dalam perundingan dengan <br />
kelompok negara 5+1, beliau mengatakan, "Mereka adalah putra-putra <br />
revolusi dan delegasi Republik Islam yang sedang menjalankan tugas <br />
yang berat. Tak ada yang boleh melemahkan mereka dan menghina dengan <br />
menuduh mereka mudah ditundukkan untuk berkhianat." <br />
<br />
Seraya menyatakan bahwa pertemuan dengan enam negara termasuk AS itu <br />
hanya untuk merundingkan masalah nuklir, beliau menegaskan, "Dengan <br />
izin Allah, perundingan ini tak akan merugikan kita. Perundingan ini <br />
bahkan memberi kita pengalaman yang lebih besar seperti pengalaman <br />
kita ketika menghentikan sementara program pengayaan uranium tahun <br />
1382-1383 HS (2003-2004) yang semakin meningkatkan kemampuan rakyat <br />
Iran dalam berpikir dan menganalisa." <br />
<br />
Lebih lanjut beliau menjelaskan, "Sekitar satu dekade yang lalu, kita <br />
terkesan melunak dan bersikap mundur dengan menerima penangguhan <br />
program nuklir yang sebenarnya memang dipaksakan atas kita. Tapi dua <br />
tahun setelah penangguhan dan penghentian banyak pekerjaan, kita semua <br />
menyadari bahwa dengan bersikap seperti itupun kita sama sekali tidak <br />
bisa mengharapkan kerjasama dari pihak Barat." <br />
<br />
Rahbar menambahkan, "Jika itu tidak kita lakukan, mungkin ada yang <br />
mempersoalkan dan mengklaim bahwa kesulitan kita akan teratasi dan <br />
masalah nuklir akan selesai bila kita mau sekali saja melunak dan <br />
mundur dari sikap kita. Tapi dengan menangguhkan program nuklir untuk <br />
sementara waktu, semua menyadari bahwa lawan-lawan kita punya tujuan <br />
lain. Karena itu kita memutuskan untuk kembali menggarap pekerjaan dan <br />
program kemajuan kita." <br />
<br />
Menyebut perbedaan kondisi nuklir Iran sepuluh tahun yang lalu dengan <br />
kondisi sekarang sebagai sejauh perbedaan langit dan bumi, beliau <br />
menyatakan dukungan kepada para pejabat negara dan tim perunding <br />
seraya menandaskan, "Saya tidak optimis dengan hasil perundingan saat <br />
ini. Sebab, tak ada jaminan bahwa hasilnya akan memuaskan rakyat. <br />
<br />
Meski demikian, kami meyakini tak ada masalah untuk menganggapnya <br />
sebagai pengalaman dengan syarat rakyat harus tanggap dan menyadari <br />
apa yang sedang terjadi." <br />
<br />
Pemimpin Besar Revolusi Islam mengkritik keras pernyataan sebagian <br />
kalangan yang menjadi corong propaganda asing baik mereka yang dibayar <br />
maupun yang tertipu karena kepolosan mereka. Beliau mengatakan, <br />
"Sebagian orang menjadi corong media asing dan berusaha menyesatkan <br />
opini umum dengan mengesankan bahwa semua kesulitan ekonomi dan <br />
non-ekonomi yang ada akan terselesaikan jika kita bersedia menyerah <br />
kepada Barat dalam masalah nuklir." <br />
<br />
Untuk membuktikan ketidakbenaran klaim itu, Ayatollah al-Udzma <br />
Khamenei menyebutkan berbagai konspirasi AS untuk memukul Iran ketika <br />
belum ada isu nuklir, seraya mengimbau semua orang terutama para <br />
pemuda, mahasiswa dan pelajar untuk merenungkan dengan baik masalah <br />
ini. <br />
<br />
Beliau mempertanyakan, "Apakah di awal revolusi Islam ada isu nuklir <br />
ketika AS menjatuhkan berbagai macam sanksi terhadap Iran? Ketika <br />
menembak jatuh pesawat terbang komersial Iran yang menewaskan 290 <br />
penumpang dan awaknya, apakah isu nuklir yang mereka jadikan sebagai <br />
alasannya? Ketika melakukan kudeta di pangkalan militer Syahid Noujeh, <br />
apakah ada isu nuklir? Apakah ketika AS memberikan bantuan <br />
persenjataan dan dukungan politik kepada kelompok-kelompok kontra <br />
revolusi setelah kemenangan revolusi Islam, ada isu nuklir?" <br />
<br />
Seraya menegaskan bahwa jawaban dari semua pertanyaan itu adalah <br />
'tidak', beliau menyimpulkan bahwa isu nuklir tak lebih dari sekedar <br />
alasan yang dibuat-buat. Jika, misalnya, isu ini terselesaikan dengan <br />
sikap lunak Iran, AS akan mengangkat puluhan isu lainnya untuk <br />
melanjutkan permusuhan terhadap bangsa Iran seperti kemajuan teknologi <br />
peluru kendali atau kebijakan Republik Islam Iran yang anti Rezim <br />
Zionis Israel dan membela pejuangan moqawamah. <br />
<br />
Rahbar menjelaskan bahwa akar permusuhan AS dengan Iran adalah sikap <br />
AS yang menentang eksistensi Republik Islam dan menolak pengaruh, <br />
kredebilitas dan wibawa pemerintahan Iran yang dipilih oleh rakyat. <br />
Tak heran jika belum lama ini sejumlah pemikir AS menyatakan bahwa <br />
bagi AS, Iran adalah negara yang berbahaya baik negara ini memiliki <br />
nuklir atau tidak, karena negara ini punya wibawa dan pengaruh yang <br />
mereka sebut hegemoni di kawasan. <br />
<br />
Kepada para pejabat negara, beliau berpesan supaya memanfaatkan <br />
potensi dan kapasitas sumber daya manusia, alam dan geografi Iran <br />
untuk menyelesaikan semua kesulitan yang dihadapi. Namun demikian, ini <br />
tidak menafikan gerakan diplomasi. <br />
<br />
Pemimpin Besar Revolusi Islam menegaskan bahwa dalam konfrontasi <br />
dengan musuh-musuhnya, sejak awal revolusi bangsa Iran tak pernah <br />
kalah dan akan pernah kalah. Sebagai buktinya, pada dekade pertama <br />
awal revolusi ketika banyak fasilitas materi seperti uang, senjata, <br />
pengalaman, koordinasi dan pasukan militer yang mumpuni, musuh Timur <br />
dan Barat tidak mampu menundukkan bangsa Iran walaupun telah <br />
mengerahkan segenap kemampuannya lewat tangan rezim Baath Irak. <br />
Sementara, saat ini, kondisi bangsa Iran dan lawan-lawannya sudah jauh <br />
berbeda. <br />
<br />
Sekarang Iran sudah meraih banyak kemajuan di berbagai bidang sains, <br />
teknologi, persenjataan dan wibawa internasional ditambah dengan <br />
keberadaan jutaan tenaga muda yang handal di negara ini. Sedangkan di <br />
kubu musuh, AS dan sekutu-sekutunya dilanda berbagai kesulitan politik <br />
dan ekonomi serta friksi di antara mereka sendiri. <br />
<br />
Ayatollah al-Udzma Khamenei mengingatkan, "Sekali lagi saya ingatkan, <br />
jangan pernah tertipu oleh senyum manis dari musuh. Jangan sampai <br />
senyuman mereka menyeret kalian ke dalam kesalahan." <br />
<br />
Terkait pernyataan seorang politikus AS yang mengusulkan supaya Iran <br />
dijatuhi bom nuklir, Rahbar menegaskan, "Jika jujur dengan klaimnya <br />
bahwa perundingan ini serius, maka sudah seharusnya pemerintah AS <br />
menampar mulut orang yang berbicara seperti itu." <br />
<br />
Beliau menambahkan, "Sekarang pemerintah dan kongres AS dikuasai oleh <br />
para konglomerat besar dan kartel-kartel Zionis sehingga terpaksa <br />
menjaga perasaan rezim Zionis. Berbeda dengan kita yang tidak memiliki <br />
keterpaksaan seperti itu. Sejak awal kita tegaskan dan sekarang atau <br />
kedepan pun kita tegaskan bahwa kita meyakini rezim Zionis Israel <br />
sebagai rezim ilegal dan anak haram." <br />
<br />
Di akhir pembicaraannya, seraya menegaskan kembali dukungan kepada <br />
para pejabat negara dan mengimbau pejabat dan rakyat untuk selalu <br />
tanggap dan cermat dalam bersikap, Ayatollah al-Udzma Khamenei <br />
mengatakan, "Kita semua berharap, dengan inayah dan kemurahan Ilahi, <br />
para pemuda akan mengambil alih kendali negara ini dengan penuh <br />
semangat untuk membawanya ke puncak kejayaan dengan kreativitas yang <br />
mereka miliki". <br />
<br />
(<a href="http://khamenei.ir">khamenei.ir</a>)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-40179284109096397222013-11-10T08:43:00.001+07:002013-11-28T17:54:50.710+07:00Tentang Penyadapan<p class="mobile-photo"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-bB_5PFgkzT4/Un7ksO-4K3I/AAAAAAAAFvo/zgGV68en5_w/s1600/Aban-13-792428.jpg"><img src="http://1.bp.blogspot.com/-bB_5PFgkzT4/Un7ksO-4K3I/AAAAAAAAFvo/zgGV68en5_w/s320/Aban-13-792428.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5944440006762834802" /></a></p>Dina Y. Sulaeman <br />
<br />
Dunia sedang heboh oleh penyadapan yang dilakukan AS. Tanggapan yang <br />
'menarik' buat saya adalah 'pembenaran' dari TB Silalahi, "Kan bukan <br />
cuma Indonesia yang disadap itu? Mereka menyadap ke negara-negara yang <br />
ada kepentingan dengan mereka, wajar-wajar saja ini." (Detikcom). <br />
<br />
Menurut Budi Raharjo dalam blognya, "Dalam sejarahnya, penyadapan dan <br />
perlindungan data memang sudah berlaku sejak jaman dahulu kala. Pada <br />
zaman Julius Caesar dikenal Sandi Caesar. <br />
<br />
Konon Perang Dunia Kedua berakhir dengan lebih cepat karena pihak <br />
Sekutu berhasil memecahkan sistem persandian dari Jerman, yang <br />
menggunakan perangkat Enigma. Karena itu, jika sudah kita sadari bahwa <br />
nature dari kegiatan ini adalah saling sadap, maka kita harus <br />
menguasai teknologi dan teknik untuk melakukannya dan melindungi <br />
diri." (<a href="http://rahard.wordpress.com">rahard.wordpress.com</a>) <br />
Ada dua hal yang ingin saya tanggapi: <br />
<br />
1. Dari sisi 'biasa', ya memang 'biasa' sih. Tapi 'kebiasaan' ini <br />
dilandasi oleh pola pikir realis (dalam terminologi HI): setiap negara <br />
harus melakukan segala cara, halal atau tidak halal, demi melindungi <br />
negaranya. Karena itu, dengan pola pikir ini, setiap negara harus <br />
mempercanggih teknologinya supaya tidak bisa disadap dan melakukan <br />
upaya kontra-spionase. Tapi pola pikir seperti ini tidak akan membawa <br />
perdamaian dunia: dunia akan terus berkonflik. Apalagi, dalam struktur <br />
internasional hari ini, hanya negara kuatlah (terutama AS) yang mampu <br />
menyadap negara lain secara masif, dan sudah hampir pasti digunakan <br />
untuk menghegomoni dan mendominasi negara-negara lemah. Bohong besar <br />
kalau AS mau menggelontorkan dana milyaran dollar untuk menyadap <br />
negara lain kalau tidak ada untung besar yang akan diraup di kemudian <br />
hari. Dan untuk menghadapi 'kebiasaan' semacam ini, memang kita harus <br />
mempercanggih perlindungan terhadap data-data negara; bukannya <br />
menganggap 'biasa' dan membiarkannya saja (seperti kata TB Silalahi). <br />
<br />
2. Dari sisi hubungan internasional, mata-mata jelas tidak legal. <br />
Makanya banyak negara yang menghukum mati mata-mata yang tertangkap. <br />
Masalahnya, bagaimana kalau yang menjadi markas mata-mata itu justru <br />
kedubes? Kedubes di sebuah negara adalah wilayah berdaulat; pemerintah <br />
negara tempat Kedubes berada tidak boleh masuk tanpa seizin Kedubes. <br />
Di sisi lain, diplomasi memang sangat terkait dengan kegiatan <br />
mata-mata. <br />
<br />
Sudah bukan rahasia lagi bila diplomat bertugas mengumpulkan informasi <br />
sebanyak mungkin dari negara tempatnya bertugas. Tapi, mencari <br />
informasi ini bisa dengan cara halal (legal), bisa juga dengan cara <br />
haram (misalnya, penyadapan ini). Nah, bagaimana status hukumnya? <br />
Hukumnya ditetapkan oleh masing-masing negara (bisa dideportasi, <br />
dipenjara, atau bahkan dihukum mati). Namun pelaksanaannya sangat <br />
bergantung kepada kekuatan (power) negara masing-masing. <br />
<br />
Inilah buktinya: Indonesia yang powernya lemah, memang tak berbuat <br />
banyak meski sejak lama sudah banyak pihak yang memperingatkan <br />
banyaknya agen CIA di Indonesia. Sebaliknya, Iran sangat keras <br />
terhadap aksi mata-mata. Aksi paling keras yang pernah dilakukan Iran <br />
adalah menduduki kedubes AS di Teheran yang terbukti menjadi sarang <br />
spionase. Uniknya, sejak 1980 Ayatollah Khomeini sudah menyebut <br />
Kedubes AS sebagai 'sarang spionase', dan baru tahun 2013 <br />
negara-negara dunia 'nyadar' soal ini. <br />
<br />
Selengkapnya tentang aksi pendudukan kedubes AS bisa baca artikel saya <br />
(juga ada video yang memperlihatkan bagian dalam kedubes AS di <br />
Tehran): http:// <a href="http://dinasulaeman.wordpress.com/2013/04/25/ke-lebay-an-argo/">dinasulaeman.wordpress.com/ <br />
2013/04/25/ke-lebay-an-argo/</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-14395052663385243592013-11-10T08:31:00.001+07:002013-11-28T17:54:40.048+07:00Iran dan Pembongkaran Sarang Spionase Amerika Serikat<p class="mobile-photo"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-k2bM_s6Y_Lg/Un7h-U3e3NI/AAAAAAAAFvc/He96bVaiNAc/s1600/nsa-797490.jpg"><img src="http://4.bp.blogspot.com/-k2bM_s6Y_Lg/Un7h-U3e3NI/AAAAAAAAFvc/He96bVaiNAc/s320/nsa-797490.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5944437019045190866" /></a></p>Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma <br />
Sayid Ali Khamenei menekankan para pemuda revolusioner Iran terdepan <br />
dalam penamaan kedubes Amerika di Tehran sebagai sarang spionase dalam <br />
sejarah dunia. <br />
<br />
Ribuan mahasiswa dan pelajar generasi baru revolusi Islam Iran hari <br />
Ahad (3/11) menjelang peringatan Hari Anti Arogansi Dunia (13 Aban <br />
dalam kalender Iran) dalam suasana penuh keakraban bertemu dengan <br />
Rahbar. <br />
<br />
Ayatullah Khamanei dalam pertemuan ini menyatakan bahwa pemuda <br />
beriman dan pemberani (mahasiswa) yang menguasai kedubes Amerika di <br />
Tehran pada 13 Aban 1358 HS telah menyadari esensi serta identitas <br />
sejati kedubes tersebut yang dijadikan sarang spionase dan <br />
menyodorkannya kepada dunia realita tersebut. <br />
<br />
November tahun 1979, mahasiswa Iran dalam memprotes beragam <br />
konspirasi Amerika terhadap Revolusi Islam telah menduduki kedubes AS <br />
di Tehran yang dijadikan sarang spionase negara arogan dunia ini dan <br />
hari itu dicantumkan sebagai hari besar perang melawan arogansi dunia <br />
dalam kalender nasional Iran. <br />
<br />
Bangsa beriman dan revolusioner Iran baik sebelum maupun pasca <br />
Revolusi Islam sadar akan beragam konspirasi Amerika. <br />
<br />
Kedubes AS di Tehran memiliki kerjasama dekat dengan rezim despotik <br />
Pahlevi dan mengintervensi urusan dalam negeri Iran. Meski adanya <br />
intervensi AS di urusan internal Iran dan upaya merusak kemenangan <br />
Revolusi Islam, namun revolusi dengan keberanian berbagai lapisan <br />
masyarakat Iran khususnya para pemuda akhirnya menang. <br />
<br />
Bangsa Iran pasca kemenangan Revolusi bangkit melawan konspirasi <br />
negara arogan dunia dan mahasiswa Iran dalam protesnya terhadap <br />
konspirasi tersebut menduduki kedubes AS di Tehran yang dijadikan <br />
sarang spionase. <br />
<br />
Seperti yang dipaparkan oleh Rahbar masih ada bangsa dan manusia yang <br />
menolak tunduk terhadap arogansi negara imperialis dunia dan <br />
intervensi serta pamaksaan asing. Mereka ini bangkit melawan arogansi <br />
dan rakyat Iran termasuk jenis bangsa seperti ini. <br />
<br />
Pengalaman bersejarah di berbagai wilayah dunia termasuk Iran <br />
menunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak dapat dipercaya dan dalam <br />
kondisi terburuk negara ini tak segan-segan meninggalkan sekutunya dan <br />
bahkan memata-matai mereka. Kepercayaan Dr. Mosaddegh kepada Amerika <br />
dan jawaban Washington dengan kudeta pada 8 Mordad 1332 HS (Agustus <br />
1953), berpalingnya Amerika dari Muhammad Reza Pahlevi setelah lari <br />
dari Iran serta aksi spionase terhadap 35 negara dunia menunjukkan <br />
bahwa dewasa ini di antara bangsa dunia, Amerika adalah negara yang <br />
paling dibenci. <br />
<br />
Mendudukkan Amerika sebagai negara yang tidak dapat dipercaya dalam <br />
opini publik, untuk pertama kalinya dilakukan oleh pemuda Iran dan <br />
terbongkarnya skandal spionase terbaru AS terhadap berbagai negara <br />
bahkan sekutunya sendiri mengindikasikan bahwa pemuda revolusioner <br />
Iran lebih dari 30 tahun lalu terdepan dalam kasus ini. <br />
<br />
Koran Inggris The Guardian dalam laporannya terkait operasi spionase <br />
dan penyadapan telepon oleh Dinas Keamanan Nasional AS (NSA) <br />
melaporkan, dinas keamanan ini menyadap percakapan telepon lebih dari <br />
35 pemimpin dunia. Skandal spionase AS terhadap warga AS dan sejumlah <br />
pemimin dunia telah membangkitkan kegeraman petinggi Eropa. <br />
<br />
Mengingat pengalaman sejarah, pemerintah Amerika adalah negara arogan <br />
dan menganggap dirinya bebas mengintervensi urusan bangsa lain. Bangsa <br />
Iran dengan kesadarannya yang tinggi atas ambisi Amerika dengan <br />
menduduki sarang spionase negara arogan dunia ini di Tehran kembali <br />
mengakhiri hegemoni dan intervensi Washington. <br />
<br />
Menurut Rahbar, strategi arogan Amerika telah membuat bangsa dunia <br />
tidak mempercayai Washington dan benci terhadap negara ini. <br />
<br />
(<a href="http://irib.ir">irib.ir</a>)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-71253621723539134372013-11-10T08:27:00.001+07:002013-11-28T17:54:26.191+07:00Rahbar: 30 Tahun Lalu Pemuda Iran Namai Kedubes AS Sarang Mata-mata<p class="mobile-photo"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-oELcgEidWhg/Un7hAdsaz4I/AAAAAAAAFvQ/rH4s-Rt77jM/s1600/rahbar-748942.jpg"><img src="http://4.bp.blogspot.com/-oELcgEidWhg/Un7hAdsaz4I/AAAAAAAAFvQ/rH4s-Rt77jM/s320/rahbar-748942.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5944435956262817666" /></a></p>Ribuan mahasiswa dan pelajar bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi <br />
Islam Iran atau Rahbar menjelang peringatan 13 Aban. <br />
<br />
Ayatullah Khamenei, Ahad (3/11) dalam pertemuannya dengan ribuan <br />
mahasiswa dan pelajar menjelang peringatan 13 Aban mengatakan, "30 <br />
tahun lalu pemuda Iran menamai Kedutaan Besar Amerika Serikat di <br />
Tehran, "Sarang Mata-mata" dan hari ini, Kedubes-kedubes Amerika di <br />
negara-negara mitranya juga dinamai Sarang Mata-mata, ini berarti <br />
pemuda revolusioner Iran saat itu 30 tahun lebih maju." <br />
<br />
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menambahkan, "Seperti yang saya <br />
katakan sebelumnya di kota Masyhad, saya tidak optimis dengan <br />
perundingan, namun dengan ijin Allah Swt kita tidak akan rugi dengan <br />
melakukan perundingan ini. Pengalaman ini akan meningkatkan kapasitas <br />
berpikir rakyat Iran. Jika perundingan berhasil, itu sangat baik, akan <br />
tetapi jika gagal, hal itu berarti Iran harus berdiri di atas kakinya <br />
sendiri." <br />
<br />
Ayatullah Khamenei menegaskan, "Tidak ada seorangpun yang boleh <br />
menilai seluruh juru runding Iran "kompromistis", mereka adalah <br />
putra-putra revolusi, mereka memikul tugas berat dan tidak ada <br />
seorangpun yang boleh meremehkan tugas yang sedang dikerjakan ini." <br />
<br />
(<a href="http://irib.ir">irib.ir</a>)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-26476755224700700022013-11-10T07:47:00.001+07:002013-11-28T17:54:13.022+07:00Makna Strategis Nota Protes Menlu Natalegawa kepada Kedutaan Besar AS di Jakarta<p class="mobile-photo"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-or9YF5ZsNEk/Un7XiEW0L9I/AAAAAAAAFvA/CAtmeUX10UY/s1600/sby%252520obama-724371.jpg"><img src="http://1.bp.blogspot.com/-or9YF5ZsNEk/Un7XiEW0L9I/AAAAAAAAFvA/CAtmeUX10UY/s320/sby%252520obama-724371.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5944425538460594130" /></a></p>Ketika bocoran dokumen Edward Snowden yang diberitakan harian Inggris <br />
The Guardian semakin menyebar ke sana ke mari terkait aksi spionase AS <br />
ke beberapa negara baik yang masuk kategori sekutu AS seperti Jerman <br />
dan Perancis, maupun negara-negara berkembang seperti Brazil dan <br />
Meksiko, maka manuver diplomatik Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa <br />
yang cukup keras terhadap kedutaan besar Amerika Serikat di Jakarta, <br />
patut kita apresiasi setinggi-tingginya. <br />
<br />
Serangan diplomatik Menlu Natalegawa tersebut menanggapi pemberitaan <br />
harian Australia Sidney Morning Herald terbitan 29 Oktober 2013, ihwal <br />
adanya fasilitas penyadapan di Kedutaan Besar AS di Jakarta. <br />
<br />
"Jika berita itu terkonfirmasi, maka tindakan tersebut bukan saja <br />
merupakan pelanggaran keamanan, melainkan juga pelanggaran serius <br />
norma serta etika diplomatik dan tentunya tidak selaras dengan <br />
semangat hubungan persahabatan antar negara," begitu tukas Natalegawa. <br />
<br />
Implikasi pernyataan tertulis Menlu Natalegawa tersebut bisa membawa <br />
implikasi yang cukup serius bagi hubungan bilateral kedua negara. <br />
Ironisnya ketika saat ini masyarakat kerap menuding Presiden SBY <br />
sebagaithe good boy of America. Sehingga selalu tunduk dan patuh pada <br />
arahan dari Washington dalam penyusunan beberapa kebijakan strategis <br />
bidang ekonomi, hukum dan bahkan juga hankam serta politik. <br />
<br />
Kemungkinan Amerika telah melakukan penyadapan terhadap kantor <br />
kepresidenan maupun kantor-kantor kementerian strategis di Jakarta, <br />
kiranya cukup beralasan. Apalagi di tengah gencar-gencarnya <br />
pemberitaan bocoran Edward Snowden yang mengungkap aksi spionase <br />
besar-besaran yang dilancarkan oleh AS melalui National Security <br />
Agency (NSA) untuk sasaran penyadapan ke luar negeri, maupun FBI untuk <br />
sasaran terhadap warga Amerika di dalam negeri. <br />
<br />
The Guardian, harian Inggris terkemuka dan dikenal kritis dan melawan <br />
arus utama pemberitaan media-media mapan, dalam pemberitaan seputar <br />
bocoran Snowden beberapa waktu lalu, mengabarkan bahwa Jerman pun tak <br />
luput dari sasaran penyadapan pemerintah Amerika. <br />
<br />
Dengan tak ayal, Juru bicara (jubir) kementerian luar negeri Jerman <br />
pada Kamis minggu lalu telah memanggil duta besar Amerika Serikat <br />
untuk Berlin terkait kecurigaan bahwa Washington memata-matai <br />
pembicaraan telepon selular Kanselir Jerman Angela Merkel. <br />
<br />
Bahkan sehari sebelumnya, Merkel telah menelepon Presiden AS Barack <br />
Obama untuk menuntut penjelasan setelah mendengar bahwa para mata-mata <br />
AS telah mengawasi komunikasinya melalui telepon. Dan memandang aksi <br />
spionase AS tersebut merupakan pelanggaran kepercayaan atas kemitraan <br />
kedua negara yang selama ini sudah terjalin dengan sangat baik. <br />
<br />
Jerman bukan satu-satunya mitra AS yang jadi sasaran aksi spionase. <br />
Perancis pun mengalami hal serupa. Bahkan tak sebatas penyadapan <br />
terhadap para pejabat tinggi pemerintahan saja. <br />
<br />
Bahkan masyarakat sipil Perancis pun telah jadi sasaran penyadapan <br />
entah untuk alasan apa. <br />
<br />
Harian Prancis Le Monde baru-baru ini menerbitkan sebuah laporan yang <br />
menunjukkan bahwa agen mata-mata NSA diam-diam merekam lebih dari 70 <br />
juta percakapan telepon warga Perancis selama 30 hari tahun terakhir. <br />
Termasuk para politisi dan pebisnis Perancis. <br />
<br />
Lagi-lagi fakta ini terungkap berkat dokumen-dokumen bocoran dari <br />
Edward Snowden yang mantan agen CIA tersebut. <br />
<br />
Dari kalangan negara-negara berkembang, termasuk Brazil dan Meksiko. <br />
Media Jerman Der Spiegel pada hari Minggu melaporkan bahwa agen AS <br />
telah menyusup ke akun email dari mantan Presiden Meksiko Felipe <br />
Calderon dan memperoleh informasi "menguntungkan". <br />
<br />
Meksiko menuntut jawaban dari Washington mengenai aksi mata-mata yang <br />
memicu kecaman luas di seluruh Eropa dan Amerika Latin itu. <br />
<br />
Adapun reaksi pihak Brazil, bocornya akses AS terhadap penyadapan <br />
komunikasi di Brazil membuat Presiden Dilma Rousseff membatalkan <br />
kunjungannya ke Washington bulan lalu. <br />
<br />
Karena itu, nota protes yang disampaikan Menteri Natalegawa Rabu <br />
(30/10), merupakan manuver diplomatik yang cukup jitu dan tepat waktu, <br />
mengingat semakin gencarnya serangan-serangan serupa dari <br />
negara-negara mitra AS di Uni Eropa seperti Jerman dan Perancis. <br />
Maupun dari Brazil dan Meksiko. Bahkan Korea Selatan pun mulai <br />
bertanya-tanya jangan-jangan juga jadi sasaran aksi spionase AS. <br />
<br />
Jika negara-negara mitra AS dari Uni Eropa sekaliber Jerman dan <br />
Perancis saja dengan begitu mudah ditembus oleh fasilitas penyadapan <br />
yang dikendalikan oleh NSA, apalagi Indonesia yang saat ini mekanisme <br />
pertahanan dirinya (Self Defense Mechanism-nya) begitu rapuh dan <br />
dipertanyakan kemampuannya menangkal aksi-aksi spionase Amerika yang <br />
pastinya didukung teknologi-teknologi canggih (High Tech). <br />
<br />
<br />
Penulis : Hendrajit, Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-80206113239593294152013-11-10T07:39:00.001+07:002013-11-28T16:41:20.836+07:00BIN Panggil Counterpart Dalami Berita Penyadapan<p class="mobile-photo"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-57V5gfglsOI/Un7VwqbPnJI/AAAAAAAAFu0/tUzsXWsb-ko/s1600/bin-770660.png"><img src="http://2.bp.blogspot.com/-57V5gfglsOI/Un7VwqbPnJI/AAAAAAAAFu0/tUzsXWsb-ko/s320/bin-770660.png" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5944423590174629010" /></a></p>Badan Intelijen Negara (BIN) telah melakukan pendalaman atas maraknya <br />
pemberitaan di media massa terkait penyadapan yang dilakukan Amerika <br />
Serikat. BIN juga mengambil langkah untuk memanggil counterpart BIN <br />
dari Amerika Serikat yang ada di Jakarta guna memberikan klarifikasi. <br />
Sejauh ini, hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat masih berada <br />
dalam kondisi baik. <br />
<br />
Demikian pernyataan Kepala BIN, Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano <br />
Norman ditemui selepas membuka 8'th World Taekwondo Federation Poomsae <br />
Championship Bali 2013 di Bali Internasional Convention Centre, Nusa <br />
Dua, Bali, 31 Oktober 2013. <br />
<br />
"Pemanggilan tersebut adalah untuk memberikan klarifikasi terkait <br />
penyadapan tersebut," ungkap Marciano. <br />
<br />
Kepala BIN mendukung langkah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dengan <br />
meminta penjelasan dari Kedutaan Amerika Serikat yang ada di Jakarta. <br />
Selain itu, Kemenlu juga turut melakukan pendalaman dan mengoptimalkan <br />
semua sarana yang dimiliki dan bekerjasama dengan pemangku kepentingan <br />
untuk memastikan kebenaran penyadapan itu, agar masyarakat Indonesia <br />
mendapatkan jawaban yang pasti dan tidak ada keragu-raguanan bahwa <br />
semua kegiatan kita disadap oleh negara lain. <br />
<br />
"Jika benar penyadapan itu terjadi, tentu akan mempengaruhi kedaulatan <br />
Indonesia sebagai negara karena tidak dibenarkan negara manapun <br />
menyadap negara lain. Bahkan suatu negara pun tidak dapat menyadap <br />
warga negaranya karena ada undang-undang yang mengatur," ungkap <br />
Marciano. <br />
<br />
Kepala BIN menghimbau agar masyarakat tidak menyimpulkan secara cepat <br />
bahwa penyadapan itu memang benar. Marciano meminta agar masyarakat <br />
memberikan kesempatan kepada BIN dan pemangku kepentingan lainnya <br />
untuk melakukan pendalaman, sehingga kita dapat melakukan pendalaman <br />
yang pasti agar masyarakat tidak terlalu terombang-ambing oleh <br />
pemberitaan yang ada. <br />
<br />
"Tidak usah risau, tetapi beri kesempatan kepada kami semua untuk <br />
melakukan pendalaman," himbau Kepala BIN. <br />
<br />
Marciano menambahkan kalau terbukti disadap, maka pihaknya perlu <br />
mendorong Kemenlu untuk melakukan langkah-langkah diplomatik kepada <br />
negara tersebut. <br />
<br />
"Untuk menjaga keamanan informasi dari pejabat negara, semua pejabat <br />
negara telah diberikan alat komunikasi yang ada unsur pengamannya, <br />
sehingga tidak mudah disadap oleh kelompok-kelompok yang tidak <br />
berwenang," ujar Marciano Norman. <br />
<br />
(<a href="http://bin.go.id">bin.go.id</a>)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-69217727758545058722013-11-09T10:19:00.001+07:002013-11-28T16:38:57.797+07:00Kedubes AS Diduga Sadap Presiden SBY dan Pejabat Indonesia<p class="mobile-photo"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-OUlKz2T_PZo/Un2p3IYgzeI/AAAAAAAAFuY/SW0miUmRpmM/s1600/sby%252520obama%252520toast-796282.jpg"><img src="http://4.bp.blogspot.com/-OUlKz2T_PZo/Un2p3IYgzeI/AAAAAAAAFuY/SW0miUmRpmM/s320/sby%252520obama%252520toast-796282.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5944093847807118818" /></a></p>Kedutaan Besar Amerika di Jakarta diduga memasang peralatan penyadap <br />
yang telah digunakan untuk memonitor Presiden SBY dan pejabat-pejabat <br />
Indonesia lainnya. <br />
<br />
Selagi pemerintah AS terus menghadapi tekanan menjelaskan operasi <br />
spionase internasional-nya, beberapa tuduhan baru mengemuka tentang <br />
luasnya pemantauan AS di Asia, termasuk Indonesia. <br />
<br />
Kementerian Luar Negeri Indonesia telah memanggil Wakil Duta Besar <br />
Amerika di Jakarta, Kristen Bauer, untuk menjelaskan tuduhan-tuduhan <br />
bahwa Kedutaan Besar Amerika di Jakarta telah memata-matai Presiden <br />
Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. <br />
<br />
Laporan-laporan media – yang berdasarkan dokumen-dokumen terbaru yang <br />
dibocorkan mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika NSA <br />
menunjukkan bahwa Kedutaan Besar Amerika di Jakarta memasang peralatan <br />
penyadap yang telah digunakan untuk memonitor Presiden SBY dan <br />
pejabat-pejabat Indonesia lainnya. <br />
<br />
Menteri Luar Negeri Indonesia Marti Natalegawa mengatkaan <br />
kegiatan-kegiatan itu tidak hanya dinilai sebagai pelanggaran <br />
keamanan, tetapi juga "pelanggaran norma-norma dan etika" serius, dan <br />
telah menuntut penjelasan Amerika. <br />
<br />
Analis politik Aleksius Jemadu dari Universitas Pelita Harapan <br />
mengatakan klaim ini bisa merongrong hubungan kedua negara. <br />
<br />
"Saya kira pemerintah Amerika harus punya keberanian untuk <br />
menjelaskan, guna memulihkan kepercayaan yang benar-benar dibutuhkan <br />
untuk memperkuat dan mengembangkan hubungan baik, dengan <br />
memperhitungkan bahwa Indonesia berperan penting dalam stabilitas di <br />
Asia Tenggara," kata Aleksius. <br />
<br />
Wakil Duta Besar Amerika di Jakarta Kristen Bauer yang ditanyai oleh <br />
Kementerian Luar Negeri Indonesia menolak berkomentar. <br />
<br />
Indonesia adalah sekutu penting Amerika di kawasan itu, khususnya <br />
sebagai pengimbang diplomatik terhadap klaim wilayah yang dilakukan <br />
secara agresif oleh China atas Laut China Selatan. <br />
<br />
Sekutu-sekutu Amerika lainnya telah menunjukkan kemarahan terhadap <br />
beberapa laporan tentang luasnya pemantauan yang dilakukan Amerika <br />
terhadap para pemimpin asing. <br />
<br />
Departemen Luar Negeri Amerika tidak bersedia menanggapi klaim-klaim <br />
spesifik itu, hanya mengatakan kajian pengumpulan informasi inteljen <br />
akan selesai selambat-lambatnya pada akhir tahun ini. <br />
<br />
Tetapi pengungkapan tentang sejauh mana kegiatan-kegiatan Badan <br />
Keamanan Nasional Amerika NSA di luar negeri, telah menyorot <br />
keikutsertaan beberapa sekutu Amerika dalam tindakan spionase ini. <br />
<br />
Laporan-laporan media yang didasarkan pada beberapa dokumen NSA <br />
mengungkapkan bahwa Australia telah mengijinkan program rahasia NSA <br />
beroperasi di kedutaan-kedutan Australia di Indonesia, Thailand, <br />
Vietnam, China dan Timor Timur. Dokumen-dokumen tersebut menguraikan <br />
fasilitas-fasilitas tersebut sangat tersembunyi di dalam kompleks <br />
kedutaan. Sebagian besar staf diplomatik dilaporkan tidak mengetahui <br />
keberadaan program rahasia NSA tersebut. <br />
<br />
Profesor Hikmahanto Juwana – pakar hukum di Universitas Indonesia <br />
mengatakan, tuduhan-tuduhan itu bahkan dapat lebih merugikan hubungan <br />
kedua negara. <br />
<br />
"Saya kira akan sangat menyulitkan bagi pemerintah Indonesia untuk <br />
menentang Amerika secara sangat kasar. <br />
<br />
Namun ini berbeda dengan Australia karena Indonesia melihat Australia <br />
tidak sekuat Amerika dan saya kira pemerintah Indonesia akan membuat <br />
keributan besar atas isu ini," kata Hikmahanto. <br />
<br />
Hikmahanto Juwana mengatakan Indonesia bisa menolak untuk bekerjasama <br />
dengan Australia dalam beberapa isu penting, seperti upaya-upaya <br />
menghentikan penyelundupan manusia. <br />
<br />
Kemarahan atas tindakan spionase Amerika ini terjadi setelah <br />
sebelumnya muncul kecaman dari China, Rusia dan India bahwa Amerika <br />
terlalu banyak menguasai infrastruktur di dunia maya. <br />
<br />
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying hari Kamis <br />
menuntut Amerika menjelaskan penggunaan kedutaan besar Australia untuk <br />
melakukan tindakan spionase. <br />
<br />
Hua Chunying mengatakan, pemerintah China sangat prihatin atas laporan <br />
ini. Ia menambahkan mereka meminta seluruh kedutaan besar di China <br />
untuk menghormati Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik dan tidak <br />
terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang bisa merugikan keamanan dan <br />
kepentingan China. <br />
<br />
Pekan ini kantor berita Jepang Kyodo melaporkan bahwa pada tahun 2011, <br />
NSA meminta Jepang untuk membantu NSA mengakses kabel-kabel serat <br />
optik yang menjadi wahana komunikasi China. <br />
Laporan itu mengatakan pejabat-pejabat Jepang menolak permintaan itu <br />
karena khawatir hal itu akan melanggar undang-undang penyadapan <br />
Jepang. <br />
<br />
(voaindonesia)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-51077456319487786392013-11-09T09:00:00.001+07:002013-11-28T16:38:40.820+07:00Amerika Sadap Jalur Komunikasi di Indonesia<p class="mobile-photo"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-GOwsMO1WUP0/Un2XKOu1OmI/AAAAAAAAFuI/4fqIr_dKoPA/s1600/CIA-NSA-Edward-Snowden_1-708834.jpg"><img src="http://1.bp.blogspot.com/-GOwsMO1WUP0/Un2XKOu1OmI/AAAAAAAAFuI/4fqIr_dKoPA/s320/CIA-NSA-Edward-Snowden_1-708834.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5944073285207931490" /></a></p>Informasi aktivitas spionase ini berhembus dari Edward Snowden yang <br />
mengungkap peta 90 fasilitas mata-mata AS di seluruh dunia termasuk di <br />
Indonesia. <br />
<br />
AS memata-matai Indonesia <br />
Kedubes Amerika Serikat di Jakarta memiliki fasilitas penyadapan, <br />
demikian berbagai laporan yang beredar dari berbagai media asing bahwa <br />
Amerika Serikat (AS) menyadap sambungan telepon dan memata-matai <br />
komunikasi dari kedutaannya di Indonesia bahkan di Asia. <br />
<br />
Sebagaimana dilaporkan oleh The Sydney Morning Herald pada Rabu <br />
(29/10/2013), Amerika Serikat (AS) menyadap sambungan telepon dan <br />
memata-matai komunikasi dari kedutaannya di Asia, termasuk Indonesia. <br />
Dikabarkan, Kedutaan Besar AS di Jakarta menjadi salah satu basis <br />
aktivitas penyadapan tersebut. <br />
<br />
Informasi aktivitas spionase ini berhembus dari Edward Snowden yang <br />
mengungkap peta 90 fasilitas mata-mata AS di seluruh dunia termasuk di <br />
Indonesia. <br />
<br />
Dari jumlah itu, tersebutlah nama kota Jakarta, Kuala Lumpur, Bangkok, <br />
Phnom Penh, dan Yangon. <br />
Peta yang juga dipublikasikan oleh majalah Der Spiegel itu <br />
menunjukkan, 90 lokasi fasilitas spionase itu terdiri dari 74 lokasi <br />
yang dioperasikan langsung di tempat, 14 fasilitas dikendalikan jarak <br />
jauh, dan dua merupakan fasilitas pendukung teknis. <br />
<br />
Kedutaan Besar AS di Bangkok menyimpan fasilitas pendukung teknis dan <br />
fasilitas yang dikendalikan jarak jauh. Di wilayah Asia Timur, <br />
aktivitas intelijen AS banyak bergerak di Republik Rakyat Cina. <br />
<br />
Fasilitas tersebut ada di Kedutaan AS Beijing dan Konsulat AS di <br />
Shanghai dan Chengdu. Ada pula fasilitas mata-mata di Kedutaan tak <br />
resmi AS di Taipei. <br />
<br />
Di wilayah Asia Selatan, fasilitas intelijen ada di New Delhi dan <br />
Islamabad, India. Untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, ada 24 <br />
fasilitas semacam itu. Ditambah lagi ada sembilan fasilitas intelijen <br />
di wilayah Afrika Sub Sahara. <br />
<br />
(<a href="http://islamtimes.org">islamtimes.org</a>)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-29799354334286899992013-11-09T07:03:00.001+07:002013-11-28T16:38:22.901+07:00Sumpah Pemuda: Untuk Apa?<p class="mobile-photo"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-goUma1HeIcs/Un170utinJI/AAAAAAAAFt4/fKsy_4kPr2E/s1600/sumpah-pemuda-710073.jpg"><img src="http://4.bp.blogspot.com/-goUma1HeIcs/Un170utinJI/AAAAAAAAFt4/fKsy_4kPr2E/s320/sumpah-pemuda-710073.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5944043229021379730" /></a></p>Setiap tanggal 28 Oktober bangsa kita senantiasa memperingati hari <br />
Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928, <br />
yang merupakan puncak awal perjuangan para pemuda Indonesia bersatu <br />
dalam memperjuangkan harkat, derajat, dan martabat bangsa Indonesia. <br />
Memperjuangan kemerdekaan sebagai bangsa yang mandiri dan tidak <br />
terjajah. <br />
<br />
Sumpah pemuda, tidak sekedar sumpah janji biasa, namun sebuah sumpah <br />
janji yang melebihi zaman dan waktu, yang mampu menyulut api <br />
perjuangan pemuda Indonesia melawan imperialisme dan kolonalisme <br />
penjajah dan mampu menghantarkan Indonesia menuju kemerdekaan sebagai <br />
bangsa dan negara. <br />
<br />
Sumpah pemuda yang berisikan semangat nasionalisme dengan rincian <br />
berbangsa satu bangsa Indonesia, bertanah air satu tanah air <br />
Indonesia, dan berbahasa satu bahasa Indonesia, mampu menyingkirkan <br />
fanatisme kesukuan dan agama, serta mampu memperkokoh jati diri pemuda <br />
Indonesia dengan sangat kuat sehingga mampu mengeluaran tenaga yang <br />
maha dahsyat dalam revolusi Indonesia. <br />
<br />
Namun, apakah semangat sumpah pemuda masih dapat dilihat pada masa <br />
sekarang? Lalu, buat apakah Sumpah Pemuda dijadikan sebagai sebuah <br />
peringatan dan ditetapkan pada suatu tanggal, yaitu 28 Oktober? <br />
<br />
Kondisi pemuda Indonesia saat ini, belum dapat dikatakan sangat <br />
membanggakan. Meskipun kita juga harus membuka mata pada hal positif <br />
yang dilakukan oleh banyak pemuda Indonesia, kita juga tidak boleh <br />
melupakan dan menutup mata pada sisi lain, yaitu kondisi pemuda <br />
Indonesia yang semakin hari semakin tidak membanggakan. <br />
<br />
Berita kriminal dan anarkisme pada jaman sekarang, dipenuhi oleh <br />
pemuda. Mulai dari tawuran, bentrokan, perzinaan, pencurian, <br />
perkelahian, pembunuhan, dan kasus kriminal lainnya. Fakta ini <br />
hendaknya menjadi fokus utama dalam bangsa ini mengingat pemuda adalah <br />
tulang punggung bangsa ini. <br />
<br />
Tahun 2012 lalu, sebanyak 22,2 persen pemuda Indonesia menganggur. <br />
Jumlah itu lebih tinggi dari statistik rata-rata pengangguran berusia <br />
muda kawasan Asia Tenggara dan Pasifik sebesar 13,9 persen. Selain <br />
itu, kaum muda pedesaan Indonesia yang bekerja di sektor formal hanya <br />
20 persen dibanding kaum muda perkotaan. Angka pengangguran yang cukup <br />
tinggi akan menyebabkan peluang tindak kriminal tinggi dan tingkat <br />
kesejahteraan dan kualitas hidup pemuda semakin menurun. <br />
<br />
Berdasarkan data dari BKKBN tahun 2013, anak usia 10-14 tahun yang <br />
telah melakukan aktivitas seks bebas atau seks atau seks di luar nikah <br />
mencapai 4,38 persen, sedang pada usia 14-19 tahun sebanyak 41,8 <br />
persen telah melakukan aktivitas seks bebas. <br />
<br />
Selain itu, banyak mahasiswa dan pemuda terlibat tawuran dan anarkisme <br />
di beberapa daerah hanya dikarenakan permasalahan sepele dan sederhana <br />
yang sebenarnya dapat diselesaikan dengan baik. <br />
<br />
Berbagai permasalahan di atas mengindikasikan adanya krisis dalam <br />
pemuda Indonesia saat ini. <br />
<br />
Dengan semangat sumpah pemuda, hendaknya mampu menginternalisasikan <br />
nilai-nilai yang positif. Sumpah pemuda, berisikan semangat dan sumpah <br />
dari pemuda Indonesia untuk menyatukan kembali identitas diri yang <br />
mampu mengikat segala latar belakang dan semakin memperkokoh <br />
nasionalisme. <br />
<br />
Semangat satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa. <br />
<br />
Namun, kondisi sekarang sungguh kontras dengan kondisi saat itu. <br />
<br />
Dimana ketika kemerdekaan sudah diraih dan seharusnya semangat sumpah <br />
pemuda tersebut diimplementasikan oleh para pemuda Indonesia saat ini, <br />
justru semakin merosot. <br />
<br />
Kita harus belajar dan refleksi pada momen 28 Oktober 1928. Sungguh <br />
mengherankan, ketika identitias kesukuan disinggung oleh suku lain, <br />
maka anarkisme menjadi sebuahproblem solving. Namun, di sisi lain <br />
ketika identias kebangsaan digerus oleh berbagai macam budaya Barat <br />
yang sarat akan nilai-nilai yang amoral, justru tidak dilawan dengan <br />
massif. <br />
<br />
Sungguh menyedihkan, ketika para pemuda tempo dulu berusaha memperkuat <br />
bahasa kesatuan—bahasa Indonesia—namun di saat ini justru penggunaan <br />
bahasa Indonesia dengan baik tidak diimplementasikan dengan baik. <br />
<br />
Sungguh memprihatinkan, ketika para pemuda zaman dulu berusaha <br />
memperkokoh identitas nasional kebangsaan, namun di saat ini justru <br />
semakin banyak pemuda yang lebih senang melakukan imitasi dari budaya <br />
luar. <br />
<br />
Kondisi seperti ini semakin lama akan menyebabkan krisis identitas. <br />
Krisis identitas ini akan menyebabkan menurunnya kepekaan terhadap <br />
permasalahan yang terjadi di belantara Nusantara ini. Jika kepekaan <br />
terhadap permasalahan menurun, maka urgensi pemuda juga akan semain <br />
merosot. Finalnya, kualitas bangsa juga tidak akan menunjukkan <br />
perbaikan secara signifikan, bahkan menjadi bangsa yang terjajah <br />
kembali. <br />
<br />
Sumpah pemuda, yang berisikan penyatuan dan pengukuhan satu bangsa, <br />
satu tanah air, dan satu bahasa, harus diinternalisasikan dengan baik <br />
pada zaman sekarang sebagai salah satu pemecah masalah atas krisis dan <br />
permasalahan pada pemuda Indonesia saat ini. Bagaimana kita menghayati <br />
perjuangan pemuda zaman pra-kemerdekaan yang berusaha bersatu demi <br />
meraih kemerdekaan yang hakiki. <br />
<br />
Bagaimana kita bercermin pada semangat juang para pemuda <br />
pra-kemerdekaan demi menunjukkan bangsa yang bermartabat. <br />
<br />
Bagaimana kita mencontoh pada ketahanan dan kekuatan fisik dan mental <br />
para pemuda pra-kemerdekaan demi merebut hak-hak yang telah dirampas. <br />
<br />
Bagaimana kita meniru kepekaan dan kekritisan para pemuda <br />
pra-kemerdekaan yang diimbangi dengan aksi yang riil dan kreatif demi <br />
menjadi bangsa yang terhormat. Dimana kesemuanya itu masih berlangsung <br />
pada era mempertahankan kemerdekaan, dan semakin surut sampai era <br />
sekarang ini. <br />
<br />
Peringatan Sumpah Pemuda setiap tanggal 28 Oktober hendaknya bukan <br />
dilaksanakan sebagai rutinitas belaka. Namun lebih jauh dari itu, <br />
peringatan sumpah pemuda hendaknya sebagai sarana refleksi diri serta <br />
penghayatan sejarah sehingga mampu menginternalisasikan nilai-nilai <br />
Sumpah Pemuda ke dalam diri terdalam. Pada akhirnya, nilai tersebut <br />
mengkristal di dalam diri dan mampu menjadi kepribadian (personality) <br />
yang holistik dan utuh serta memiliki mentalitas yang baik dan <br />
kepribadian yang sehat. <br />
<br />
Pemuda masa kini, pemimpin masa depan. <br />
<br />
<br />
AHMAD SAIFUDDIN <br />
*Penulis adalah Ketua PC IPNU Kabupaten Klaten dan Mahasiswa S2 <br />
Program Magister Profesi Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta <br />
(<a href="http://nu.or.id">nu.or.id</a>)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-60369959855530396192013-11-09T06:52:00.001+07:002013-11-28T16:37:43.775+07:00Amerika Shutdown, Indonesia Restart<p class="mobile-photo"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-8CWwVAV66jQ/Un15TD0P5RI/AAAAAAAAFts/9A-urLTwiUY/s1600/031656_207405_SBY_dan_OBAMA___________________HL_1-764271.jpg"><img src="http://3.bp.blogspot.com/-8CWwVAV66jQ/Un15TD0P5RI/AAAAAAAAFts/9A-urLTwiUY/s320/031656_207405_SBY_dan_OBAMA___________________HL_1-764271.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5944040451547850002" /></a></p>Pemerintah Amerika Serikat (AS) akhirnya menutup sementara (shutdown) <br />
layanan pemerintahan. <br />
<br />
Hal itu terjadi karena kongres (terdiri atas senat dan DPR) gagal <br />
mencapai kesepakatan mengenai anggaran rutin pemerintah hingga tenggat <br />
berakhir Senin (30/9) pukul 23.00 waktu Washington atau kemarin siang, <br />
Selasa (1/10), pukul 11.00 WIB. <br />
<br />
Kegagalan kongres dalam menetapkan anggaran rutin pemerintah itu <br />
mengakibatkan pemerintah tidak bisa bekerja seperti biasa. Ini juga <br />
merupakan kegagalan pemerintahan Presiden AS Barack Obama yang <br />
berusaha mencegah terjadinya shutdown. <br />
<br />
Terganggunya penyaluran anggaran pemerintahan dengan perekonomian <br />
terbesar di dunia tersebut diperkirakan berimbas ke perekonomian <br />
negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun, dirilisnya data <br />
Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengungkap terjadinya deflasi dan <br />
surplus neraca perdagangan membuat ekonomi Indonesia seperti restart <br />
dari keterpurukan sebagai akibat terus meningkatnya inflasi. <br />
<br />
Pemicu terjadinya shutdown anggaran di AS adalah keputusan Senat AS <br />
yang dikuasai Partai Demokrat, partai Obama, menolak usulan anggaran <br />
belanja versi DPR AS yang dikuasai Partai Republik. <br />
<br />
DPR rupanya membalas penolakan itu dengan berupaya menggagalkan <br />
anggaran untuk UU Asuransi Kesehatan yang dicanangkan Obama, yang <br />
populer disebut Obamacare. <br />
<br />
Ketua Mayoritas Senat Harry Reid mengatakan bahwa mereka menolak <br />
bernegosiasi selama Obamacare masih dijadikan alat ancaman. "Kami <br />
tidak akan bernegosiasi dengan pistol di kepala kami," tegas Reid. <br />
Baik Republik maupun Demokrat saling menyalahkan atas drama shutdown <br />
yang pertama dalam 17 tahun itu. Hal tersebut akan berdampak pada <br />
pemilihan anggota kongres tahun depan, saat kedua kubu berlomba-lomba <br />
merebut suara. <br />
<br />
Dengan shutdown ini, kinerja pemerintah akan lumpuh. <br />
<br />
Sebanyak 800 ribu pegawai bakal dirumahkan tanpa gaji; hanya 3 juta <br />
orang yang masih bekerja. <br />
<br />
Layanan lain yang akan mati adalah pembuatan paspor, visa, taman <br />
nasional, dan layanan pajak. <br />
<br />
Selain penonaktifan PNS, shutdown mengakibatkan The Internal Revenue <br />
Service (IRS) atau Dinas Pajak AS tidak bisa bekerja. <br />
<br />
Seluruh audit pajak akan dihentikan karena ketiadaan sumber daya manusia. <br />
<br />
Menurut CNN, para pekerja federal hanya akan bekerja selama empat jam <br />
sebelum dipulangkan. Militer seharusnya juga diliburkan dan tidak <br />
menerima gaji. Namun, Obama dan kongres telah menandatangani peraturan <br />
yang memastikan bahwa gaji 1,4 juta tentara bakal tetap dibayarkan <br />
tepat waktu. <br />
<br />
Shutdown akan berdampak pada upaya pemulihan sektor properti AS yang <br />
ambles. Tidak adanya layanan pemerintah akan membuat penundaan di <br />
proses aplikasi kredit perumahan. AS juga akan kehilangan pemasukan <br />
dari sektor pariwisata. Pasalnya, proses paspor dan visa akan <br />
terhenti. <br />
<br />
Saat peristiwa ini terjadi pada 1995"1996, 20.000 hingga 30.000 <br />
aplikasi visa tidak diproses. <br />
<br />
Sebanyak 200.000 warga AS yang ingin membuat paspor pun gigit jari. <br />
<br />
Di bidang kesehatan, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) <br />
juga tidak bisa beroperasi maksimal dalam menyelidiki persebaran <br />
virus. Di bidang ilmu pengetahuan, operasi NASA juga akan dihentikan <br />
sementara. <br />
<br />
Menurut perusahaan konsultan IHS Inc, shutdown bisa merugikan AS <br />
hingga sedikitnya USD 300 juta per hari atau lebih dari Rp 3,4 <br />
triliun. Jumlah itu memang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan <br />
ekonomi AS senilai USD 15,7 triliun. Tetapi, jika dibiarkan, <br />
kepercayaan pengusaha dan konsumen akan merosot, membuat dampaknya <br />
semakin lebar. <br />
<br />
Shutdown bisa berlangsung berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, jika <br />
kongres tidak mencapai mufakat. Shutdown terakhir terjadi pada 1996 <br />
selama 21 hari. Saat itu"terjadi perseteruan anggaran antara Presiden <br />
Bill Clinton dari Partai Demokrat dan kongres dari Partai Republik. <br />
<br />
IHS memperkirakan, akibat shutdown, pertumbuhan AS sebesar 2,2 persen <br />
per tahun akan berkurang 0,2 persen jika shutdown terjadi selama <br />
sepekan. <br />
<br />
Namun, jika seperti yang terjadi pada 1996, yaitu 21 hari, pengurangan <br />
bisa mencapai 0,9 atau 1,4 persen. Goldman Sachs memperkirakan, jika <br />
shutdown terjadi tiga minggu, dampaknya akan mengurangi GDP AS <br />
sebanyak 0,9 persen. <br />
<br />
<br />
Dampak ke Indonesia <br />
<br />
Perkembangan ekonomi terbaru dari AS menjadi perhatian Presiden <br />
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam sidang kabinet paripurna <br />
kemarin, SBY beserta para menteri ikut membahas kebijakan pemerintah <br />
negara adikuasa itu. Menurut SBY, kebijakan tersebut akan berimbas <br />
pada Indonesia, meski tidak signifikan. <br />
<br />
"Apa yang disebut government federal shutdown memberikan implikasi <br />
pada perekonomian dunia. Dengan demikian, kita harus terus mengikuti <br />
perkembangan dan dinamika di negara itu," jelas SBY sebelum memulai <br />
sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden kemarin. <br />
<br />
Kabar terjadinya inflasi negatif atau deflasi pada September lalu <br />
betul-betul menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia. <br />
<br />
Inflasi yang dalam beberapa bulan terakhir menjadi momok bagi makro <br />
perekonomian Indonesia kini mulai jinak. Kepala BPS Suryamin <br />
mengatakan, harga barang dan jasa kini cenderung turun seiring dengan <br />
memudarnya imbas kenaikan harga BBM Juni lalu serta efek musim <br />
Lebaran. "Ini yang mengakibatkan deflasi 0,35 persen periode September <br />
2013," ujarnya kemarin. <br />
<br />
Dengan deflasi September ini, laju inflasi tahun kalender <br />
(Januari"September) 2013 mencapai 7,57 persen, sedangkan tingkat <br />
inflasi year-on-year (September 2013 terhadap September 2012) sebesar <br />
8,40 persen. <br />
<br />
Selain deflasi, BPS juga membawa kabar menggembirakan dengan posisi <br />
neraca perdagangan Indonesia untuk Agustus mengalami surplus senilai <br />
ratusan juta dolar AS."Neraca perdagangan Agustus surplus USD 132,4 <br />
juta," kata Suryamin. Meskipun perdagangan Agustus mengalami surplus, <br />
secara akumulasi, neraca perdagangan RI masih defisit USD 5,5 miliar. <br />
<br />
Publikasi BPS tersebut berdampak signifikan terhadap pasar modal dan <br />
pasar uang yang sempat dilanda kepanikan. Menurut informasi dari Bursa <br />
Efek Indonesia (BEI), IHSG pada penutupan perdagangan kemarin menguat <br />
0,6 persen atau 29,7 poin menjadi 4.345,89. Demikian juga rupiah, <br />
menguat 150 poin menjadi Rp 11.345 dibanding sebelumnya di posisi Rp <br />
11.495 per dolar AS. <br />
<br />
Kepala Riset Danareksa Research Institute Purbaya Y. Sadewa <br />
menyatakan, dampak shutdown AS terhadap ekonomi global masih terlalu <br />
dini. Sebab, tidak lama lagi akan terjadi kompromi antara kubu <br />
Republik dan Demokrat. "Karena suatu saat pasti akan kompromi. <br />
<br />
Keduanya tidak ada yang mau disalahkan dalam keruntuhan pemerintahan <br />
mereka sendiri," ucapnya. <br />
<br />
<br />
(<a href="http://jppn.com">jppn.com</a>)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-32436545345657001182013-11-09T06:46:00.001+07:002013-11-28T16:38:06.782+07:00KTT APEC 2013 Ditengah Shut Down Amerika Serikat<p class="mobile-photo"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-QlS_hzKF2ic/Un13vjdVnjI/AAAAAAAAFtg/hQ2FjlqPd0o/s1600/apec-766479.png"><img src="http://3.bp.blogspot.com/-QlS_hzKF2ic/Un13vjdVnjI/AAAAAAAAFtg/hQ2FjlqPd0o/s320/apec-766479.png" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5944038742054772274" /></a></p>Perhelatan Ekonomi Internasional para pemimpin Negara-negara di Asia <br />
Pacifik, APEC di Bali awal pekan ini, sepertinya dibayang-bayangi oleh <br />
kondisi ekonomi Amerika Serikat yang kurang baik. Sejumlah pihak <br />
menyebut kondisi di Amerika sebagai SHUT DOWN. <br />
<br />
Amerika adalah salah satu Negara anggota Asia Pacific Economic <br />
Cooperation atau kerjasama ekonomi Negara-negara di Asia Pasifik. <br />
<br />
Kemarin, Negara tersebut menghentikan sementara layanan publiknya <br />
karena deadlock rancangan anggaran antara Senat yang dikuasai partai <br />
Demokrat dan DPR atau kongres yang dikuasai partai Republik. <br />
<br />
Apa yang terjadi, sangat mungkin terjadi di Negara lain termausk <br />
Indonesia. Karena itu, benar pernyataan Presiden Susilo Bambang <br />
Yudhoyono yang meminta para menterinya fokus mengamati gejolak di <br />
Amerika. <br />
<br />
Amerika serikat sekarang adalah Negara dengan ekonomi sangat besar, <br />
dengan anggaran mencapai 15 triliun dollar per tahun. <br />
<br />
Akibat SHUT DOWN layanan public, maka ada potensi kerugian 300 juta <br />
dollar per hari di Amerika. <br />
<br />
Para Pengawai Negeri Amerika yang dirumahkan sementara, sangat mungkin <br />
juga akan mengurangi konsumsi. Ini tentu berdampak pada penjualan <br />
barang-barang Negara lain ke Amerika. <br />
<br />
Indonesia, sebagai salah satu Negara yang ekonominya sebagian juga <br />
bergantung pada Amerika Serikat, tentu harus mewaspadai kondisi ini. <br />
Beruntung, pada satu bulan terakhir, ekonomi Indonesia mulai melakukan <br />
recovery. Bahkan pada bulan September, untuk pertama kalinya, selama <br />
tahun ini, terjadi inflasi minus alias deflasi sebesar 0.35 persen. <br />
<br />
Tim Ekonomi Indonesia relative bagus, terlebih sejak dilantiknya <br />
Bambang Brojonegoro sebagai wakil menteri keuangan mendampingi menteri <br />
keuangan Chatib Basri. Namun demikian, kesiap siagaan dan kewaspadaan <br />
tetap harus dijaga. Momentum pertemuan anggota-anggota APEC di Bali <br />
awal Oktober ini harus dapat dioptimalkan oleh Indonesia. <br />
<br />
Kerjasama tersebut bukan sebatas pada kerangka kerja sama yang kadang <br />
tidak tercapai targetnya, akan tetapi sejatinya, Indonesia harus mampu <br />
menjadikan APEC sebagai wahana pertumbuhan ekonomi nasional. Salah <br />
satu hal yang perlu didorong oleh Negara adalah penetrasi ekonomi <br />
Indonesia ke Negara lain, memanfaatkan jejaring Negara-negara anggota <br />
APEC. <br />
<br />
Dalam catatan ekspor Indonesia contohnya, lima besar Negara tujuan <br />
ekspor tenyata masih sangat tradisional, yakni China, Jepang, Amerika <br />
Serikat, India dan, Singapura. Padahal anggota APEC lebih dari 20 <br />
negara, dan merupakan pasar yang belum banyak dijamah, seperti Rusia, <br />
Peru, atau Meksiko. <br />
<br />
Khawatirnya, bila ekonomi Indonesia sangat tergantung hanya kepada <br />
beberapa Negara, termasuk kepada Amerika Serikat, maka setiap kali ada <br />
kondisi instabilitas di Negara tersebut, pengaruhnya akan besar bagi <br />
Negara kita. <br />
<br />
Penetrasi, keberanian, keunggulan kualitas dan fasilitasi Negara <br />
adalah kunci perluasan pasar ke Negara-negara non tradisional. <br />
<br />
<br />
(<a href="http://rri.co.id">rri.co.id</a>)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-8589362735777493652013-11-08T20:39:00.001+07:002013-11-28T16:35:44.217+07:00Waspadai Hubungan Pemerintah dan Investor Asing di Balik Skema TPP AS<p class="mobile-photo"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-Zv9VTlRgw1A/UnzpfoRFLyI/AAAAAAAAFtQ/8tkY34e_VBs/s1600/member%252520tpp-749688.jpg"><img src="http://2.bp.blogspot.com/-Zv9VTlRgw1A/UnzpfoRFLyI/AAAAAAAAFtQ/8tkY34e_VBs/s320/member%252520tpp-749688.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5943882337816489762" /></a></p>Trans Pacific Partnership (TPP) sejak 2011, dicanangkan oleh Amerika <br />
Serikat sebagai blok perdagangan yang berskala lebih luas dibandingkan <br />
dengan blok ekonomi-perdagangan Asia Pasifik ala APEC atau Free Trade <br />
Area for the Asia Pacific Agreement di abad 21. <br />
<br />
Yang menjadi isu strategis yang diusung Amerika adalah Intellectual <br />
Property Right (IPR), Electronic Commerce dan Cross border data flow <br />
(Arus informasi lintas negara), Badan Usaha Milik Negara (State owned <br />
Enterprise), dan akses pasar bagi produk-produk tekstil dan garmen. <br />
<br />
Karena itu, gagasan utama yang mendasari disusunnya skema TPP AS <br />
adalah kebijakan proteksi terhadap aset-aset ekonomi dan produk-produk <br />
Amerika dalam persaingannnya dengan negara-negara lain. Terutama <br />
dengan Cina yang dipandang Washington sebagai pesaing utama di ranah <br />
ekonomi dan perdagangan. Khususnya dalam merebut pengaruh dan pangsa <br />
pasar di kawasan Asia Pasifik. <br />
<br />
Tak heran jika The United States Trade Representative (USTR) hanya <br />
bersedia membuka akses pasar kepada beberapa negara kepada beberapa <br />
sekutunya yang sepertinya setuju dengan skema TPP AS seperti Selandia <br />
Baru, Malaysia, Brunei dan Vietnam. Dan tentu saja kepada Meksiko dan <br />
Kanada yang selain sudah menjalin ikatan dengan Amerika terkait TPP, <br />
juga merupakan sekutu strategis AS sejak era Perang Dingin. <br />
<br />
Adapun Selandia Baru, Malaysia, Brunei dan Vietnam, negara-negara <br />
tersebut saat ini menaruh kekhawatiran yang amat kuat terhadap semakin <br />
menguatnya Cina di ranah ekonomi-perdagangan dan bahkan juga di bidang <br />
pertahanan. <br />
Sedangkan Australia, meski dikenal sekutu Amerika dan Inggris, dalam <br />
soal kebijakan ekonomi, nampaknya belum dianggap cukup solid mendukung <br />
skema TPP AS. Buktinya, Washington menutup akses pasar bagi ekspor <br />
gula Australia ke negara paman Sam. <br />
<br />
Aspek lain yang ditekankan Amerika melalui skema TPP adalah, <br />
penekannya pada hubungan dan kerjasama bilateral antar negara, dan <br />
menghindari kesepakatan-kesepakatan strategis melalui forum <br />
multi-lateral. Sehingga bisa menekan negara mitra dialognya baik <br />
secara offensive maupun defensive dalam rangka mengamankan <br />
kepentingan-kepentingan strategis perdagangan Amerika. <br />
<br />
Karenanya, salah satu isu krusial dalam beberapa perundingan antar <br />
negara-negara anggota TPP adalah: Soal pengaturan akses pasar bagi <br />
negara-negara TPP. <br />
<br />
Apakah direalisasikan lewat atas dasar kerangka pasar bersama (Common <br />
Market Access) antar sesama negara-negara anggota TPP, atau disepakati <br />
lewat kerjasama bilateral antara Amerika dan masing-masing negara <br />
anggota TPP terkait akses pasar (The Market Access Architecture). <br />
<br />
Menghadapi skema AS tersebut, beberapa negara lebih cenderung <br />
menerapkan kesepakatan Pasar Bersama yang tentunya kesepakatan yang <br />
dibangun berdasarkan kesepakatan yang bersifat multilateral. Sehingga <br />
kesepakatan strategis berlaku bagi semua negara-negara anggota TPP. <br />
<br />
Akar penyebab dari tidak mulusnya skema TPP AS tersebut karena Amerika <br />
pada dasarnya menggunakan skema TPP ini untuk melindungi atau <br />
menerapkan kebijakan proteksi terhadap sektor-sektor sensitif seperti <br />
Gula dan susu, gandum dan daging. <br />
<br />
Bisa dipahami jika Amerika sangat berkepentingan untuk mengamankan <br />
kebijakan-kebijakan perekonomian di sektor pertanian dari <br />
negara-negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia. <br />
<br />
Beberapa sumber Global Future Institute menginformasikan bahwa USAID <br />
banyak merekrut lulusan-lulusanperguruan tinggi ternama di Indonesia <br />
dari fakultas Pertanian, untuk direkrut sebagai konsultan pertanian <br />
untuk melayani kepentingan-kepentingan strategis pertanian Amerika di <br />
Indonesia. <br />
<br />
Selain itu, asosiasi-asosiapebisnis di sektor industri dan jasa di <br />
Amerika, juga punya pertaruhan yang cukup besar di negara-negara <br />
kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, mengingat Cina semakin <br />
menguatnya pengaruh Cina yang saat ini semakin mengimbangi pengaruh <br />
Jepang dalam bidang ekonomi dan perdagangan. <br />
<br />
Maka dari itu kepentingan-kepentingan para pebisnis di sektor industri <br />
dan jasa, pada perkembangannyaakan menghadapi resistensi dari kalangan <br />
kelompok-kelompok perburuhan, lembaga-lembagakonsumen, dan <br />
kelompok-kelompok anti globalisasi yang memandang isu globalisasi <br />
identik dengan kolonialisme dan imperialisme terselubung. <br />
<br />
Karena itu, Global Future Institute merasa perlu mengingatkan para <br />
stakeholders kebijakan perekonomian nasional untuk mewaspadai salah <br />
satu isu krusial dari skema TPP tersebut yaitu: Pertikaian Hukum <br />
antara Pemerintah dan Investor Asing. <br />
<br />
Apalagi jika kemungkinan pertikaian tersebut berkaitan dengan akses <br />
air minum, pembangunan tambang di wilayah-wilayahyang melibatkan <br />
adat-istiadat setempat yang masih dianggap sacral (Indigenous sacred <br />
sites), larangan penggunaan bahan-bahan kimia., maupun peringatan <br />
kesehatan bagi para perokok (Health Warnings on cigarette packages). <br />
<br />
Apalagi ketika kenyataan saat ini isu pertikaian pemerintan dan <br />
investor asing tidak lagi sebatas di kalangan negara-negara yang <br />
tergabung dalam The North American Free Trade Agreement (NAFTA). <br />
Melainkan isu ini sudah meluas menjadi fenomena global, karena saat <br />
ini setidaknya ada 80 negara yang amat berkepentingan untuk <br />
memperjuangkan kesepakatan yang adil antara pemerintah dan investor <br />
asing. <br />
Sepertinya TPP ini bagi AS memang amat penting dan vital. <br />
<br />
Terbukti bahwa TPP ini dirancang berdasarkan gagasan membangun <br />
kemitraan lintas pasifik untuk membentuk kemitraan strategis di bidang <br />
ekonomi, yang nampaknya akan dikembangkan lebih lanjut untuk <br />
menciptakan kerjasama ekonomi yang semakin erat di bawah skema Pacific <br />
Agreement on Closer Economic Relations (PACER Plus). <br />
<br />
Nah melalui skema TPP maupun PACER Plus, masalah krusial yang patut <br />
diwaspadai adalah tentang hubungan antara pemerintah dan investor <br />
asing. Karena bukan tidak mungkin, agenda-agenda tersembunyi 600 <br />
korporasi AS akan menanam pengaruhnya melalui kesepakatan-kesepakatan <br />
hukum yang dibuat dengan negara-negara anggota TPP. Salah satu klausul <br />
yang harus diwaspadai adalah, kika terjadi pertikaian hukum antara <br />
pemerintah dan investor asing, pihak investor asing menolak untuk <br />
merujuk pada produk hukum nasional negara di mana pihak investor <br />
tersebut mengelola bisnisnya, melainkan akan memaksakan penyelesaian <br />
hukum melalui Badan Arbitrase Bisnis Internasional. <br />
<br />
Pada posisi tersebut, negara-negara berkembang termasuk Indonesia, <br />
yang akan terjerat dalam kesepakatan semacam ini, bisa dipastikan <br />
berada dalam posisi yang sangat lemah dan tidak berdaya. <br />
<br />
<br />
Hendrajit <br />
Direktur Eksekutif Global Future Institute (GFI)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-88299871597370417012013-11-07T23:47:00.001+07:002013-11-28T16:35:18.591+07:00Indonesia dan APEC 2013<p class="mobile-photo"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-mQ_zA-CJLRo/UnvENU8mt6I/AAAAAAAAFtA/AOYgPNA2CJQ/s1600/Wallpaper_APEC_2-768822.jpg"><img src="http://1.bp.blogspot.com/-mQ_zA-CJLRo/UnvENU8mt6I/AAAAAAAAFtA/AOYgPNA2CJQ/s320/Wallpaper_APEC_2-768822.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5943559866485749666" /></a></p>Pertemuan APEC 2013 digelar di Bali, Indonesia. <br />
Ini kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah dari pertemuan APEC. <br />
<br />
Pertama kali Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan APEC adalah pada <br />
1994. Tema besar yang diusung Indonesia dalam pertemuan APEC 2013 <br />
adalah "Resilient Asia Pacific, Engine of Global Growth". Dengan tema <br />
itu Indonesia harus bisa membuat gravitas dunia "bergerak" ke Bali. <br />
<br />
Bobot Strategis APEC <br />
Hasil observasi komposisi anggota APEC ditemukan bobot strategis APEC. <br />
Yang dimaksud dengan bobot strategis di sini secara sederhana adalah <br />
resources yang dimiliki anggota APEC dan dapat dimanfaatkan secara <br />
sendiri maupun bersama- sama untuk kepentingan jangka panjang mereka. <br />
Dari 21 anggota APEC, empat di antaranya negara yang dianggap sebagai <br />
ekonomi terbesar di dunia yaitu Amerika Serikat, China, Jepang, dan <br />
Rusia. Mereka ini sumber investasi, finansial, dan teknologi. <br />
<br />
Delapan di antaranya anggota G-20 yaitu Amerika Serikat,Kanada, <br />
Jepang, Korea Selatan, China, Australia, Rusia, dan Indonesia. Tujuh <br />
di antaranya anggota ASEAN yaitu Indonesia, Singapura, Thailand, <br />
Malaysia, Filipina, Brunei Darusallam, dan Vietnam. Mereka pasar <br />
menggiurkan. Delapan di antaranya negara tujuan investasi para <br />
investor global yaitu China, Korea Selatan, Thailand, Peru, Malaysia, <br />
Chile, Rusia, dan Indonesia. <br />
<br />
Tujuh di antara mitra strategis Indonesia yaitu Amerika Serikat, <br />
China, Rusia, Australia, Korea Selatan, Jepang, dan Vietnam. <br />
<br />
Melalui APEC, Indonesia dapat memperkuat jaringan bilateralnya. Empat <br />
di antaranya negara besar di Asia-Pasifik yaitu Amerika Serikat, <br />
China, Jepang, dan Rusia. <br />
<br />
Mereka ini dianggap memiliki kapabilitas menjaga perdamaian dan <br />
keamanan kawasan, suatu kapabilitas yang tidak dimiliki anggota APEC <br />
lainnya. <br />
<br />
Bobot strategis APEC lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah <br />
keberadaan empat negara yang memiliki sumber energi terbesar dunia <br />
(minyak, batu bara, dan gas alam) yaitu Amerika Serikat, Rusia, <br />
Kanada, dan China. Mereka berperan sebagai pemasok sumber pembangunan <br />
industri. <br />
<br />
Dalam APEC juga ditemukan lima kawasan yang masingmasing memiliki <br />
nilai strategis untuk mereka secara sendirisendiri maupun kolektif <br />
yaitu Asia Tenggara, Amerika Utara, Amerika Latin, Asia Timur, Pasifik <br />
Barat Daya, dan Eropa Timur. Dengan memahami bobot strategis APEC, <br />
dapat diketahui ke arah mana APEC akan bergerak. <br />
<br />
<br />
Perspektif Geoekonomi <br />
<br />
Jika dilihat dari perspektif ekonomi, tampak bahwa anggota inti APEC <br />
berasal dari tiga kawasan yaitu Asia Timur, Asia Tenggara, dan Amerika <br />
Utara. Tiga kawasan ini masing-masing memiliki ekonomi kunci (key <br />
economies) yang dalam praktikknya saling bergantung dan saling <br />
bersaing. Dalam konteks APEC, para ekonomi itu memang berperan sebagai <br />
mesin pertumbuhan global dalam pencapaian tujuantujuan APEC. <br />
<br />
Namun, "resilient" itu menjadi tidak memiliki efek terhadap kawasan <br />
Asia-Pasifik jika misalnya ekonomi kunci itu justru malah saling <br />
bersaing dan mengabaikan kepentingan bersama APEC. Dalam geoekonomi <br />
berlaku "trade follows the flag". Jika misalnya anggota APEC ternyata <br />
lebih mengedepankan keunggulan atau kelebihannya dari bobot strategis <br />
di atas, Asia- Pasifik bukan hanya akan menjadi rawan terhadap <br />
konflikkonflik bilateral, dan karena itu tidak lagi memiliki <br />
"resilient", tetapi juga Asia-Pasifik dipastikan akan kehilangan <br />
perannya sebagai "engine of global growth". <br />
<br />
Samuel Huntington (1993) pernah mengajukan hipotesis bahwa konflik <br />
utama yang melibatkan Amerika Serikat dan negara-negara besar lain <br />
akan lebih banyak terjadi dalam bidang ekonomi daripada bidangbidang <br />
lain. Hipotesis Huntington itu bisa menjadi kenyataan jika anggota <br />
APEC gagal mencegah forum itu menjadi ajang konflik antara negara dan <br />
ekonomi terbesar di dunia. Konsekuensinya,Asia-Pasifik akan <br />
terfragmentasi dan tidak lagi "resilient". <br />
<br />
<br />
Perspektif Geopolitik <br />
<br />
Tema yang diusung oleh Indonesia dalam pertemuan APEC 2013 yaitu <br />
"Resilient Asia- Pacific: The Engine of Global Growth" memang <br />
kelihatan seksi karena dua alasan. <br />
<br />
Pertama, tema itu sebuah pengakuan bahwa kawasan Asia- Pasifik <br />
merupakan 60% dari kegiatan perdagangan dunia dan penggerak <br />
pertumbuhan dunia. <br />
Kedua, kawasan Asia- Pasifik memiliki sesuatu yang dibutuhkan oleh <br />
hampir semua bagian di dunia yaitu termasuk, tetapi tidak terbatas <br />
pada investasi, finansial, teknologi, dan teknologi. Namun, jika saja <br />
ada negara besar yang karena tuntutan geopolitiknya <br />
mengharuskannyamengambil kebijakan politik unilateral yang malah <br />
bertentangan dengan kepentingan anggota APEC, <br />
niat Indonesia untuk membuat kawasan Asia- Pasifik memiliki <br />
ketangguhan dan menjadi mesin pertumbuhan global sulit menjadi <br />
kenyataan. Dengan kata lain, bukan tidak mungkin APEC akan berubah <br />
menjadi forum yang didominasi negara-negara besar tersebut dan APEC <br />
akan digiring ke arah pemenuhan kepentingan-kepentingan geopolitik <br />
mereka. <br />
<br />
<br />
Perspektif Geostrategi <br />
<br />
Dalam konteks ini, geostrategi dipandang sebagai kebijakan luar negeri <br />
negaranegara anggota APEC tertentu untuk memproyeksikan kekuatan <br />
ekonomi maupun diplomatik pada salah satu dari kawasan-kawasandari <br />
mana anggota APEC berasal. Akibatnya mereka harus fokus hanya pada <br />
bidang politik atau ekonomi atau militer di kawasankawasan tertentu. <br />
<br />
Jika saja anggota APEC memperlihatkan indikasi ke arah itu, <br />
kemungkinan APEC menjadi forum kompetisi sumber daya (resources) lebih <br />
besar daripada menjadi forum untuk membangun kerja sama dalam <br />
eksplorasi sumber daya. Akibatnya, kohesivitas APEC akan terongrong <br />
dan berada di bawah kendali geostrategi negaranegara dari kawasan <br />
tertentu. Makna geostrategi dari tema yang diusung oleh Indonesia <br />
yaitu "Resilient Asia-Pacific: The Engine of Global Growth" adalah <br />
bahwa gagasan Resilient Asia- Pacificmengandungpesanupaya bersama <br />
anggota APEC untuk membuat Asia-Pasifik memiliki <br />
ketangguhanterhadapguncangan- guncangan ekonomi. <br />
<br />
Tetapi, misi APEC semacam itu tidak akan memiliki efek praktis jika <br />
kawasan dari mana anggota APEC berasal tidak mampu menjaga daya tahan <br />
mereka sendiri dan ini bisa menggerogoti ketangguhan kawasan Asia- <br />
Pasifik. Misi "Engine of Global Growth" memberi kesan ada harapan <br />
bahwa kawasan Asia- Pasifik akan menjadi mesin pertumbuhan global. <br />
<br />
Dari perspektif geostrategi, pencapaian misi semacam itu akan <br />
ditentukan oleh kemampuan anggota APEC menjaga stabilitas kawasan dari <br />
kemungkinan guncangan- guncangan ekonomi dan politik. Bobot strategis <br />
APEC seperti dijelaskan di atas membawa konsekuensi positif maupun <br />
negatif terhadap profil APEC. Karena itu, realisasi programprogram <br />
APEC 2103 di bawah tema di atas mungkin saja bisa tidak jalan jika <br />
Indonesia sebagai "promotor" tidak maksimal dalam menggerakkan <br />
"capital" yang dimiliki APEC untuk mencapai tiga sasaran di atas. <br />
<br />
Meskipun kini Indonesia menjadi ketua APEC dan tema APEC 2013 itu <br />
cukup bagus, Indonesia tidak bisa menghindari dari kemungkinan <br />
kegagalan pelaksanaan hasil-hasil pertemuan APEC itu akibat <br />
persinggungan kepentingan- kepentingan geoekonomi, geopolitik, dan <br />
geostrategi dari anggota APEC , khususnya negara- negara besar. <br />
<br />
Ini test case terbesar yang akan dihadapi Indonesia dalam posisinya <br />
sebagai ketua APEC 2013. <br />
<br />
<br />
BANTARTO BANDORO <br />
Pengajar pada Fakultas Strategi Pertahanan, <br />
Universitas Pertahanan IndonesiaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-63883415892830684042013-10-14T00:40:00.001+07:002013-11-28T16:35:05.938+07:00Israel dan Takfiri Kini Tinggal Berdua<p class="mobile-photo"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-Zsx70xj-8kk/Ulra_cemVkI/AAAAAAAAFss/8bnDQNdh3fY/s1600/wahabi%252Bisrael-713603.jpg"><img src="http://4.bp.blogspot.com/-Zsx70xj-8kk/Ulra_cemVkI/AAAAAAAAFss/8bnDQNdh3fY/s320/wahabi%252Bisrael-713603.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5934296242525197890" /></a></p>"Pada akhirnya Rusia dan Irani serta Syria telah memenangkan <br />
peperangan ini dan kita menjadi pecundangnya, dan saya sangat khawatir <br />
dengan apa yang akan terjadi di Iran"(US Senator Lindsey Graham) <br />
---------------------------- <br />
<br />
<br />
Koran terkemuka AmerikaThe New York Times cukup tepat menggambarkan <br />
Israel sebagai "kekuatan gila perang" yang kini sendirian, setelah <br />
sekutunya, Amerika, mulai membuka dialog damai dengan Iran. <br />
Kesalahannya hanya sedikit, yaitu bahwa Israel masih memiliki <br />
teman-teman setia, yaitu orang-orang takfiri, al qaida, salafi, <br />
wahabi, arab badui, ekstremis sunni, mujahilin Syria penggorok leher <br />
dan pemakan bangkai, para pelaku jihad seks, Ali Imron dan Imam <br />
Samudra Cs, <a href="http://arrahmah.com">arrahmah.com</a>, <a href="http://tanyasyiah.com">tanyasyiah.com</a>, muslim suffer, dan <br />
manusia-manusia sejenisnya. <br />
<br />
Dalam pidatonya di depan Sidang Umum PBB di New York, Selasa lalu <br />
(24/9) Presiden Amerika Barack Obama menyatakan bahwa Amerika kini <br />
membuka pintu diplomasi bagi Iran, yang disusul kemudian dengan <br />
laporan-laporan mengenai terjadinya pembicaraan langsung antara Obama <br />
dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di sela-sela sidang umum PBB. Ini <br />
merupakan langkah sangat maju mengingat telah lebih dari 30 tahun <br />
tidak pernah terjadi momen seperti itu seiring dengan putusnya <br />
hubungan diplomatik kedua negara paska terjadinya Revolusi Islam Iran <br />
tahun 1979. <br />
<br />
"Saya percaya bahwa jika kita bisa menyelesaikan isu program nuklir <br />
Iran, yang bisa menjadi langkah maju bagi jalan panjang hubungan yang <br />
berbeda, yang didasarkan pada saling menguntungkan dan saling <br />
menghargai," kata Obama di depan PBB. <br />
<br />
Beberapa saat kemudian, Presiden Iran Hassan Rouhani menggunakan <br />
kesempatan pidato pertamanya di depan Sidang Umum PBB untuk <br />
menyampaikan kepada dunia, termasuk Amerika, bahwa Iran siap untuk <br />
melanjutkan perundingan tentang program nuklirnya secara transparan <br />
dan menyeluruh. <br />
<br />
Rouhani mendesak Obama untuk menolak tekanan-tekanan dari "kekuatan <br />
gila perang" jika ingin menjalankan hubungan "perbedaaan" dengan Iran. <br />
<br />
Rouhani juga meyakinkan dunia bahwa Iran sama sekali tidak <br />
menginginkan senjata nuklir karena dianggap bertentangan dengan <br />
nilai-nilai etika dan agama. <br />
<br />
"Senjata nuklir dan senjata-senjata pemusnah massal lainnya tidak <br />
memiliki tempat dalam doktrin pertahanan dan keamanan Iran, serta <br />
bertentangan dengan keyakinan agama dan etika kami," kata Rouhani. <br />
<br />
Pada saat pidato Rouhani, delegasi Israel meninggalkan ruang sidang <br />
atas perintah PM Benjamin Netanyahu yang sekali lagi menuduh Iran <br />
berniat untuk memiliki senjata nuklir. <br />
<br />
"Kami tidak akan dibodohi oleh penilaian setengah-setengah yang hanya <br />
memberikan perlindungan bagi ambisi senjata nuklir Iran," kata <br />
Netanyahu di Tel Aviv beberapa saat sebelum pidato Rouhani. "Dan dunia <br />
seharusnya juga tidak bisa dibodohi," tambahnya. <br />
<br />
Para analis politik internasional menganggap sikap keras Israel <br />
tersebut membuat Israel justru semakin ditinggalkan sekutu-sekutunya <br />
yang ingin melakukan penyelesaian diplomatik dengan Iran. <br />
<br />
"Sangat membayahakan bagi Israel untuk dipandang sebagai satu-satunya <br />
"penggila perang", kata Dan Gillerman, mantan dubes Israel untuk PBB, <br />
kepada New York Times. <br />
<br />
Sementara Dan Meridor, seorang mantan menteri Israel mengatakan bahwa <br />
Israel harus "berbicara dengan nada positif" tentang presiden baru <br />
Iran Hassan Rouhani. <br />
<br />
Selama ini Amerika, Israel dan negara-negara barat terus menuduh Iran <br />
tengah berupaya untuk membuat senjata nuklir di balik program energi <br />
nuklir yang dikembangkannya. Iran menolak tuduhan-tuduhan itu semua <br />
dan meyakinkan bahwa Iran adalah anggota badan atom internasional <br />
(IAEA) yang memiliki hak untuk mengembangkan nuklir untuk memenuhi <br />
kebutuhan energi dan hal-hal bersifat damai lainnya. <br />
<br />
<br />
PEMBICARAAN LANGSUNG OBAMA-ROUHANI <br />
<br />
Sementara itu Sidang Umum PBB yang baru saja berlangsung di New York <br />
mencatat sejarah baru dengan adanya pembicaraan langsung via telephon <br />
antara Obama dengan Rouhani yang berlangsung hari Jumat (27/9). <br />
<br />
Usai pembicaraan itu Obama langsung menyatakan antusiasmenya untuk <br />
menyelesaikan permasalah diplomatik antara kedua negara. <br />
<br />
"Saya baru saja mengadakan pembicaraan via telepon dengan Presiden <br />
Republik Islam Iran Rouhani. Kami berdua membicarakan upaya-upaya kami <br />
yang tengah berlangsung untuk meraih kesepakatan tentang program <br />
nuklir Iran," kata Obama kepada pers, Jumat (27/9). <br />
<br />
Menyebut pembicaraan langsung tersebut sebagai "kesempatan penting <br />
bagi kebijakan luar negari Amerika", Obama mengatakan keyakinannya <br />
bahwa kedua negara bisa meraih solusi yang komprehensif. Namun <br />
pernyataan terpenting Obama adalah pengakuannya bahwa Iran memiliki <br />
hak untuk mengembangkan energi nuklir untuk keperluan damai. <br />
<br />
"Saya telah meyakinkan (Presiden Iran) bahwa kami menghormati hak <br />
rakyat Iran untuk mendapatkan energi nuklir untuk keperluan damai <br />
dalam hal Iran memenuhi kewajiban-kewajibannya. Jadi <br />
penelitian-penelitian yang dilakukan harus berjalan transpran dan bisa <br />
diverifikasi," kata Obama sembari menyatakan keyakinannya bahwa <br />
perkembangan yang terjadi akan bisa mengakhiri sanksi ekonomi yang <br />
kini tengah berlaku terhadap Iran. <br />
<br />
Presiden Iran Hassan Rouhani sendiri telah mengkonfirmasi adanya <br />
pembicaraan langsung tersebut melalui pesan-pesan yang disampaikannya <br />
melalui situs jejaring sosialTwitter. <br />
<br />
Pernyataan Obama itu terjadi sehari setelah diadakannya pertemuan <br />
antara 5 anggota tetap DK PBB (Inggris, Perancis, China, Russia, <br />
Amerika) ditambah Jerman dengan Iran, di markas besar PBB di New York, <br />
membicarakan program nuklir Iran. <br />
<br />
Sebelumnya menlu Amerika John Kerry juga telah mengadakan pertemuan <br />
langsung dengan menlu Iran Mohammad Javad Zarif, yang oleh Kerry <br />
disebut sebagai sesuatu yang "konstruktif" dimana Iran telah <br />
memberikan semua pilihan tentang program nuklirnya. <br />
<br />
"Kami sepakat untuk mencoba melanjutkan proses yang akan mencoba <br />
membuat sesuatu yang kongkrit dan menemukan jalan untuk menjawab semua <br />
pertanyaan tentang program nuklir Iran," kata John Kerry. <br />
Pertemuan berikutnya antara Iran dengan anggota-anggota tetap DK PBB <br />
plus Jerman (P5+1) dijadwalkan akan dilangsungkan di Jenewa tgl 15 dan <br />
16 Oktober mendatang. <br />
<br />
<br />
KEMENANGAN IRAN <br />
<br />
"Rakyat di seluruh dunia telah muak dengan peperangan, kekerasan dan <br />
ekstrimisme. <br />
<br />
Mereka menginginkan perubahan daristatus quo. Dalam beberapa tahun <br />
suara-suara dominan berulangkali terdengar, "solusi militer ada di <br />
atas meja". Terhadap hal ini saya mengatakan dengan jelas dan keras <br />
bahwa "perdamaian kini ada dalam jangkauan"." <br />
<br />
Demikian sebagian bunyi pidato Presiden Iran Hassan Rouhani di depan <br />
Sidang Umum PBB, Jumat (27/9). Pidato itu, oleh analis politik <br />
internasional Finian Cunningham, dianggap sebagai penanda yang sangat <br />
jelas bahwa Iran dengan konsisten telah menjalankan diplomasi damai di <br />
tengah-tengah berbagai ancaman dan hujatan Amerika dan <br />
sekutu-sekutunya. <br />
<br />
Dan kini Iran muncul sebagai pemenang, setelah Amerika akhirnya <br />
mengulurkan tangannya kepada Iran. <br />
<br />
Militer Amerika masih menjadi ancaman dunia, khususnya di <br />
tengah-tengah ancaman krisis kolapsnya ekonomi dunia. Namun rakyat <br />
Iran kini mendapatkan sekutu baru, yaitu masyarakat dunia yang kini <br />
bisa dengan jelas melihat siapa musuh dunia, yaitu sistem elit global <br />
yang korup dan destruktif. <br />
<br />
"Militerisme dan sumber-sumber kekerasan lain untuk menundukkan <br />
negara-negara lain merupakan contoh-contoh kegagalan pendekatan lama <br />
di dalam situasi dunia yang baru." <br />
<br />
Itu juga pidato Rouhani yang oleh Cunningham dianggap menunjukkan <br />
bahwa Iran telah berhasil menampilkan diri sebagai negara damai yang <br />
tidak mengancam negara manapun, yang memiliki keinginan untuk <br />
bergabung dengan negara-negara dunia lainnya mewujudkan perdamaian <br />
dunia, termasuk dengan menghancurkan semua senjata pemusnah massal. <br />
<br />
<br />
(<a href="http://cahyono-adi.blogspot.com">cahyono-adi.blogspot.com</a>)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-66955687349173108662013-10-14T00:36:00.001+07:002013-11-28T16:34:45.280+07:0015 Menit Telepon Obama ke Ruhani Yang Mengejutkan Dunia<p class="mobile-photo"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-KlDqkhJ1Po8/UlraBpRD0FI/AAAAAAAAFsg/_opPf631ne0/s1600/rohani-obama-766278.jpg"><img src="http://2.bp.blogspot.com/-KlDqkhJ1Po8/UlraBpRD0FI/AAAAAAAAFsg/_opPf631ne0/s320/rohani-obama-766278.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5934295180806180946" /></a></p>Dalam artikel yang lalu ( Obama - Ruhani Meeting Yang Menggelisahkan <br />
Para Pemimpin Arab ) saya memprediksi akan terjadi meeting antara <br />
Presiden Amerika dan Iran . Begitu juga kebanyakan para pengamat dan <br />
journalist menyakini . Lebih dari itu The Guardian koran Inggris <br />
minggu lalu berani menyatakan bahwa 96% akan terjadi meeting antara <br />
kedua kepala negara . Tetapi pertemuan dan jabat tangan yang ditunggu <br />
- tunggu itu tidak terwujud. <br />
<br />
Pihak Gedung Putih melaporkan bahwa President Hassan Ruhani menghindar <br />
untuk bertemu President Obama yang keduanya berada di dalam gedung <br />
Markas Besar PBB . Tetapi dalam interview dengan TV CNN  Ruhani <br />
menyebutkan bahwa faktor yang menyebabkan tidak terjadi meeting ialah <br />
kurangnya waktu belaka. Menurut hemat saya kurangnya waktu adalah <br />
alasan diplomatik , tetapi Ruhani , yang selalu tersenyum , sengaja <br />
tidak bertemu Obama karena tidak ingin mengirim pesan ke Teheran <br />
khususnya Supreme Leader Sayyid Ali Khomenei bahwa dia terlalu cepat <br />
terbuka dan dekat dengan musuh bebuyutan selama 35 tahun. <br />
<br />
KOMPAS pada berita utamanya 29 September 2013 membawa berita yang <br />
diterjemahkan dari AFP dengan topik sensasi "President Hassan Rohani <br />
Dilempar Sepatu di Teheran"! Topik itu mendorong orang untuk membaca <br />
berita tersebut . <br />
<br />
Meskipun pada hakikatnya pendukung yang datang menyambut jumlahnya <br />
jauh lebih banyak dari pada yang memprotes dan melempar sepatu dan <br />
telur . <br />
<br />
Bahkan Ali Akbar Vellayati , penasehat tinggi Sayyid Ali Khomenie , <br />
berikut beberapa anggota cabinet ikut datang menyambut. <br />
<br />
Politic Barat mengandalkan dua hal fundamental untuk mengamankan <br />
kepentingannya baik nasional atau international , yaitu power dan <br />
rasional. Jika Anda lemah mereka akan menekan dengan segala power <br />
politik , ekonomi , militer dll. <br />
<br />
Tapi jika Anda kuat mereka mengajak Anda duduk bernegosiasi . Cocok <br />
sekali dengan pepatah Inggris ,"if you can not defeat them join them <br />
."Jika kamu tidak bisa mengalahkan mereka maka bergabunglah . <br />
<br />
Sekali lagi kedua negara yang saling bangga dan percaya diri sangat <br />
tidak ingin kehilangan muka, memberi informasi yang kontradiksi <br />
tentang pembicaraan telepon . Pihak Amerika menegaskan bahwa telepon <br />
tersebut adalah inisiatif dan ide Ruhani. Sementara IRNA sumber berita <br />
resmi Iran melaporkan Rohani mengatakan ketika dalam persiapan pulang <br />
menuju  ke air port John F. Kennedy di New York , Gedung Putih <br />
menelepon seluler Duta Besar Iran untuk PBB ingin berbicara dengan <br />
Presiden Ruhani. <br />
<br />
Terjadilah 15 menit pembicaraan telepon kali pertama antara President <br />
Amerika dan Iran sejak tahun 1979. Dua negara yang mempunyai sejarah <br />
permusuhan yang sangat mendalam . Inti pembicaraanya adalah <br />
satu"program nuklir Iran". Karena itu semua media menjadikan 15 menit <br />
telepon sebagai berita utama. <br />
<br />
Pemerintah Obama berusaha menghindari perang dengan Iran , karena jika <br />
terjadi, kehancurannya tidak bisa diperkirakan dan pasti akan memberi <br />
dampak negatif ekonomi global , sebab 60% minyak dan gas berada di <br />
Timur Tengah . Pada waktu yang sama President Ruhani berusaha <br />
semaksimal mungkin  supaya semua embargo bilateral , unilateral dan <br />
multilateral yang diberlakukan kepada Teheran segera diangkat. Embargo <br />
itu sangat memukul ekonomi Iran yang hanya tergantung dengan export <br />
minyak mentah dan gas. <br />
<br />
Sebelum embargo income negara dari minyak $250 juta per hari , tetapi <br />
setelah embargo menjadi $ 1oo juta per hari. Tahun ini 80 %  nilai <br />
mata uang rial jatuh terhadap dollar . Di samping tidak bisa mengimpor <br />
obat - obat penting. <br />
<br />
Dalam 15 menit yang sangat mengejutkan dunia , kedua kepala negara <br />
siap bernegosiasi untuk mencapai agreement dalam waktu sekitar 3 - 6 <br />
bulan soal program nuklir dan juga semua issue Timur Tengah . Tentu <br />
jika terjadi detente antara Washington dan Teheran , ini akan membuat <br />
ketegangan antara Amerika dengan Saudi Arabia yang memandang Iran <br />
sebagai rival di Timur Tengah . <br />
Lebih - lebih bagi Israel . Ini merupakan kesempatan emas bagi dua <br />
negara untuk mencapai win - win solution dan agreement yang <br />
comprehensive. <br />
<br />
"Ini adalah moment yang luar biasa sekali karena hubungan kembali <br />
dengan Iran akan membuat perombakan politic positif terbesar dalam <br />
international affair sejak Perang Dingin dan normalisasi hubungan <br />
dengan China ."kata Steve Clemons , pakar pengamat di New American <br />
Foundation . Dan dia juga menambahkan , tapi jika US tidak mengambil <br />
kesempatan tersebut , ini akan menjadi kesalahan strategy terbesar <br />
sejak menginfansi Iraq. <br />
Itulah nilai dan martabat suatu negara jika memiliki kekuatan . <br />
<br />
Super Power Amerika dan sekutunya mengajak duduk berdialog atas dasar <br />
"mutual respect". Sementara para pemimpin Arab datang ke ibu kota - <br />
ibu kota Barat untuk memuaskan  mereka dengan cara belanja senjata  - <br />
senjata yang tidak pernah digunakan . Semoga negara kita Indonesia <br />
mengunduh sedikit pelajaran dari Bangsa Persia , supaya lebih berharga <br />
dan berwibawa di tingkat international . <br />
<br />
<br />
Ali London (kompasiana)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-6402208719379080112013-10-14T00:28:00.001+07:002013-11-28T16:34:22.235+07:00Terima Kasih dan Lemparan Sepatu dalam Menyambut Rohani<p class="mobile-photo"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-pVBwKveA1QQ/UlrYLX8fQjI/AAAAAAAAFsU/ytOAZVDp_Uc/s1600/rohani%2525201-791035.jpg"><img src="http://1.bp.blogspot.com/-pVBwKveA1QQ/UlrYLX8fQjI/AAAAAAAAFsU/ytOAZVDp_Uc/s320/rohani%2525201-791035.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5934293148931932722" /></a></p>Kunjungan Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rohani, ke New York <br />
dinilai banyak pihak sebagai peristiwa bersejarah, mengingat untuk <br />
pertama kalinya sejak tiga dekade terakhir, Presiden Iran dan Amerika <br />
Serikat berbincang via telepon selama 15 menit. <br />
<br />
Sabtu (28/9), di Bandara Mehrabad, Rohani mendapat sambutan hangat <br />
dari para pemuda pendukungnya. Mereka membentuk lingkaran manusia dan <br />
bahkan menyembelih kambing saat Rohani tiba. <br />
<br />
Mereaksi sambutan dan slogan suportif mereka, Rohani menurunkan <br />
jendela mobil yang membawanya dan melambaikan tangan. <br />
<br />
"Rohani, Rohani, terima kasih, terima kasih," demikian slogan para <br />
pendukung Presiden Iran. <br />
<br />
Para pendukung Rohani menyertai iring- iringan mobil Rohani hingga <br />
beberapa puluh meter. <br />
<br />
Setelah keluar dari lingkaran pendukungnya, mobil Rohani melintasi <br />
kelompok penentangnya yang sedang menunaikan shalat. Mendadak <br />
sekelompok orang berdiri menghadang mobil Rohani sambil meneriakkan <br />
slogan anti-politik Rohani. <br />
<br />
Ketika itu salah seorang dari kerumunan melemparkan sepatunya ke arah <br />
mobil Rohani. <br />
<br />
Aparat polisi berusaha membuka jalan untuk iring-iringan mobil <br />
Presiden dan beberapa orang terjatuh di jalan yang akan dilintasi <br />
mobil Rohani. Namun berkat kecekatan aparat keamanan, tidak terjadi <br />
insiden, dan iring-iringan mobil presiden segera keluar meninggalkan <br />
area bandara. <br />
<br />
Lebih dari 100 penentang kebijakan Rohani telah menanti kedatangannya <br />
sejak sebelum zuhur. Adapun jumlah para pendukung Rohani juga sama <br />
yang umumnya terdiri dari para pemuda dan mahasiswa. <br />
<br />
Peristiwa ini kembali membuktikan bahwa tidak seperti yang <br />
dipropagandakan Barat tentang diktatorisme dan pemerintahan tiran, di <br />
Iran demokrasi bergulir dan tumbuh berkembang dengan baik. <br />
<br />
<br />
(<a href="http://irib.ir">irib.ir</a>)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-56663527540680492272013-10-14T00:23:00.001+07:002013-11-28T16:34:01.589+07:00Pertama Dalam Sejarah Obama-Rohani Bicara via Telepon<p class="mobile-photo"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-PKettMbvdPU/UlrW-SqZRDI/AAAAAAAAFsE/_nyGDFVvlvU/s1600/CaptureNux%2525202013-10-01%25252015.59.23-783395.jpg"><img src="http://3.bp.blogspot.com/-PKettMbvdPU/UlrW-SqZRDI/AAAAAAAAFsE/_nyGDFVvlvU/s320/CaptureNux%2525202013-10-01%25252015.59.23-783395.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5934291824663938098" /></a></p>Untuk kali pertamanya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan <br />
Presiden Iran Hasan Rohani berbincang melalui telepon pada Jumat <br />
(28/09). Pembicaraan via telepon ini terjadi setelah keduanya tidak <br />
sempat bertemu di sela Sidang Umum PBB di New York. <br />
<br />
Pembicaraan tersebut sekaligus menandai sejarah baru atas hubungan <br />
kelam AS-Iran setelah Revolusi Islam Iran pada 1979. <br />
<br />
"Baru saja saya berbicara dengan Presiden Rohani melalui telepon, kami <br />
membicarakan upaya yang tengah berlangsung terkait program nuklir <br />
Iran,"kata Obama. <br />
<br />
Obama mengatakan, AS menyadari adanya berbagai tantangan ke depan, <br />
sekaligus fakta bahwa pembicaraan tadi adalah komunikasi pertama <br />
antara Presiden Iran dan AS sejak 1979 yang menekankan adanya rasa <br />
saling tidak percaya antara kedua Negara. Namun hal itu juga <br />
mengindikasikan prospek untuk membuka lembaran sejarah baru. <br />
<br />
Obama menyampaikan keyakinannya kepada Rohani atas sebuah resolusi <br />
yang dapat mengakhiri sengketa program pengayaan uranium yang <br />
dilakukan Iran. Program tersebut selama ini selalu dituduh sebagai <br />
upaya Iran untuk memiliki senjata nuklir, hal yang dibantah oleh <br />
Teheran. <br />
<br />
Sebelumnya, Washington dan Israel sempat mengancam akan melancarkan <br />
aksi militer jika diplomasi gagal mengurangi kekhawatiran mereka atas <br />
program nuklir tersebut. <br />
<br />
Obama percaya bahwa kedua negara bisa mencapai solusi komprehensif <br />
atas program nuklir Iran dan, percakapan itu menunjukkan kemungkinan <br />
bergerak maju. <br />
<br />
Seorang pejabat senior pemerintah Amerika mengatakan, Gedung Putih <br />
menerima kabar Jumat pagi bahwa Presiden Rouhani ingin berbicara <br />
dengan Presiden Obama sebelum pemimpin Iran itu meninggalkan New York <br />
setelah menghadiri Sidang Umum PBB. <br />
<br />
Begitu pula, pihak kepresidenan Iran juga mengonfirmasi adanya <br />
pembicaraan telepon antara Obama dan Rohani. "Keduanya menegaskan <br />
keinginan politik untuk sebuah solusi cepat terkait isu nuklir dan <br />
menciptakan jalan untuk menyelesaikan isu lain serta kerja sama dalam <br />
isu regional,"kata Kantor Kepresidenan Iran dalam laman internet <br />
resminya. <br />
<br />
Sebuah akun Twitter yang dikelola staf kepresidenan Iran juga <br />
menjelaskan hal yang bahasan kedua kepala negara tersebut."Dalam <br />
pembicaraan telepon, Presiden Rouhani dan Presiden @BarackObama <br />
menyampaikan keinginan politik bersama untuk menyelesaikan isu <br />
nuklir,"dalam akun tersebut. <br />
<br />
"Saya menyampaikan terima kasih dan ramah tamah serta panggilan <br />
telepon anda,"kata Rohani. <br />
<br />
Bahkan dalam telepon tersebut Obama juga meminta maaf atas kemacetan <br />
lalu lintas di New York, sebuah sinyal meredanya ketegangan antara <br />
kedua seteru itu. <br />
<br />
Sebelumnya, Presiden Rouhani mengatakan dia berharap pembicaraan <br />
dengan negara-negara besar mengenai program nuklir Iran akan <br />
membuahkan hasil dalam waktu singkat. <br />
<br />
Dalam jumpa pers di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York, <br />
Rouhani mengatakan sikap Presiden Amerika Barack Obama telah berubah <br />
sehingga dia optimistis akan penyelesaian cepat mengenai isu nuklir <br />
ini. <br />
<br />
Pemimpin Iran itu menambahkan pemilu Juni lalu membantu membuka jalan <br />
bagi hubungan yang lebih baik antara Iran dan Barat. <br />
<br />
Rouhani mengatakan dia tidak bertemu Obama sela-sela Sidang Majelis <br />
Umum PBB karena tidak ada cukup waktu untuk merencanakan pertemuan <br />
tersebut. <br />
<br />
<br />
(<a href="http://politikindonesia.com">politikindonesia.com</a>)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6770737584740192699.post-38109625357278153372013-09-28T17:28:00.001+07:002013-09-28T17:28:19.102+07:00Konferensi Pers Rohani di Hari Terakhir Kunjungannya ke New York<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Qa7TDAd13vQ/UkavIzj-66I/AAAAAAAAFrw/5If3Qg58BBo/s1600/image_gallery+(11).jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-Qa7TDAd13vQ/UkavIzj-66I/AAAAAAAAFrw/5If3Qg58BBo/s320/image_gallery+(11).jpg" /></a><br />
<br />
<br />
Presiden Republik Islam Iran menilai nada bicara petinggi negara-negara Eropa dan Amerika Serikat sebagai sebuah langkah positif dalam menyelesaikan masalah-masalah bilateral.<br />
<br />
Fars News (27/9) melaporkan, Dr. Hassan Rohani, Presiden Iran, Jumat (27/9) di hari terakhir kunjungannya di New York kepada wartawan mengatakan, "Nada bicara sebagian petinggi Eropa, begitu juga pidato Barack Obama, Presiden Amerika yang bernada beda, harus dianggap sebagai sebuah langkah positif bagi penyelesaian masalah-masalah antara Iran dan Dunia Barat."<br />
<br />
Menjawab pertanyaan apa faktor yang menyebabkan tidak terlaksananya pertemuan antara dirinya dengan Presiden Amerika, Rohani menuturkan, "Persiapan awal untuk pertemuan ini sudah dilakukan, namun tidak cukup waktu dan kesempatan untuk menyusun agenda tentang mekanisme pertemuan terutama hasil pertemuan awal, pasalnya bagi kedua pihak hasil pertemuan semacam ini penting karena keduanya ingin melakukan pertemuan yang sukses dan efektif."<br />
<br />
Menurut Rohani, Tehran harus mengambil langkah yang sangat terukur dan tepat. Ia menambahkan, "Tujuan Tehran adalah kepentingan bersama kedua bangsa, penyelesaian masalah dan upaya selangkah demi selangkah membangun kepercayaan di antara dua bangsa dan dua pemerintahan."<br />
<br />
Terkait pertemuan sehari sebelumnya antara delegasi Iran dengan Menteri-menteri kelompok 5+1, Rohani menjelaskan, "Dalam pertemuan dengan kelompok 5+1 dibahas masalah bagaimana bangsa Iran dapat menggunakan hak-haknya dan disamping itu dapat menarik kepercayaan yang cukup. Pendapat para petinggi Eropa adalah, peluang baru yang tercipta dalam pemerintahan kali ini berbeda dengan yang sebelumnya." <br />
<br />
Rohani menilai kondisi yang ada saat ini memudahkan untuk membangun kepercayaan. "Kedua pihak harus memiliki kemauan yang cukup dan Iran memilikinya, sehingga ia dapat menyelesaikan masalah nuklir dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, terbuka peluang peningkatan hubungan ekonomi dan budaya terutama antara dan Barat," paparnya.<br />
<br />
Presiden Iran juga kembali menegaskan bahwa pemerintahannya memiliki wewenang penuh untuk melakukan dialog dengan Barat. "Dalam perundingan nuklir, pemerintah memiliki wewenang penuh, namun dalam negosiasi penting semacam ini pemerintah tidak dapat bergerak tanpa kesepakatan internal dan dukungan," katanya.<br />
<br />
Berkenaan dengan kemungkinan Italia berperan dalam penyelesaian masalah nuklir dan perluasan hubungan dengan Iran, Rohani mengatakan, "Tehran menyambut baik bantuan dari negara manapun dalam menyelesaikan dengan cepat masalah nuklir."<br />
Sementara itu terkait peran Gerakan Non-Blok dan upaya untuk menciptakan Timur Tengah bebas dari senjata nuklir yang disampaikannya di PBB, Rohani menjelaskan, "Timur Tengah adalah wilayah yang sangat sensitif dan keberadaan senjata pembunuh massal di wilayah ini sangat berbahaya, oleh karenanya wilayah ini harus bersih dari senjata nuklir."<br />
<br />
Ia menambahkan, "Di wilayah ini beberapa kali telah senjata pembunuh massal telah digunakan di antaranya serangan senjata kimia Irak ke Iran yang menelan banyak korban luka dan korban jiwa, sejumlah korban luka sampai saat ini masih terus merasakan penderitaannya."<br />
<br />
Berkenaan dengan krisis Suriah, Rohani mengatakan, "Politik luar negeri Iran berlandaskan pada sejumlah prinsip dan berdasarkan kepada kepentingan nasional, kepentingan bangsa-bangsa kawasan dan kepentingan bersama negara-negara dunia terutama negara-negara Barat yang menginginkan perdamaian dan stabilitas, juga menolak intervensi asing dan percaya bahwa hubungan bertetangga di kawasan harus semakin dekat serta penuh dengan persahabatan."<br />
<br />
Menurut Rohani, terkait masalah Suriah, Iran sedang melakukan negosiasi dengan Turki, Lebanon dan Irak. "Jika diundang untuk menghadiri konferensi Jenewa 2 atau aktifitas internasional lainnya, Iran akan berpartisipasi aktif, karena Tehran menilai solusi krisis Suriah adalah politik," tandasnya. (IRIB Indonesia/HS)<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/11701707509897393106noreply@blogger.com0